Image 1
Image 2
Image 3

MATERI PA: “Benarkah Jika Satu Orang Percaya, Maka Seisi Keluarga Juga Diselamatkan?” Bagian 2


Gambar/Illustrator: Jessica Rockowitz on Unsplash

Oleh: Ev. Samuel Sugiarto

 

TUJUAN:

Memahami bahwa keselamatan itu bukanlah karena keturunan.

 

-       Pastikan Saudara sudah mempelajari tema ini pada bagian pertama.

-       Ingatkan kelompok Saudara dengan bagian sebelumnya.

-       Tunjuklah satu orang untuk memimpin dalam doa.

 

Ada kemungkinan kita bertanya apakah tidak mungkin bahwa iman salah satu anggota keluarga itu berdampak kepada kehidupan anggota keluarga yang lainnya?

 

Kalau pertanyaannya adalah mungkin enggak ada dampaknya maka saya percaya kehadiran dari satu orang yang percaya kepada Tuhan Yesus di tengah komunitas atau keluarga yang belum percaya merupakan bukti bahwa Tuhan sedang berperkara dengan keluarga tersebut.

 

Kehadiran orang-orang percaya akan menjadi alat Tuhan untuk Tuhan melawat seluruh keluarga yang ada. Apa itu artinya Tuhan pasti akan menyelamatkan melalui satu orang tersebut? Tentu jawabannya belum tentu. Tetapi satu hal yang pasti adalah Tuhan akan menunjukkan kasih dan anugerahnya melalui kehidupan dan perkataan dari orang-orang yang percaya yang memang secara khusus Tuhan tempatkan dalam kondisi keluarga yang belum percaya Tuhan tersebut.

 

Kasih dan berkat Tuhan yang dicurahkan itu pertama-tama bisa berupa berkat-berkat jasmani. Buktinya, kalau kita kembali membaca dalam Alkitab kita bisa membaca dalam Perjanjian Lama misalnya Yusuf di rumah Potifar.

Ketika Yusuf ada di sana dia seorang anak Tuhan. Hidupnya setia yang menjalankan prinsip firman Tuhan bahkan dikatakan Tuhan menyertai Yusuf. Lalu apa yang dituliskan, seisi keluarga Potifar pun mendapatkan berkat-berkat yang berlimpah melalui kehadiran Yusuf tersebut. Sehingga kehadiran orang percaya di tengah keluarga atau komunitas yang belum percaya tentu akan memberikan dampak.

 

Tetapi saya juga percaya bahwa kehadiran dari anak-anak Tuhan di dalam keluarga yang belum percaya, juga akan dipakai Tuhan untuk menyatakan kasih augerah keselamatan yang sudah dikerjakan Tuhan Yesus Kristus melalui karya salib. Melalui kesaksian hidup, membagikan kasih Allah yang sudah dirasakan, serta melalui pemberitaan Injil, orang-orang di sekitarnya dapat melihat dan mendengar, merasakan cicipan kasih anugerah Tuhan yang besar.

 

Sehingga kalaupun pada akhirnya setelah mereka mendengar berita Injil setelah mereka melihat kesaksian Injil yang ditampilkan oleh anggota keluarga yang sudah percaya tapi mereka masih bersikeras dan tidak mau percaya, maka pada waktu itu pun itu merupakan tanggung jawab dan pilihan individu pribadi - berdasarkan kehendak bebasnya. Tetapi satu hal yang pasti, kasih Allah sudah dijelaskan sudah ditunjukkan dengan nyata tetapi tetap ditolak.

 

Saya ingin mengakhiri penjelasan ini dengan mengatakan bahwa saya secara pribadi tetap percaya bahwa kehadiran anak-anak Tuhan di dalam keluarga tidak percaya itu memang dirancangkan supaya ada kemungkinan bahwa nantinya satu demi satu orang di dalam keluarga itu dapat mengenal Tuhan dan percaya kepada-Nya. Saya tetap percaya Tuhan bisa mengerjakan semua hal itu.

 

Saya pernah mendengar kisah ini seorang suami istri yang kemudian di masa nggak terlalu tua di sekitar umur 50-an, dia bersaksi kepada jemaat Tuhan dia ceritakan bahwa asal mereka itu bukan dari keluarga Kristen. Bahkan keluarga besarnya bukan keluarga Kristen. Tetapi ketika mereka menikah dan mereka punya anak mereka itu menyekolahkan anaknya di Sekolah Kristen jadi anaknya yang kemudian setelah di Sekolah Kristen kemudian diajari dengan pendidikan-pendidikan Kristen, diperkenalkan dengan Tuhan Yesus dan yang menarik karena ini di Sekolah Kristen biasanya Sekolah Kristen ada tugas supaya anak-anak ini pergi ke gereja dan mencatat khotbah.

 

Anak ini pun mendapat tugas dan orang tuanya merasa ya sudah karena itu tanggung jawab sudah disekolahkan di sekolah Kristen maka anaknya pun diantar ke gereja. Satu momen ketika anak ini datang ke gereja, ke sekolah minggu untuk kemudian mendengarkan firman Tuhan anak ini percaya Tuhan Yesus. Setiap kali hari Minggu si anak ini selalu berkata kepada orang tuanya, “Pah, Mah ayo ikut aku ke gereja.” Enggak apa-apa kamu aja yang ke gereja ini tugas sekolah, papa mana antarkan saja. Tapi anak ini terus setiap minggu terus memberikan persuasi supaya orang tuanya ini gereja.

