Image 1
Image 2
Image 3

Seri Pertanyaan Receh: Apa Menu Favorit Yesus Kristus Selama Inkarnasi di Dunia? Part 2

Jika Yesus tidak makan babi, lalu mengapa orang Kristen boleh makan babi? Dalam bagian ini ada beberapa jawaban:

1. Perlu digarisbawahi bahwa orang Kristen boleh makan babi tetapi tidak harus. Seringkali banyak orang mengasosiasikan bahwa orang Kristen pasti makan babi. Tidak ada aturan yang memerintahkan bahwa orang Kristen harus makan babi tetapi memang orang Kristen boleh makan babi. Jadi jangan dibayangkan jika orang Kristen boleh makan babi berarti harus makan babi.

2. Berdasarkan Mat. 15:11 Yesus berkata “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.”  Di dalam bagian tentu bukan berbicara secara khusus tentang mengenai makanan. Tetapi Yesus sedang mengkoreksi masalah hati seseorang. Ada orang-orang tertentu yang didalam kehidupan kerohanian-nya melakukan berbagai macam kegiatan-kegiatan termasuk mengikuti aturan-aturan serta tata cara yang sangat ketat. Tetapi masalahnya adalah hatinya, meskipun orang Yahudi mengikuti tata cara, aturan tetapi ketika hati mereka tidak terarah kepada Tuhan dan kepada sesama di sinilah letak masalahnya. Dalam bagian ini Yesus mau mengatakan, jika hati seseorang busuk meskipun pantang makan babi atau makanan apapun tetap saja hidupnya busuk.

3. 1 Kor. 10 Paulus membahas tentang makanan yang boleh atau apakah makanan yang sudah dipersembahkan kepada ilah lain boleh dimakan atau tidak. Maka prinsip yang diajarkan Paulus adalah pertama apakah sesuatu itu benar atau tidak, misalnya maka babi apakah berdosa? Jelas tidak berdosa tetapi jika seseorang memakan babi untuk memuaskan hawa nafsu maka itulah yang menjadikan makan tersebut menjadi ilah dan berdosa. Kedua apakah berguna atau tidak, membangun kehidupan atau tidak. Jika sesuatu tidak membangun kehidupan seseorang maka perlu dihindari. Ketika sesuatu tidak terlalu membangun dan juga tidak merugikan (netral) artinya tidak ada nilai pasti di dalam perilaku maka patut memikirkan ulang apakah perlu melakukan atau tidak. Tetapi ketika melakukan sesuatu kemudian seseorang bertumbuh, semakin mengenal Tuhan, hidup di dalam Dia maka pada waktu itu seseorang perlu mengerjakan. Ketiga perlu memikirkan ketika melakukan sesuatu apakah menjadi berkat atau tidak. Sekalipun yang dilakukan sesuatu yang berguna bagi seseorang tetapi tidak menjadi berkat bagi sesama maka perlu memikirkan untuk melakukan secara tertutup dan tidak perlu melakukan di depan publik. Namun jika sesuatu berguna bagi diri sendiri dan menolong orang lain untuk bertumbuh semakin mengenal Kristus, mengenal Allah maka perlu mengerjakan dan melakukan.

Alkitab memberitahukan hal apakah Yesus memiliki makanan favorit atau tidak?

Mari melihat Yoh. 4:34, sekalipun ayat ini tidak memberitahukan menu makan Yesus tetapi lebih menjelaskan bahwa Yesus lebih suka makanan melakukan kehendak Allah yang mengutus diri-Nya dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Yesus memberi tahu apa yang menjadi makanan favorit-Nya dan makanan-Nya bukanlah makanan jasmani yang sebentar dimakan, sebentar habis. Makan Yesus adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Alasan Yesus menggunakan simbol makanan dan dikaitkan dengan melakukan kehendak Bapa karena makanan merupakan sesuatu hal yang sehari-hari perlu kerjakan dan lakukan. Tidak ada orang yang bisa hidup tanpa makan maupun minum, sehingga ketika Yesus mengatakan makanan-Ku ialah melakukan kehendak Bapa, Ia sedang memberitahu bahwa Dia tidak mungkin bisa hidup tanpa melakukan kehendak Bapa.

Maka Yesus senantiasa di dalam berbagai macam hal, Ia melakukan pelayanan dengan mengutamakan kehendak Bapa yang sudah mengutus Dia untuk mengerjakan karya keselamatan. Tetapi secara negatif bisa dikatakan Yesus andai kata Dia tidak suka akan sesuatu hal namun karena itu adalah kehendak Bapa maka Ia tetap melakukan-Nya. Dalam bagian ini bisa dilihat pada saat Yesus ditaman Getsemani, Ia berdoa Bapa jikalau boleh kiranya cawan ini lalu dari pada-Ku. Secara keinginan Yesus ingin menjadi terpisah dengan Allah Bapa dan Roh Kudus, namun ia menutup dengan satu hal tetapi bukan kehendak-Ku yang jadi melainkan kehendak-Mu yang jadi.

Maka yang menjadi aplikasi bagi setiap orang percaya adalah apakah kita juga lapar dan haus akan kebenaran? Sebagaimana ajaran Yesus di dalam khotbah di bukit.



Sumber:

  • Apa Menu Favorit Yesus Kristus Selama Inkarnasi di Dunia? Oleh Ev. Samuel Sugiarto
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=YylxtO-BaY4
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama