Artikel ini membahas "Apakah Anda Sungguh-sungguh Mengenal Allah?" yang terambil di dalam 1 Yohanes 2:3-6. Keselamatan orang percaya didasarkan pada iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Iman yang benar tidak pernah berdiri sendiri. Iman yang benar akan menghasilkan perbuatan-perbuatan baik. Ini bukan sebagai syarat keselamatan, tetapi sebagai buah dan tanda dari iman yang hidup. Dalam konteks konteks 1 Yoh. 2:3-6 menyebutkan tanda seseorang sungguh-sungguh mengenal Allah adalah ketika dia mematuhi segala perintah-Nya.
Hal ini menunjukkan bahwa seseorang benar-benar mengenal Allah ketika dia hidup sesuai dengan ajaran-Nya, mentaati petunjuk-Nya, dan berusaha mengikuti jejak Kristus. Oleh karena itu, surat 1 Yohanes mengajarkan bahwa ketaatan terhadap perintah-perintah Allah bukanlah sekadar syarat keselamatan, melainkan bukti nyata dari hubungan yang sungguh-sungguh dengan-Nya. Dengan menggali lebih dalam ayat-ayat ini, kita dapat lebih memahami pentingnya ketaatan sebagai wujud cinta kepada Allah dan kesaksian hidup yang sejalan dengan kasih Kristus.
1. Menuruti Perintah Allah dengan Motivasi yang Benar
Dalam perjalanan spiritual orang, penting untuk memahami bahwa mengenal Allah tidak hanya sebatas pengetahuan, melainkan juga pengalaman yang intim dengan-Nya. Hal ini tercermin dalam surat 1 Yohanes 2: 3-6. Di ayat ini, dinyatakan bahwa tanda seseorang benar-benar mengenal Allah adalah ketaatan terhadap segala perintah-Nya dengan motivasi yang benar. Ayat 3 menegaskan, "Dan inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya." Ini menunjukkan bahwa ketaatan kita merupakan indikator sejauh mana kita sungguh-sungguh mengenal Allah. Oleh karena itu, kita diajak untuk mengikuti firman-Nya dengan motivasi yang benar.
Ayat 5 melanjutkan, "Barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah." Kata "sempurna" di sini bukan berarti kita bisa menjadi sempurna seperti Tuhan Yesus selama hidup di dunia ini, tetapi mengacu pada kesempurnaan kasih Allah yang tercermin dalam perbuatan kita. Ketaatan kita kepada-Nya harus mencerminkan bukan hanya kata-kata pengakuan, tetapi juga perbuatan nyata yang diilhami oleh kasih. Penting untuk memahami bahwa ketaatan dengan motivasi yang benar berasal dari pengenalan yang intim terhadap Allah. Ini bukan sekadar tahu tentang-Nya, melainkan mengalami kasih dan keselamatan-Nya secara pribadi. Pengenalan ini seharusnya menjadi dasar dalam taat kepada-Nya.
Seseorang yang sungguh-sungguh mengenal Allah akan menuruti perintah-Nya dengan motivasi yang benar. Motivasi yang benar adalah hasil dari rasa syukur akan kasih Kristus yang telah diterima, bukan karena keinginan untuk diselamatkan atau diberkati. Meskipun terkadang motivasi dapat bercampur, namun harus memiliki arah yang benar dan belajar untuk melakukan perbuatan baik dengan motivasi yang benar.
Dalam surat Kolose 3:23 mengatakan, "Apapun juga yang kamu lakukan, lakukanlah seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia." Meskipun ditujukan kepada budak pada waktu itu, prinsip ini tetap relevan untuk orang percaya masa kini. Melakukan perbuatan baik dengan motivasi untuk Tuhan yang telah menyelamatkan kita adalah tanda yang jelas bahwa kita sungguh-sungguh mengenal Allah dengan benar.
Sumber:
- Apakah Anda Sungguh-Sungguh Mengenal Allah? Oleh Pdt. Paulus Surya
- Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=eSTE0dm8sZs
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th