Image 1
Image 2
Image 3

Ketika Merasa Kehilangan Iman



Suatu kali ada seorang pemuda Kristen yang sangat aktif pergi ke gereja dan pernah menjadi ketua komisi remaja. Namun sangat disayangkan pemuda ini menikah dengan orang yang non Kristen. Sudah 10 tahun pemuda ini tidak pernah ke gereja dan bahkan ironisnya ia melarang kedua anaknya untuk ikut Sekolah Minggu. Maka yang menjadi pertanyaan adalah apakah pemuda ini sudah menjadi murtad?

Pertanyaan apakah orang Kristen bisa menjadi murtad merupakan pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh setiap orang pada umumnya. Maka untuk mengetahui apakah orang Kristen bisa murtad atau tidak, perlu memperhatikan bahwa teologi keselamatan yang Alkitab ajarkan bersifat Teosentris. Teologi keselamatan yang bersifat Teosentris adalah Allah berinisiatif menyelamatkan manusia. Setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah mencari manusia dengan pertanyaan dimanakah engkau? Dari sini dapat dilihat bahwa Allah tidak bertanya apa yang manusia perbuat melainkan Allah bertanya tentang keberadaan manusia. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa dihadapan Allah yang lebih dulu diperhatikan adalah posisi serta status manusia dan bukan perbuatan. Perbuatan adalah buah dari posisi atau status manusia. 

Di dalam Efesus 1:4-5 mengatakan “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.” Artinya pilihan Allah kepada manusia bukan berdasarkan keadilan-Nya tetapi berdasarkan kasih karunia-Nya (Roma 3:24). Jika manusia dipilih berdasarkan sifat keadilan Allah maka tidak ada seorang manusia pun yang layak dipilih dan diselamatkan karena semua manusia sudah berdosa. 

Pilihan Allah kepada manusia juga bukan berdasarkan sifat kemahatahuan Allah. Artinya ada sebagian penafsir mengatakan bahwa Allah sudah sejak dahulu kala mengetahui bahwa seseorang akan percaya kepada-Nya. Oleh karena itu, orang tersebut dipilih-Nya. Penafsiran ini mendahulukan respon manusia daripada inisiatif Allah sendiri. Padahal bagaimana orang bisa percaya kepada Yesus jikalau bukan tanpa pertolongan Roh Kudus. Rasul Paulus pernah berkata didalam 1 Kor. 12:3c “dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku:”Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus.”

Manusia tidak bisa memilih untuk percaya kepada Yesus karena manusia seringkali salah pilih, misalnya salah dalam memilih buah yang kelihatan manis pada saat dimakan asam. Sesuatu yang kelihatan saja, manusia bisa salah untuk memilih apalagi memilih Allah yang tidak kelihatan. Oleh karena itu, Yesus berkata dalam Yoh. 15:16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” Allah yang memilih manusia dan Dia juga yang melakukan follow up setelah itu kepada manusia (Rom. 8:29-30). Maka dari itu, jika ada sebagian umat pilihan-Nya murtad bukan berarti rencana Tuhan gagal (Ay. 42:2).

Umat pilihan Allah pasti Tuhan akan memelihara iman dan ketekunan mereka sampai pada akhirnya. Allah setia adanya dan kesetiaan-Nya melebihi ketidaksetiaan manusia (2 Tim. 2:13). Umat pilihan Allah tidak identik dengan semua orang yang mengaku diri Kristen, sebab ada orang yang mengaku Kristen tetapi belum sungguh-sungguh percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat di dalam hatinya. Orang-orang seperti ini hanya menjadi orang Kristen karena tradisi atau belum di lahir barukan oleh Roh Kudus. Sebaliknya ada sebagian orang karena tekanan tertentu dari masyarakat belum bisa pergi ke gereja, tetapi di dalam hati sudah beriman kepada Yesus kristus. Orang-orang yang seperti ini akan ada saatnya Roh Kudus memimpin mereka untuk mengakui Kristus sebagai Tuhan.

Di dalam kitab Injil umat Allah disebut sebagai domba-domba Tuhan yang dikarunia hidup kekal. Umat Tuhan selalu ada di dalam perlindungan Anak dan tangan Bapa, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat merebut mereka dari tangan Bapa maupun Anak (Yoh. 10:27-30). Sekalipun umat Allah tidak bisa murtad maka bukan berarti mereka bisa hidup sembarangan. Sebab Roh Kudus dikaruniakan untuk membimbing, menguatkan, menegur dan mendisiplin setiap umat Tuhan (Ibr. 12:5-9). Mungkin kelihatannya ada sebagian umat Tuhan undur atau “terhilang”, tidak setia berbakti dan tidak melayani Tuhan selama beberapa saat, namun kepada umat pilihan-Nya Tuhan pasti memberikan kesempatan kedua untuk bertobat selagi masih hidup di dunia (2 Tim. 2:13; Roma 11:29).

Umat Allah akan dihakimi berdasarkan keadilan-Nya dan mereka akan diselamatkan berdasarkan kasih karunia Ilahi (1 Kor. 3:11-15). Penghakiman Tuhan bagi umat pilihan-Nya bukanlah untuk menentukan keselamatan melainkan untuk untuk menentukan upah yaitu hadiah atau pahala. Jadi, kesimpulan dari artikel ini adalah orang Kristen bisa murtad tetapi umat pilihan Tuhan tidak akan murtad karena Tuhan akan memelihara iman mereka sampai pada akhirnya melalui kesetiaan-Nya. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11:36). Amin




Sumber: 

  • Ketika Merasa Kehilangan Iman oleh Pdt. Roby Setiawan
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=QsjiKP6rBtw
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama