Image 1
Image 2
Image 3

Tujuh "Berbahagialah" di Wahyu: Apakah Anda Diundang Ke Pernikahannya Yesus?


Wahyu 19:9 yaitu ucapan berbahagia bagian ke 4 di dalam kitab Wahyu. Di dalam Wahyu 19:9 menyebutkan berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak domba yaitu Yesus Kristus. Ini bukan pengertian harafiah seperti pernikahan-pernikahan atau perkawinan di dunia ini. Yesus pernah berkata kepada orang-orang Saduki bahwa di surga ada lagi kawin mengawin. Maka yang dimaksud perjamuan kawin anak domba diartikan dalam konsep rohani yaitu pernikahan dengan orang-orang percaya sejati atau gereja Tuhan.

Hal ini mau menunjukkan bahwa perjamuan kawin anak domba mau menggambarkan tentang persekutuan kekal yang indah, penuh sukacita dan penuh kebahagiaan sejati di dalam kekekalan. Wahyu 19:9 berhubungan erat dengan perumpamaan Yesus di dalam Matius 22:1-14 dan Lukas 14:15-24. Ada beberapa sikap-sikap yang salah terhadap undangan ke perjamuan kawin anak domba yang harus diwaspadai dan hindari yaitu sebagai berikut:

1. Keterikatan seseorang dengan harta benda dunia

Di dalam Matius 22 dan Lukas 14 disebutkan bahwa orang meminta dimaafkan karena baru membeli ladang. Ladang berbicara tentang kepemilikan, harta benda di dunia ini. Jadi, hidup seseorang difokuskan terhadap harta benda sehingga membutakan akan kebutuhan hal-hal rohani, membutakan akan pentingnya memiliki dan membinasakan relasi dengan Yesus Kristus sang Anak domba. Misalnya di dalam Alkitab menceritakan orang kaya raya yang mengumpulkan harta benda, lalu berkata di dalam hatinya 7 turunan pun ini tidak habis “tenanglah jiwaku”. Orang kaya ini menaruh keamanannya pada harta benda di dunia ini. Yesus kemudian berkata bahwa orang ini bodoh karena menaruh fokus hidupnya dan keamanannya kepada harta benda dunia. Apa gunanya semua kekayaan jika malam ini Tuhan mengambil nyawanya?

Jadi, sikap yang salah yang harus diwaspadai adalah keterikatan dengan harta benda sehingga menghalangi seseorang untuk memiliki relasi dengan sang Anak domba yaitu Yesus Kristus.

2. Terlalu Sibuk dengan pekerjaan

Lukas 14:19 menjelaskan tentang orang yang mau dimaafkan dan berkata “aku baru membeli 5 pasang lembu dan aku harus pergi mencobanya.” Orang ini mau mengusahakan tanah dengan lembunya. Orang seperti ini menunjukkan akan orang-orang yang terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu untuk Tuhan. Orang-orang seperti ini memang tidak menentang sang Anak domba Allah tetapi karena kesibukan tidak ada waktu untuk mau mengenal dan bersekutu dengan Dia. 

Hal ini bisa dikarenakan seseorang sedang berada di posisi yang baik misalnya karirnya lagi menanjak, atau sibuk ditempat pekerjaan sehingga tidak ada waktu untuk bersekutu dengan Yesus yang adalah Anak domba Allah.

3. Mengutamakan keluarga diatas Tuhan

Memberi waktu dan perhatian terhadap keluarga merupakan hal yang baik. Tetapi jika keluarga menjadi yang utama bahkan diatas Tuhan maka ini yang berbahaya dan bisa menghalangi seseorang melakukan hal-hal rohani seperti mengenal sang Anak domba. Kesibukan-kesibukan di dalam keluarga misalnya jalan-jalan atau waktu weekend dipakai untuk bersama keluarga sehingga tidak ada waktu untuk sungguh-sungguh beribadah dan apalagi melayani Tuhan.

Apakah anda di undang di pernikahan Yesus? Apakah anda memberikan respon yang benar? Respon yang benar adalah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat secara pribadi untuk pengampunan dosa. Mari memberikan waktu untuk hidup bersekutu dengan Yesus sebagai buah bahwa seseorang menerima Dia sebagai sang Anak domba yang menjadi juruselamat manusia.




Sumber:

  • Apakah Anda Diundang Ke Pernikahannya Yesus? oleh Pdt. Paulus Surya
  • Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=pgXWRQW_2Gw
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th



Lebih baru Lebih lama