Setelah sekian lama waktunya orang tuanya tetap tidak mau pergi ke gereja, karena menganggap ya itu kan bukan keyakinan saya kalau kamu mau percaya ya sudahlah terserah. Jadi orang tuanya cukup terbuka.

 

Si anak ini dalam beberapa tahun mengalami sakit dan di dalam kondisi sakit itu semakin lama kondisinya semakin drop dan kemudian dokter yang merawat, berkata bahwa ini si anak enggak bisa umurnya panjang karena faktor penyakit ini. Maka kemudian dokter yang berkata kepada keluarganya ini apapun yang anaknya inginkan turuti saja ini mungkin kesempatan terakhir. Maka kemudian orang tuanya bertanya sama anak ini kamu mau apa Nak? Si anak tetap mengatakan satu hal, “Saya enggak mau apa-apa saya enggak mau minta macam-macam, yang saya mau cuma satu, Papa Mama ke gereja.”

 

Tapi orang tuanya tetap bersikeras enggak mau. Pendeta tempat si anak itu beribadah datang menjenguk, mendoakan, memberitakan Injil, orang tuanya tetap bersikeras tidak mau. Sampai momen di mana hari terakhir anak itu hidup ketika kondisi nafas juga tidak semakin sulit si anak yang didampingi orang tuanya yang sangat sedih karena anaknya ini sudah semakin parah kondisinya orang tuanya itu berjanji di depan si anak ini, “Nak, kamu mau minta apa sih? Si anak bilang enggak, aku cuma ingin papa Mama pergi kegereja. Papanya bilang kalau kamu hidup, Papa, Mama ke gereja.

 

Tapi si anak nyatanya memang meninggal, tapi di momen terakhir si anak itu memegang tangan Papa, tangan Mama terus mereka satukan di dada si anak. Lalu si anak ini berkata, aku ingin Papa Mama ke gereja supaya kalau nanti kita ketemu setelah kita semua meninggal, kita bisa kembali berjalan bersama-sama bergandengan di surga yang mulia.

 

Tidak selang berapa lama si anak meninggal. Pendeta yang tahu peristiwa itu mulai takut karena orang tuanya sempat bernazar, kalau sembuh ma uke gereja dan ini anaknya bukan sembuh justru malahan meninggal. Tapi yang menarik dua minggu setelah peristiwa itu, orang tuanya ke gereja. Pendetanya menyambut memberikan apresiasi, mengajak berbicara lalu kemudian orang tuanya setiap minggu terus sampai satu momen orang tuanya pun akhirnya menyerahkan diri mempercayai Yesus dan dibaptis dan menjadi jemaat dan pelayan Tuhan.

 

Ketika orang tuanya cerita di masa usianya sudah mulai tua, awal mula mereka mau ke gereja hanya karena ingin tahu apa sih yang diajarkan gereja. Kok sampai anaknya setiap minggu ingin mereka juga ke gereja. Dari kesaksian sederhana pemberitaan seorang anak kecil, tapi justru dari situlah Tuhan memakainya kesaksian hidup sekecil apapun, Tuhan pakai untuk menyatakan kasih dan anugerah yang lebih besar bagi kedua orang tuanya.

 

Refleksi

Jikalau kita saat ini sedang merasa berat, bergumul bahkan putus asa dengan anggota keluarga kita. Sudah di injili, sudah diberitakan kabar baik, kesaksian hidup jelas, tapi kok belum mempercayai? Jangan kita segera putus asa, jangan berhenti. Karena saya yakin dan percaya firman Tuhan mengatakan Tuhan tidak pernah menyerah kepada anak-anaknya. Tuhan tidak pernah menyerah untuk menyatakan kuasa kepada setiap orang yang berdosa.

 

Justru Dia datang kepada milik kepunyaan-Nya. Justru Tuhan mau menebus dan mengasihi sebelum manusia itu berbuat baik. Biarlah kasih Kristus yang sudah kita rasakan demikian terus membakar hati kita untuk setiap kesempatan memberitakan Injil Yesus Kristus, menyatakan kasih Allah supaya kita berdoa. Siapa tahu melalui kesaksian hidup, melalui pemberitaan Injil kita, keluarga kita pun juga boleh menerima kasih. Tidak otomatis tetapi saya percaya kalau Tuhan menempatkan kita di tengah-tengah komunitas seperti ini berarti Tuhan punya maksud dan rencana yang indah baik dalam kehidupan setiap kita maupun juga dalam kehidupan anggota-anggota keluarga.

 

Pokok Doa:

1.  Berdoa untuk anggota keluarga yang belum percaya.

2.  Berdoa untuk gereja agar dapat terus melatih dan melengkapi orang percaya.

 

Sumber:

·           Benarkah Jika Satu Orang Percaya, Maka Seisi Keluarga Juga Diselamatkan?” oleh Samuel Sugiarto.

·           Youtube BARA Digital Ministry:

·           https://www.youtube.com/watch?v=Oy7gXZzjb7E

·           Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

 

Penyusun:

Febbi Timotius

 

 


Lebih baru Lebih lama