Image 1
Image 2
Image 3

Bergulat Untuk Mendapatkan Pemulihan

Bergulat Untuk Mendapatkan Pemulihan: Menghadapi Luka Masa Lalu dan Menemukan Kekuatan Melalui Pergulatan dengan Tuhan


Di dalam kehidupan ini setiap orang memiliki pengalaman dan peristiwa yang Tuhan ijinkan hadir. Di dalam peristiwa yang Tuhan ijinkan ada peristiwa-peristiwa yang diresponi sebagai peristiwa yang melukakan, membekas di dalam diri dan simpan sebagai sesuatu yang diusahakan dilupakan tetapi nyatanya tidak bisa. Misalnya kisah Yakub, sebagai anak yang manis dan baik ia bekerja sama dengan ibunya untuk menipu ayahnya yang sudah tidak bisa melihat dengan baik. Yakub sebagai seorang Ibrani yang dilatih untuk menghormati orang tua, merasa terganggu dengan apa yang sudah dilakukannya. Pada waktu Yakub menipu ayahnya menimbulkan persoalan secara kejiwaan di dalam dirinya atau dimemorinya dan mungkin ia berkata sudah mendapat hal yang penting tetapi dengan cara menipu dan ini bisa saja menjadi luka.

Sebagai anak Tuhan bukan berarti di dalam perjalanan hidup selalu lancar, mulus dan semua baik-baik saja. Seringkali musuh terbesar manusia bukanlah di luar melainkan diri sendiri yaitu menghadapi memori-memori, perasaan diri sendiri dan bahkan gambaran tentang diri sendiri. Inilah kemudian yang harus dipulihkan dan disembuhkan. Ibarat seperti Yakub ketika ia mau pulang kekampung halamannya, di dalam dirinya ada rasa takut dengan kakaknya karena kesalahan yang pernah dilakukan dimasa lalu. Dari sinilah Yakub harus membereskan masa lalunya yang ada di memorinya dengan realita hidup.

Jadi, di dalam hidup ada peristiwa-peristiwa dimasa lalu yang tidak bisa selalu diatur dan tidak bisa dicegah tetapi melukai diri sendiri. Setiap luka harus dihadapi, dicerna dan diakui. Yakub menghadapi situasi yang seperti ini, terutama dihadapan kakaknya. Yakub sebelum bertemu dengan kakaknya dia mengirimkan binatang dan yang lainnya, ia menata sedemikian rupa supaya memperkecil resiko yang terjadi. Yakub mencoba membereskan masalah masa lalu dengan kekuasaan, kepintaran dan dengan metode-metodenya. Namun, yang paling menarik Yakub tidak melibatkan Tuhan karena ia mau berusaha untuk membereskan sendiri tentang apa yang terjadi dimasa lalu. Sampai akhirnya Yakub bergumul dan bergulat dengan Tuhan sampai fajar. Yakub berusaha agar dirinya menang di dalam pergulatan itu karena ia tidak mau kalah, sampai akhirnya ia diberi tanda bahwa yang bergulat dengan dia adalah Tuhan. Di sini Tuhan menghadapi Yakub secara langsung supaya ia mengenali siapa dirinya yang sebenarnya, berapa kelemahan dan masalah yang belum selesai.

Masa lalu tidak akan pernah bisa beres jika seseorang tidak menghadapi Tuhan, karena di dalam menyelesaikan luka masa lalu harus bisa melibatkan Dia. Sepanjang jalan setiap orang harus mengakui bahwa perlu menghadapi Tuhan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum selesai. Dimana ada masa-masa sulit maka disitu seseorang harus menyediakan waktu untuk bergulat dengan Tuhan karena ini merupakan sisi kemanusiaan seseorang. Tetapi pada akhirnya seseorang akan sadar bahwa sekalipun “Tuhan seperti dipaksa”, namun alangkah baiknya kita saling dorong mendorong dengan Tuhan dari pada menjauh dari Dia.

Bergulat dengan Tuhan adalah bagian dari perjalanan yang baik. Artinya seseorang harus mengakui jika mencintai Tuhan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Pada saat seseorang mengakui bahwa mencintai Tuhan tidak mudah maka ia menyadari bahwa dirinya tidak punya kuasa, tidak bisa menang tanpa Tuhan yang bersama dengan dia. 




Sumber: 

  • Bergulat Untuk Mendapatkan Pemulihan oleh Pdt. Robby I Chandra
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=sM4vAUIAGRk
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama