Di dunia ini ada kekhasan berbagai agama melihat Allah bermacam-macam. Tetapi agama-agama yang nurun dari Abraham seperti Yudaisme, Islam dan Kristen punya kesamaan yaitu Tuhan itu Esa dan punya sifat-sifat yang digambarkan Maha besar, Maha agung, Maha kuasa, Maha tahu dan penuh cinta kasih. Namun yang menarik dalam iman Kristen tekanan kasih sangat besar.
Pada waktu seseorang bertanya kepada Yesus tentang apa inti dari hukum Taurat, maka Ia menjawab “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Hal ini mau menjelaskan bahwa di dalam hidup ini seseorang berelasi dengan diri sendiri, sesama manusia dan Tuhan. Jadi, inti dari hukum Taurat yaitu mengasihi Tuhan, sesama dan diri sendiri.
Perintah mengasihi sesama kelihatannya mudah untuk di lakukan, namun sesungguhnya sangat sulit. Ada sebagian orang mengasihi orang lain jika orang tersebut berbuat baik kepada dirinya. Namun, jika orang lain berbuat salah atau melakukan kesalahan maka seringkali banyak orang tidak bisa mengasihi orang itu. Berbeda ketika berbicara mengasihi Tuhan, dimana pada hari-hari ini ada banyak orang mengasihi Tuhan hanya ketika semua doa-doa dijawab oleh Dia, pada saat mengalami masalah persoalan hidup, sakit penyakit belum tentu tetap bisa mengasihi Dia. Dengan kata lain, lebih mudah mengasihi Tuhan dalam kondisi sesaat atau dalam kondisi sesuai harapan diri sendiri.
Seseorang disebut berhasil di dalam hidup ini, jika pikiran, perasaan dan perilaku mencerminkan kerinduan untuk mengasihi Tuhan. Mengasihi Tuhan tidak selalu mudah untuk dilakukan, namun bisa dicoba. Di sisi lain, seseorang bisa mengasihi Tuhan yang bisa memberikan anugerah tanpa persyaratan, tetapi pada saat keadaan tidak baik yang diperhatikan bukan anugerah-Nya melainkan keadaan yang tidak baik.
Kadang-kadang seseorang mudah goncang ditengah situasi yang tidak pasti karena seringkali tidak melihat apa yang sudah diberikan dan lakukan Tuhan di masa lalu. Pada saat seseorang melihat semua yang Tuhan telah lakukan di masa lalu maka ia akan memiliki keyakinan bahwa dimasa sekarang pun Dia sanggup menolong, sama seperti Daud yang bisa mengalahkan Goliat. Daud bisa mengalahkan Goliat karena ia melihat masa lalu dimana ia pernah melawan beruang dan ia sadar bahwa itu semua karena Tuhan. Jadi, Daud menghitung bagaimana Tuhan menolongnya dimasa lalu dan itu menjadi modal di dalam kehidupannya.
Sumber:
- Learning To Love Along the Way oleh Pdt. Robby I Chandra
- Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=U-ZIWxOxJWE
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th