Ketamakan adalah satu sifat yang ada pada diri manusia dan hal ini bisa dialami oleh siapapun tanpa memandang usia ataupun profesi. 2 Raja-raja 5 menceritakan tentang Naaman yang menghendaki kesembuhan. Secara khusus, ketamakan di dalam Alkitab bisa dilihat dari kisah seorang Gehazi bujang Elisa yang meminta harta. Ketika seseorang tamak dan mencintai uang, maka dia akan menghalalkan segala cara untuk bisa mewujudkannya. Akar dari ketamakan adalah cinta uang, hal ini dengan sangat jelas dikatakan di dalam 1 Timotius 6:10 “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Jelas bahwa sumber masalah ketamakan bukanlah uang tetapi cinta akan uang sehingga membuat seseorang menyimpang da iman. Ketamakan juga bisa menyeret seseorang untuk menjauh dari Tuhan dan tidak melakukan apa yang Tuhan rindukan.
Seseorang bisa tamak, dilatarbelakangi oleh:
1. Karena kita manusia berdosa
Manusia telah jatuh kedalam dosa sehingga dirinya dipengaruhi oleh natur dosa. Oleh karena itu, apa yang dikehendakinya dikendalikan oleh dosa sekalipun seseorang itu telah diselamatkan. Jika tidak dengan aktif melawan manusia lama dengan bantuan Allah Roh Kudus maka seseorang itu terus dikuasai oleh natur manusia berdosa.
2. Hidup masa lalu yang sulit
Kehidupan masa lalu seseorang yang sulit secara ekonomi, maka pada waktu memperoleh harta yang berkelimpahan akan terus merasa berkekurangan. Atau ketika seseorang tidak mendapatkan harta yang berkelimpahan, maka saat ia mendapat uang sedikit bisa mendorongnya untuk terus menggapai lagi secara terus menerus.
3. Hati manusia yang tidak pernah merasa cukup
Hati manusia tidak pernah merasa cukup dengan apa yang ada pada dirinya. Artinya manusia selalu merasa ada kurang dan kosong didalam diri sekalipun ia memiliki harta yang banyak.
Oleh karena itu, bagaimana orang Kristen bersikap terhadap ketamakan? 2 Raja-raja 5:27 “Tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya.” Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.” Ayat ini menjelaskan tentang akhir dari cerita Naaman bagaimana ia terkena penyakit kusta. Hal ini diawali dari Naaman datang kepada Elisa untuk meminta kesembuhan.
Ada satu bagian penting yang perlu kita lihat di dalam ayat 1 yang Naaman tidak sadari adalah pertama, bahwa kemenangan yang dialaminya itu karena Tuhan yang memberikannya kepadanya. Kedua, dibalik segala apa yang dimiliki ataupun hal buruk yang sedang terjadi dalam diri Naaman, dia mengalami mengalami sebuah kebaikan Tuhan. Artinya Tuhan bukan hanya memberikan kemenangan tetapi Tuhan memakai gadis. Gadis yang disebut dalam ayat 3 adalah seorang anak kecil yang dianggap sebagai gadis yang tidak berharga pada zaman itu, namun Tuhan memakainya untuk memberitahukan sebuah perintah yang penting sekali kepada Naaman. Hal ini awal Naaman pergi menjumpai Elisa dan mengalami kesembuhan.
Sumber:
- Ketamakan Yang Menggerogoti oleh Pdt. Albert Kurniawan
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=P3bZQK3zsnM&t=1267s
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th