Di dalam artikel ini membahas tentang Kaya Sejati: Prinsip Mengelola Keuangan Menurut Matius 6:19-24. Mengapa topik ini penting? Karena ada ungkapan klasik yang menyatakan bahwa uang dapat membeli kebahagiaan. Namun, sesungguhnya pernyataan tersebut tidaklah sesuai karena uang tidak dapat membeli kebahagiaan. Memang benar, uang dapat memberikan kemudahan dan kesenangan dalam hidup. Uang dapat mempermudah segala sesuatu dan membuat kehidupan berjalan lancar. Namun, uang tidak dapat secara otomatis membuat seseorang bahagia. Hal ini terbukti dari fakta bahwa orang-orang yang secara finansial mapan, bahkan melebihi rata-rata, seringkali mengalami masalah kesehatan mental, stres, dan kekhawatiran.
Negara-negara maju seperti Jepang, Korea, dan China, yang memiliki penduduk dengan tingkat keuangan yang tinggi, justru sering kali menghadapi tingkat ketidakbahagiaan yang tinggi. Masalah kesehatan mental dan tingkat bunuh diri juga meningkat di kota-kota besar yang menjadi pusat keuangan dan bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa uang, meskipun dapat memberikan kemudahan, bukanlah kunci utama untuk mencapai kebahagiaan. Jadi, jika uang bukanlah kunci kebahagiaan, bagaimana kita dapat mencapai kebahagiaan sejati? Bagaimana kita dapat memiliki uang tanpa harus mengalami stres atau masalah? Jawabannya terletak pada pengelolaan uang yang bijaksana. Prinsip ini diajarkan oleh Tuhan Yesus, dan kita dapat melihatnya dalam Matius 6:19-24. Dalam ayat tersebut, Tuhan Yesus mengajarkan agar kita tidak hanya mengumpulkan harta di bumi yang rentan terhadap kerusakan dan pencurian, tetapi lebih baik mengumpulkan harta di surga yang tidak dapat dimusnahkan. Hal ini menunjukkan bahwa fokus kita seharusnya bukan hanya pada kekayaan materi, tetapi pada kekayaan rohaniah yang abadi.
Tuhan Yesus juga menekankan bahwa "mata adalah pelita tubuh." Artinya, kita harus menjaga hati dan pikiran kita agar terang, tidak dipenuhi oleh kegelapan atau kecemburuan terhadap kekayaan materi orang lain. Dia juga mengingatkan bahwa kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan, yaitu Allah dan mamon (kekayaan atau harta). Dengan prinsip-prinsip ini, kita dapat belajar bagaimana mengelola keuangan kita dengan bijaksana, tidak hanya untuk kepentingan materi, tetapi juga untuk mencapai kekayaan sejati yang bersifat kekal. Oleh karena itu, penting bagi gereja dan orang tua Kristen untuk mengajarkan prinsip-prinsip ini kepada generasi muda agar mereka dapat mengelola keuangan mereka dengan bijaksana dan menghindari masalah keuangan di masa depan. Kita tidak hanya perlu mengajarkan kebenaran doktrinal, tetapi juga prinsip-prinsip praktis dalam mengelola keuangan yang sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus.
1. Apakah Kegunaan Uang menurut Tuhan?
Sumber:
- Kaya Sejati: Prinsip Mengelola Keuangan Menurut Matius 6:19-24 oleh Pdt. Daniel Ronda
- Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=G5WGuc1yR0M
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th