Image 1
Image 2
Image 3

Berseru pada Tuhan dalam Kesesakan Mazmur 120


Setiap manusia tidak pernah lepas dari yang namanya pergumulan atau masalah di dalam kehidupan ini. Hal ini dikarenakan di dunia ini tidak ada tempat yang tidak ada masalah atau tantangan kecuali ketika orang tersebut meninggal dunia. Pergumulan yang dialami manusia terbagi menjadi 3 yaitu:

  1. Pergumulan manusia dari sisi kualitas berat atau ringan
  2. Pergumulan manusia dari sisi kuantitas banyak atau sedikit
  3. Pergumulan manusia dari sisi itensitasnya lama atau sebentar

Pada saat manusia menghadapi masalah yang berat dan banyak dalam jangka waktu yang lama, seringkali kecenderungan manusia adalah menyalahkan Tuhan. Misalnya, mengapa Tuhan yang baik membawa saya pada titik yang seperti ini? Kenapa Tuhan membiarkan anak-Nya jatuh jika Ia sunggung-sungguh mengasihinya?

Berbagai macam pergumulan sering kali menghantar iman orang percaya berada di tepi jurang, sehingga mempertanyakan akan keberbadaan Tuhan. Maka melalui artikel ini, dapat dilihat bagaimana seharusnya seseorang menghadapi pergumulan hidup melalui Mazmur 120. Mazmur 120 menjelaskan bahwa seseorang mengalami masalah bukan karena kesalahan dirinya melainkan ada sekitarnya yang begitu menjahati dirinya. Artinya si pemazmur berada ditengah lingkungan orang-orang yang menipu dan berbuat jahat kepada dirinya.

Mazmur 120 menjelaskan bahwa si pemazmur menghadapi masalah yang begitu berat dan juga menghadapi tekanan yang berat sehingga ia berkata dalam kesesakan aku berseru kepada Tuhan dan Ia menjawab aku:” Ya Tuhan, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu.” Seringkali ketika seseorang mengalami kesesakan dan kemudian kecewa kepada Tuhan maka ia kemudian memilih jalan yang lain. Tetapi berbeda dengan Pemazmur, dimana ia memilih untuk bergantung kepada Tuhan melalui seruan di dalam doa. Doa kepada Tuhan, tidak senantiasa mengubah keadaan tetapi mengubah seseorang atau membuat seseorang bertahan ditengah keadaan sulit.

Dalam Mazmur 120 ini kita bisa belajar bagaimana pemazmur memberikan satu sikap yang benar pada saat menghadapi kesesakan yaitu:

  1. Bergantung kepada Tuhan (ay. 1)
  2. Ia tetap menunjukkan jati diri sebagai anak Tuhan yaitu cinta perdamaian




Sumber:

  • Berseru pada Tuhan dalam Kesesakan Mazmur 120 oleh Pdt. Albert Kurniawan
  • Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=L9X3e8_IXk8
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama