Waktu berjalan begitu cepat, dan di awal tahun ini, penting untuk diingat bahwa hidup Kristen yang penuh kewaspadaan dan pergumulan. Dalam perjalanan hidup orang Kristen, kita diminta oleh Tuhan untuk tidak menjadi lengah, karena hidup ini penuh dengan tantangan dan pergumulan. Sebagai gambaran, kita diajak untuk merenung pada sejarah pangkalan militer Amerika yang diserang oleh Jepang pada awal Perang Dunia II. Kekecewaan dan kekalahan terjadi karena kelengahan dan ketidaksadaran akan bahaya yang mengancam.
Firman Tuhan secara berulang-ulang mengingatkan kita untuk selalu berjaga-jaga dan berwaspada. Saat kita memasuki tahun ini, marilah bersama-sama mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan yang mungkin datang, bukan dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri, tetapi bersama Tuhan. Sebagai kelanjutan dari seri mengenai perlengkapan rohani yang telah dimulai di part 1, dari Efesus 6:10-15. Paulus menegaskan bahwa hidup Kristen bukan hanya sebatas aspek keseharian, melainkan juga melibatkan peperangan rohani. Orang Kristen diminta untuk mengandalkan kuasa Tuhan dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata-Nya agar dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.
Perjuangan kita bukan hanya melawan musuh duniawi, tetapi juga melawan pemerintah, penguasa, penghulu dunia yang gelap, dan roh-roh jahat di udara. Oleh karena itu, kita diajak untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah agar dapat menghadapi segala serangan pada hari yang jahat. Ada tiga elemen penting dari perlengkapan senjata Allah yang perlu dikenakan oleh setiap Kristen:
1. Ikat Pinggang Kebenaran:
Ini menggambarkan kesiapan untuk berdiri dan melakukan kegiatan dengan benar, sesuai dengan firman Tuhan. Kebenaran harus menjadi dasar dalam hidup seorang Kristen, memberikan kesiapan untuk bersaksi dan tidak mempermalukan diri.
2. Baju Zirah Keadilan:
Keadilan di sini mengacu pada hidup yang berkesesuaian dengan firman Tuhan. Seorang Kristen yang mengenakan baju zirah keadilan hidup dalam kerinduan untuk mengenal dan menerapkan keadilan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Paulus memperkenalkan konsep "baju zirah keadilan" yang digambarkan sebagai pelindung dada. Dalam bahasa Inggris, baju zirah ini sering disebut sebagai "breastplate of righteousness". Baju ini tidak hanya sekadar melindungi tubuh fisik, melainkan melambangkan perlindungan bagi hati atau tempat jantung manusia. Artinya, baju zirah keadilan melibatkan hati seorang Kristen. Seiring dengan kasih dan kebenaran, keadilan menjadi bagian dari identitas seorang Kristen. Mereka bukan hanya mencintai keadilan, melainkan memiliki hasrat dan keinginan besar untuk mengenal dan mengamalkannya. Bahkan, mereka siap untuk berkorban demi mewujudkan keadilan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Semangat ini, yang diberikan oleh Tuhan, menjadi pelindung hati bagi setiap Kristen. Hati mereka dibungkus oleh hasrat untuk menjalani hidup sesuai dengan status pembenaran yang dianugerahkan oleh Tuhan melalui Yesus Kristus. Dengan demikian, seorang Kristen tidak hanya memahami dan percaya pada kebenaran dan keadilan Tuhan, tetapi juga menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber:
- Spiritual Warfare Part 2 oleh Pdt. Irwan Pranoto
- Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=pGCIIgRbvfc
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th