Image 1
Image 2
Image 3

Spiritual Warfare Part 2 (2)


Ketika membahas baju zirah keadilan, orang percaya mengakui bahwa ini bukan hanya sebuah konsep teologis, melainkan suatu panggilan untuk mengenakan dan mengaktualisasikan keadilan dalam tindakan dan sikap kita sehari-hari. Sebagai orang yang dibenarkan oleh Kristus, kita memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kebenaran dan keadilan, serta menyebarkan kasih Tuhan kepada sesama. Sebagai orang Kristen, marilah kita terus memiliki semangat cinta, keadilan, dan kebenaran. Semoga kita senantiasa menjaga hati kita agar selalu terlindungi oleh hasrat untuk menghidupi status pembenaran yang Tuhan anugerahkan. Dengan demikian, kita dapat menjadi saksi hidup dari keadilan dan kasih Kristus dalam dunia ini.

3. Kasut Kerelaan Memberitakan Injil Damai Sejahtera:

Kasut, sebagai bagian dari perlengkapan senjata rohani, menjadi sangat penting dalam konteks hidup Kristen. Ini berkaitan erat dengan sikap berdiri tegap yang telah ditekankan sebelumnya, menekankan pentingnya memiliki dasar yang kokoh. Pada zaman Paulus, kasut bukan hanya alat melindungi kaki, tetapi juga memainkan peran kunci dalam menopang sikap berdiri dan langkah maju.

Prinsip Injil, yang dijelaskan dalam Efesus 2:1-10, menggambarkan pemahaman bahwa keselamatan manusia tidak tergantung pada usaha atau kerja keras sendiri. Sebaliknya, keselamatan datang sebagai anugerah Allah melalui iman. Manusia yang dulunya berdosa dan tidak layak, melalui rahmat yang besar, menerima limpahan kasih dan berkat dari Tuhan.

Injil ini bukan hanya mengajarkan pemahaman konseptual, melainkan menyentuh kehidupan nyata setiap orang Kristen. Dengan memahami bahwa kita dibenarkan oleh Kristus, kita dapat berdiri teguh di atas dasar tersebut, bahkan menghadapi serangan dan tantangan hidup. Kasut kerelaan, dalam konteks ini, memberikan dukungan dan topangan untuk berdiri dengan teguh dan melangkah maju dalam iman.

Namun, lebih dari sekadar berdiri teguh, kasut kerelaan mencerminkan kesiapan untuk menyatakan Injil damai sejahtera. Terjemahan "kerelaan" di sini dapat diartikan sebagai "kesiapan" atau "readiness" untuk menyampaikan kabar baik tentang keselamatan yang telah kita terima. Injil menjadi fondasi hidup Kristen, memberikan semangat untuk maju dan menyampaikan kebenaran tersebut kepada orang lain.

Seorang Kristen yang memiliki kasut kerelaan bukan hanya menyadari urgensi untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum mengenal Kristus, tetapi juga hidup dalam tanggung jawab dan syukur atas anugerah yang diterimanya. Kesediaan ini menciptakan dinamika hidup yang menggerakkan untuk bergerak maju, bukan hanya sebagai pembawa Injil, tetapi juga sebagai orang yang bertanggung jawab dan bersyukur atas keselamatan yang telah diterimanya.

Dengan demikian, kasut kerelaan menjadi salah satu bagian dari perlengkapan senjata rohani yang dinamis. Seorang Kristen yang dipenuhi semangat injil tidak hanya dikenakan untuk memberitakan kebaikan itu, tetapi juga untuk menggambarkan dan mempertanggungjawabkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hidup Kristen yang dinamis adalah hasil dari fondasi kasut kerelaan, yang memotivasi untuk bergerak maju dalam misi membagikan kabar baik dan menjadi saksi hidup dari damai sejahtera Kristus.



Sumber:

  • Spiritual Warfare Part 2 oleh Pdt. Irwan Pranoto
  • Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=pGCIIgRbvfc
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th



Lebih baru Lebih lama