Ada beberapa perbedaan antara cinta dengan seks yang dapat dilihat di dalam 1 Yoh. 4:10 “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” Maka dari sini kita akan belajar banyak hal tentang perbedaan antara seks dengan kasih, yaitu sebagai berikut:
1. Seks adalah sesuatu yang sifatnya implusif
Seks adalah sesuatu yang sifatnya implusif diibaratkan seperti kembang api yang jika dilihat menarik namun berlalu dan kita kemudian ingin melihat yang berikutnya seperti apa. Tetapi yang Alkitab ajarkan tentang cinta adalah cara pandang pengenalan dan pengenalan itu berasal dari pengenalan akan Allah kepada manusia. Alkitab menyebutkan jika manusia tidak mengenal Allah maka manusia tidak bisa mengenal kasih yang sejati karena kasih yang sejati hanya bisa dilihat pada pernyataan kasih Allah kepada manusia.
2. Cinta adalah sebuah ketetapan kehendak atau suatu komitmen
Cinta adalah sebuah ketetapan kehendak atau suatu komitmen untuk mengasihi sama seperti Allah mengasihi manusia. Seks adalah nafsu atau perasaan yang sifatnya datang dan pergi, tidak tahan lama karena bukan satu komitmen. Oleh karena itu, ada istilah habis manis sepah dibuang dan inilah nafsu seks.
3. Cinta berkorban tetapi seks sifatnya memenuhi keinginan sendiri
Seks seperti ketika seseorang lapar dan mau makan. Kemudian habis makan maka orang tersebut akan kenyang. Tetapi cinta adalah sesuatu yang berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri.
4. Cinta sifatnya melayani
Cinta yang sifatnya melayani ibarat seperti Tuhan ketika Ia datang dalam dunia untuk melayani. Sementara seks sifatnya memakai objek untuk memuaskan diri sendiri.
5. Cinta sifatnya akan selalu kurang untuk memberi
Cinta sifatnya akan selalu kurang untuk memberi kepada orang yang dikasihi sementara seks merasa kurang namun kurang untuk dipuaskan bagi diri sendiri. Cinta akan selalu berhutang kepada orang yang dikasihinya dan membuat ingin memberi lebih. Ini adalah cinta Tuhan kepada manusia, dimana Ia tidak berhutang apa-apa kepada manusia, tetapi Ia selalu memberikan yang terbaik dan bahkan memberikan anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi manusia berdosa. Alasannya karena cinta sifatnya selalu merasa kurang, mau memberi terus menerus sampai memberi yang terbaik. Sementara seks bentuknya mau mendapatkan dan kurang puas untuk diri sendiri.
Marilah kita membedakan antara dorongan-dorongan seksual dengan cinta yang sejati. Amin.
Sumber:
- Dosa Seksual: Pembunuh Cinta Berkedok Asmara oleh Kalvin Budiman
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=OmWnSqBnBIQ
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th