Wahyu 1:3 diawali dengan kata berbahagialah dan ini diulang sebanyak tujuh kali. Arti kata “berbahagialah” dalam bahasa Yunani Makarios yang artinya diberkatilah oleh Tuhan. Jadi, Wahyu 1:3 berbicara tentang kebahagiaan atau diberkati menurut Tuhan. Orang dunia berpikir bahwa orang yang diberkati adalah orang yang memiliki kekayaan tetapi orang yang diberkati menurut Tuhan bukanlah kekayaan atau materi.
Banyak orang di dunia ini yang memiliki kekayaan tetapi tidak memiliki kepuasan karena kebahagiaan yang sejati tidak ditentukan dengan perasaan yang bisa berubah-ubah. Kebahagian di dalam Wahyu 1:3 berhubungan dalam beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1. Menyampaikan kebenaran Injil
Wahyu 1:3 menuliskan bahwa berbahagialah ia yang membacakan kata-kata nubuat. Kata-kata nubuat berhubungan dengan kitab Wahyu dan pada dasarnya kitab ini dibagi menjadi tujuh bagian yang berbicara tentang Yesus. Menyampaikan berita Injil merupakan bagian daripada kehidupan yang diberkati Tuhan. Ada sebuah ungkapan yang mengatakan “Apa sih bahagia itu?” bahagia tatkala kita tahu orang lain berbahagia karena kita. Kalimat ini tidak cukup karena kebahagiaan yang sejati menurut Tuhan adalah seseorang berbahagia karena ia tahu orang lain mengenal sumber kebahagian sejati yaitu Yesus Kristus.
2. Mendengarkan firman Tuhan
Seseorang disebut sebagai orang yang berbahagia jika ia memiliki fokus kepada kebenaran Injil, bukan hanya sekedar mendengar tetapi fokus. Meskipun di dunia ini ada begitu banyak masalah tetapi jika memberikan perhatian kepada kebenaran Injil maka itu akan menguatkan seseorang dan disebut sebagai orang yang diberkati.
3. Menuruti apa yang tertulis di dalam firman Tuhan
Seseorang disebut berbahagia bukan hanya sekedar memberitakan kebenaran, memberi fokus kepada kebenaran tetapi juga menuruti firman Tuhan tersebut. Ada seorang suami istri yang menikah dengan uang yang pas-pasan. Pasangan suami istri ini tahu bahwa setelah mereka menikah maka sisa uang mereka akan menjadi sedikit. Namun, ditengah-tengah pesta tabungan mereka dicuri orang sehingga setelah menikah tabungan bukan tinggal sedikit tetapi malah berhutang. Maka sang suami berkata kepada istri dari hasil gaji, mari membayar hutang lebih dulu, tidak usah memberikan persembahan. Namun istrinya menolak dan memberikan nasihat kepada suaminya bahwa Tuhan sudah begitu baik dan yakinlah Dia sanggup menolong. Melihat hal ini, suaminya pun mendengar dan ia tahu bahwa istrinya melakukan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Pasangan suami istri ini mendapatkan kebahagian pada waktu mereka menuruti kebenaran firman Tuhan dan bahkan mereka bisa bersaksi bagi orang lain.
Sumber:
- APAKAH ANDA ORANG YANG DIBERKATI & BAHAGIA? - 1 oleh Pdt. Paulus Surya
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=Qj3ki40VVew
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th