Image 1
Image 2
Image 3

Seri Moralitas Alkitab: Aborsi Atau Euthanasia - Mana Yang Lebih Tidak Manusiawi?

Pandangan Alkitab: Hidup adalah anugerah Tuhan. Hargai hak hidup janin & sakit terminal. Aborsi & euthanasia dianggap melanggar nilai moral.


Menurut data statistik dari Kaiser Family Foundation tahun 2020, ada 615.991 kasus aborsi di AS. Jika setiap orang percaya apa yang dikatakan Alkitab dan dunia medis mendukung, bahwa janin di dalam kandungan adalah sepenuhnya manusia. Maka aborsi sama dengan pembunuhan. Dengan data statistik yang enam ratus lebih menunjukkan bahwa aborsi adalah pembunuhan bayi yang terbesar dan korbannya lebih besar daripada perang dunia yang kedua.

Jika aborsi adalah mencabut hak hidup bayi di dalam kandungan, maka euthanasia artinya mencabut hak hidup seseorang yang ada di dalam kondisi sakit terminal yaitu orang yang sakit parah atau orang yang tidak bisa sembuh. Tahun 2012 ada satu kasus yang terjadi di Belanda, yaitu terbongkarnya kasus euthanasia di dalam dunia medis. Dimana di tahun 2012 ditemukan ada 488 pasien yang diberikan euthanasia kepada pasien-pasien yang sakit parah, koma, dan tua dengan cara menyuntikkan obat penenang yang mematikan tanpa persetujuan dengan pasien yang sakit atau dari keluarga. Jadi, pada waktu diselidiki praktek euthanasia di negeri Belanda sudah dilakukan dari tahun 1900an dan ada 6000 pasien.

Banyak orang berpikir bahwa pembunuhan hanya terjadi pada waktu perampokkan atau perang. Tetapi sebenarnya ada pembunuhan yang terjadi secara terselubung yaitu di dalam hal aborsi dan euthanasia. Alkitab menunjukkan bahwa pembunuhan adalah mental atau sikap hati yang sudah berdosa di dalam diri setiap manusia. Kasus-kasus pembunuhan yang dilakukan secara terselubung menyadarkan manusia bahwa mental pembunuhan ada pada siapapun.

Kebanyakan manusia mungkin tidak pernah membunuh seseorang secara langsung, tetapi setiap manusia memiliki potensi untuk membunuh. Hal ini dikarenakan manusia memiliki mental berdosa yang membunuh orang lain. Yesus pernah berkata di dalam Mat. 5:21-22 “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.” Dalam hal ini Yesus mau mengajak setiap orang percaya untuk melihat motivasi sikap hati di dalam diri, karena ini adalah akar bagi perbuatan-perbuatan dosa yang lebih besar. Artinya Yesus mau mengatakan bahwa membunuh bukan hanya tidak diluar tetapi sesuatu yang berasal dari dalam.

Maka di dalam kasus aborsi maupun eithanasia beberapa prinsip pertimbangan moral yang diajarkan di dalam Alkitab yaitu:

1. Pembunuhan bukan hanya sekedar tindakan membunuh tetapi berasal dari motivasi di dalam hati yang tidak menyukai anak di dalam kandungan atau juga tidak ingin menjaga orang sakit yang sudah mengalami terminal.

2. 1 Samuel 1:6 menyebutkan bahwa hanya Tuhan yang memiliki hak atas kematian dan kehidupan seseorang. Hak Tuhan adalah memberikan kehidupan dan kematian, sementara tugas manusia adalah memelihara kehidupan diri sendiri maupun orang lain. 

3. Setiap orang yang mengalami sakit terminal maka anggota keluarga harus bisa menolong mereka yang lemah untuk menghadapi kematian dengan penuh makna (2 Samuel. 1:1-16).

Biarlah firman Tuhan bisa mengingatkan setiap orang percaya bahwa di dalam diri manusia ada mental atau motif yang bisa membawa kepada sikap-sikap yang tidak menghargai dan bahkan membunuh orang lain dalam berbagai macam diantaranya seperti aborsi dan euthanasia. Amin




Sumber: 

  • Aborsi Atau Euthanasia: Mana Yang Lebih Tidak Manusiawi? oleh Pdt. Kalvin Budiman
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=JjVj5yoJOqU
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama