Alkitab mengajarkan bahwa orang yang belum percaya kepada Yesus hanya bisa benar-benar berkenan kepada Allah, jika memiliki iman kepada Yesus Kristus. Tetapi bagi orang yang sudah menerima Yesus, akan selalu bergumul dengan tantangan dan penderitaan atas dosa-dosa.
1 Tesalonika 4:1-12 menjelaskan 2 kali bahwa orang percaya harus lebih bersungguh-sungguh. Jadi, orang percaya bisa hidup berkenan kepada Allah, jikalau di dalam kehidupan sehari-hari lebih bersungguh-sungguh di dalam kehidupan rohani. Secara khusus di dalam 1 Tesalonika 4:1-12 sedikitnya ditekankan di dalam 3 area yaitu sebagai berikut:
1. Kekudusan hidup seksual (ay. 3-8)
Di dalam ay. 3 menyebutkan bahwa supaya kamu menjauhi percabulan. Percabulan yang dimaksud adalah segala bentuk dosa seksual. Kota Tesalonika sendiri merupakan kota yang memberikan kebebasan seksual yang secara iman Kristen sangat bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Rasul Paulus menghendaki orang-orang Kristen yang ada di Tesalonika supaya lebih bersungguh-sungguh lagi di dalam menjauhi dan mengatasi dosa seksual (at. 4-5). Kehidupan seks hanya diijinkan di dalam kehidupan pernikahan yang sah.
Perintah supaya jangan hidup di dalam perjinahan tujuannya untuk membangun tembok di sekeliling pernikahan, bukan sebagai penjara tetapi sebagai kebun yang indah dan aman. Di dalam ay. 6 Paulus juga mengingatkan bahwa dosa percabulan memiliki dampak pada orang-orang terdekat yaitu bisa ikut menderita dan malu. Kemudian di dalam ay. 7-8 Paulus menegaskan bahwa sebagai orang percaya dipanggil untuk hidup di dalam kekudusan seksual dan melihatnya sebagai tanggungjawab terhadap Tuhan.
2. Hati yang lebih bersungguh-sungguh di dalam menerapkan kasih kepada orang-orang disekitar (ay. 9-10)
Paulus mengetahui bahwa orang-orang di Tesalonika sudah saling mengasihi tetapi sebagai orang yang mau hidup berkenan pada Tuhan mereka harus lebih sungguh-sungguh lagi untuk melakukannya. Paulus menekankan kasih antar saudara merupakan hal yang penting karena Alkitab menekankan hal yang demikian (1 Yoh. 4:20).
Seseorang yang sudah mengalami kasih dari Yesus yaitu kasih yang telah menyelamatkan hidupnya dari hukuman kekal maka ia juga bisa menerapkan kasih itu kepada orang-orang yang ada disekelilingnya, saudara seiman dan bahkan masyarakat dimana Tuhan menempatkan. Dasar dari seseorang berkenan kepada Allah adalah beriman kepada Yesus Kristus supaya hidup berkenan kepada Allah maka harus hidup di dalam kekudusan dan juga lebih bersungguh-sungguh lagi di dalam kasih persaudaraan
3. Bekerja dengan bertanggung jawab (ay. 11-12)
Jika diri anda seorang pelajar maka belajarlah dengan bertanggungjawab dan jika seorang ibu rumah tangga maka harus mengurus rumah tangga dengan tanggung jawab. Paulus menuliskan ay. 11-12 dikarena ia mulai melihat bahwa ada orang-orang Kristen di Tesalonikan yang mulai tidak mau bekerja. Bekerja merupakan bagian daripada iman, sehingga hal ini yang membuat Paulus menekankan bahwa jika mau hidup berkenan kepada Tuhan maka harus bertanggungjawab di dalam pekerjaan supaya tidak menyusahkan orang lain, jadi batu sandungan bagi orang-orang diluar Tuhan.
Sumber:
- Apakah Hidup Anda Berkenan Kepada Allah oleh Pdt. Paulus Surya
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=vsyKklQFzjI
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th