Filipi 4:11-13 menjelaskan tentang keugaharian. Orang yang hidup cukup bukan berarti selamanya harus miskin sebab Paulus pernah mengalami kelimpahan dan kekurangan tetapi yang penting adalah merasa cukup. Dalam ayat 11, Paulus mengungkapkan kepuasannya dalam segala keadaan sebab ia telah belajar untuk merasa cukup. Paulus menunjukkan bagaimana keugaharian telah membantu hubungannya dengan Tuhan, sesama dan bahkan berdampak dalam pelayannya. Rasa cukup bukan bergantung dengan apa yang dimiliki oleh seseorang tetapi tergantung pada apa yang kita alami di dalam hati sehingga mampu untuk belajar mencukupkan diri.
Salah-satu tokoh Alkitab dalam Perjanjian Baru yang hidupnya sederhana yaitu Yohanes pembaptis (Matius 3:4), Yohanes menunjukkan kehidupan yang sederhana. Teladan utama sebagai umat percaya yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus menjalani hidup yang sederhana sehingga apa yang dialami oleh umat percaya seharusnya kita belajar dari Dia bagaimana merasa cukup dalam hidup.
Keugaharian membantu seseorang untuk fokus pada apa yang benar-benar penting dalam hidup dan memungkinkan untuk menjalani hidup dengan tenang serta melayani Tuhan dengan lebih efektif. Keugaharian juga mengajarkan seseorang untuk menghargai berkat Tuhan dalam hidup dan berbagi dengan orang lain.
Dalam dunia ini menawarkan banyak hal sehingga memungkinkan tantangan itu muncul untuk menghidupi kehidupan yang keugaharian. Salah satu tantangannya adalah saat ini banyak orang hidup di zaman dimana banyak orang berlomba-lomba untuk memiliki lebih banyak, untuk tampak lebih sukses dan tidak sedikit orang ingin hidup di dalam kemewahan.
Saat ini tidak sedikit orang dibutakan sehingga sulit membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Banyak hal yang diinginkan tetapi pada dasarnya mungkin tidak dibutuhkan. Maka untuk membedakan mana kebutuhan dan keinginan, seseorang butuh hikmat dari Tuhan untuk bisa belajar hidup sederhana.
Dalam artikel ini membahas beberapa tips praktis untuk hidup keugaharian atau keugaharian yaitu:
- Belilah barang-barang yang tujuannya untuk digunakan bukan untuk prestise.
- Tolak segala hal yang mendatangkan kecanduan atau keterikatan.
- Bagunlah kebiasaan memberi barang-barang kepada orang lain. Pada dasarnya kita ini pengumpul sampah, kalau mengoleksi barang-barang yang kurang bermanfaat. Jangan punya banyak barang.
- Belajar untuk tidak mempercayakai apa yang diiklankan karena iklan menciptakan apa yang kita ciptakan dan barang itu belum tentu dibutuhkan.
- Belajar untuk menikmati barang tanpa harus memilikinya.
- Hati-hati dengan propaganda “beli sekarang bayar kemudian” karena akan terjebak dalam hutang.
- Di dunia ini terlalu banyak pilihan. Jangan habiskan waktu untuk memilih, fokus pada tujuan hidup anda.
Spiritualitas keugaharian mengajarkan seseorang untuk hidup dengan rendah hati, merasa puas dengan rahmat Tuhan dan selalu siap berbagi dengan orang lain. Amin.
Sumber:
- SPIRITUALITAS KEUGAHARIAN oleh Pdt. Alexander Agust Elias Nanlohy
- Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=2REfiWZUelo&t=1204s
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th