Image 1
Image 2
Image 3

Pernahkah Yesus "Me-Time"?


Me time merupakan waktu sendiri untuk mengalami proses healing. Me time dalam konteks Alkitab bisa disejajarkan dengan konsep sabat yaitu waktu yang dikhususkan untuk menikmati relasi kasih dengan Allah. Menikmati relasi kasih dengan Allah artinya merasakan besarnya kasih Tuhan serta mengalami pemulihan. 

Dari berbagai penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa me time merupakan mengambil waktu khusus untuk berelasi dengan Tuhan, menikmati dan belajar tentang Dia sehingga seseorang bisa merasakan kasih-Nya dengan jelas. 

Di Alkitab beberapa kali dituliskan bahwa Yesus mengambil waktu untuk berelasi dengan Bapa di sorga sebagai gambaran kekal Trinitas. Tuhan Yesus senantiasa berkomunikasi yang kemudian nampak dan terlihat jelas ketika Allah menciptakan manusia untuk menikmati relasi kasih-Nya. Allah berelasi dengan manusia dengan cara memberikan yang terbaik kepada manusia dan inilah yang sejak mulanya Tuhan kerjakan. Markus 1:35 menuliskan bahwa: “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” ini adalah waktu spesial yang Tuhan Yesus ambil untuk menjalin relasi dengan BapaNya di sorga. 

Tuhan Yesus juga pernah mengajak murid-murid-Nya untuk me time (Markus 6:30-32), karena Ia tahu bahwa murid-murid-Nya butuh istirahat. Mungkin saja pada waktu itu, murid-murid Yesus tidak sempat mengalami me time karena banyak orang berbondong-bondong mencari Yesus. Walaupun kejadiannya seperti itu, tetapi ini merupakan contoh Yesus pun mengajak murid-murid-Nya untuk rehat sejenak dan mengalami pemulihan dari Tuhan. 

Allah perlu beristirahat pada waktu Dia selesai menciptakan selama 6 hari bukan karena lelah tetapi Dia sengaja menunjukkan bahwa beristirahat dihari sabat dengan tujuan untuk mengajarkan kepada manusia tentang keseimbangan hidup. Artinya manusia bukan hanya sekedar bekerja dalam dunia tetapi juga menikmati Allah dengan cara menikmati keindahan dunia yang Tuhan ciptakan. Waktu istirahat atau me time dengan cara menikmati keindahan alam dan dunia disekitar bukanlah sesuatu yang salah, namun hal itu menjadi salah kalau mengubah fokus kita bukan kepada Tuhan tetapi kepada apa yang Tuhan berikan. 

Sabat atau me time diberikan Tuhan sebagai waktu untuk seseorang mengalami penyegaran yang Allah berikan bagi setiap kita. Seseorang butuh disegarkan karena bekerja di dalam dunia yang sudah rusak. Me time juga dibutuhkan untuk merasakan Allah dan kasih-Nya sebab seringkali fokus manusia bukanlah untuk Tuhan. Maka dalam kondisi demikian me time dibutuhkan supaya pada saat kita menjalani kehidupan bisa meminta Tuhan secara khusus untuk terus menerus melimpahi kita dengan kasih-Nya.




Sumber:

  • Pernahkah Yesus "Me-Time"? oleh Ev. Samuel Sugiarto
  • Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=a0DdoA2uj0A
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama