![]() |
Gambar/Illustrasi: Tima Miroshnichenko from pexel.com |
Oleh: Samuel Sugiarto
TUJUAN:
Memahami
bahwa keselamatan itu bukanlah karena keturunan.
Pendahuluan
Pertanyaan
ini muncul dari salah satu pembacaan Kisah Para Rasul 16:31, “Jawab mereka: ”Percayalah
kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”
Dari bagian ayat firman Tuhan ini, ada kemungkinan orang menafsirkan bahwa satu orang yang percaya maka seisi keluarganya
diselamatkan. Apalagi kalau kita melihat pada akhir dari kisah ini seisi rumah
kepala penjara ini pun juga ikut dibaptis. Maka keputusan satu orang akan
membawa akibat dan dampak yang bisa dirasakan bagi keluarganya.
Tetapi saya percaya penafsiran
ini bukanlah penafsiran yang tepat di dalam membaca ayat ini ada tiga alasan
setidaknya yang bisa kita pelajari bersama-sama:
Pertama adalah dari susunan kata dalam teks aslinya bahasa
Yunani maka ayat ini dapat dibagi secara sederhana menjadi 3 bagian; (1) adanya
kalimat perintah “percayalah” kepada Tuhan Yesus Kristus. Bentuk kata
percayalah ini perintah ada imperatifnya. (2) dampaknya, engkau akan selamat. (3)
menggambarkan objek yang dikenai perintah engkau dan sisi rumah. Sehingga frasa
ini bukan menjelaskan mengenai keselamatannya tetapi penjelasan tentang
perintahnya diberikan kepada siapa. Atau kalau mau dituliskan dalam bentuk
kalimat yang lain akan menjadi demikian, “Hai kamu dan seisi rumahmu percayalah
kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau yang percaya akan selamat.
Jadi ini bukan berbicara
keputusan satu orang menyebabkan seisi keluarganya langsung otomatis percaya
atau bertobat atau diselamatkan.
Kedua,
kebenaran tadi di pertegas dengan bentuk kata engkau akan selamat yang dituliskan
dalam bentuk tunggal bukan plural atau jamak. Sehingga kalau kata engkau ini
merujuk kepada engkau dan seisi rumahmu maka harusnya bentuknya adalah bentuk
jamak atau plural. Sehingga ditulisnya engkau semua akan selamat. Nah kalau dituliskan
demikian maka memang benar ayat ini bisa ditafsirkan satu orang percaya semua
diselamatkan tetapi karena bentuknya yang tunggal maka bagian ini bukan
menjelaskan tentang keselamatannya tetapi yang percaya, yang meresponi
kebenaran itulah yang akan selamat.
Ketiga, dari
konteks ceritanya kita mendapati bahwa keluarga dari kepala penjara itu tidak
langsung otomatis percaya kalau kita membaca di ayat 32 Paulus berkotbah kepada
semua isi keluarga tersebut sehingga pada akhirnya ketika mereka dibaptis bukan
karena kepala penjaranya percaya, tetapi karena mereka sudah mendengar firman
Tuhan dan kemudian meresponi secara personal akan berita tersebut.
Jadi keselamatan itu bukan
didasarkan dari faktor keturunan tetapi karena faktor keputusan individu yang
ada di dalam keluarga tersebut untuk mempercayai kepada Tuhan.
DISKUSIKAN:
-
Mengapa ada orang yang menafsirkan bahwa
keselamatan itu bisa diturunkan secara otomatis? (Jika orang tua percaya, anak
akan diselamatkan atau sebaliknya)
-
Bagaimana
keyakinan Saudara tentang hal itu sebelum mempelajari bagian ini?
Pokok Doa:
1. Berdoa untuk negara Sri
Lanka yang mengalami Krisis ekonomi.
2. Berdoa untuk gereja di Sri
Lanka yang dalam perjuangan menjadi berkat.
Sumber:
·
“Benarkah Jika
Satu Orang Percaya, Maka Seisi Keluarga Juga Diselamatkan?” oleh Samuel Sugiarto.
·
Youtube
BARA Digital Ministry:
·
https://www.youtube.com/watch?v=Oy7gXZzjb7E
·
Web BARA Digital
Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun:
Febbi
Timotius