Image 1
Image 2
Image 3

Berilah Yang Secukupnya

Menemukan Kepuasan dalam Secukupnya: Berfokus pada Berkat dan Kecukupan yang Tuhan Berikan.



Jika berbicara di zaman sekarang ada begitu banyak pilihan yang mungkin di zaman dulu tidak ada, misalnya jika sekarang orang sering berkata hari ini kita mau makan apa dan bisa dipesan melalui gojek atau grab. Di zaman sekarang orang hidup di dalam dunia “pilihanku”. Oleh karena itu, manusia menumbuhkan hasrat untuk mencoba mendapat berbagai hal dan orang yang berbahagia adalah orang yang mendapat banyak, bisa memiliki pilihan yang banyak serta berpikir diberkati oleh Tuhan dan Dia mulia karena memberikan banyak berkat.

Di dalam dunia yang seperti ini ada suara-suara yang disampaikan oleh motivator-motivator hebat dengan mengatakan “kamu pasti bisa dapat yang banyak.” Bahkan di atas mimbar disampaikan bahwa anak Tuhan adalah raja maka anak raja tidak boleh susah, anak raja harus hidup megah, mudah dan lain sebagainya. Namun, di dalam Alkitab berbeda, justru Alkitab menuliskan kata “secukupnya.” Secukupnya dikaitkan dengan satu kata dipermuliakanlah nama-Mu yang ada di dalam doa Bapa kami (Mat. 6:5-13).

Selama berada di dalam dunia akan mudah bagi manusia merasa tidak cukup. Hal ini dimulai pada saat penciptaan, dimana Adam dan Hawa diberikan air, bibit makanan, diberi kesempatan tidur dan bahkan diberikan anugerah kepercayaan oleh Tuhan, namun ia tetap merasa tidak cukup. Adam dan Hawa ingin menjadi seperti Allah, mereka tidak mau sebagai pemelihara melainkan penguasa.

Orang yang tidak pernah merasa cukup dengan apa yang Tuhan berikan adalah orang yang memperhatikan apa yang tidak diperoleh bukan berkat Tuhan yang sudah didapatkannya. Misalnya ada seorang pendeta yang mendapatkan jemaat yang begitu baik, bertumbuh di dalam iman dan bahkan jemaat-jemaatnya memiliki keintiman dengan Tuhan, tetapi gedung gereja sederhana. Lalu sang pendeta merasa mengapa Tuhan hanya memberikan gedung yang seperti itu? Pendeta ini tidak menyadari bahwa apa yang dimilikinya adalah lebih luar biasa dari pada gedung gereja yang belum tentu dimiliki oleh gereja-gereja yang memiliki gedung yang besar dan megah. Orang yang tidak merasa cukup, kegagalannya adalah ia tidak lagi melihat berkat Tuhan karena ia fokus pada apa yang belum didapatkannya.

Tuhan mengajarkan murid-murid-Nya dengan berkata “berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Jika tidak ada makanan maka manusia bisa menderita dan kemudian meninggal. Maka Tuhan memberikan kebutuhan yang paling vital yaitu makanan. Namun, doa Yesus mengajarkan “berikan kami makanan yang secukupnya” karena manusia diajarkan untuk mengenal dengan apa yang Tuhan berikan. Jika manusia mengenal apa yang Tuhan berikan maka ia akan merasa aman sekalipun itu hanya sedikit dan bahkan berani berkata bahwa apa yang dimiliki saat ini lebih dari yang menjadi keinginan.

Belajar menerima apa yang dianggap cukup hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang yakin bahwa hari esokpun akan Tuhan cukupkan, seperti orang Israel yang diberikan manna setiap hari. Orang Israel yang mengambil manna yang banyak maka makanan tersebut akan busuk kecuali ketika mendekati sabat barulah mereka mengambil banyak. Ini adalah caranya Tuhan supaya manusia bersandar, mencintai dan bergantung kepada Dia, bukan karena berkat.



Sumber: 

  • Berilah Yang Secukupnya oleh Pdt. Robby I Chandra
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=5qVo4HGPqmk
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama