Pada suatu kali ada seorang pria yang pulang kerumahnya dan ketika tiba dirumah ia melihat ada satu buku di depan rumahnya. Pada waktu pria ini mengambil buku tersebut karena ia pikir seseorang menjatuhkan buku tersebut sehingga ia pun menyimpannya. Tetapi berhari-hari kemudian tidak ada orang satupun yang menanyakan. Ia mulai membuka buku tersebut yang isinya kitab Mazmur dan kemudian ia membaca. Tidak lama beberapa hari kemudian Tuhan bekerja sehingga pria ini mengenal Allahnya Daud dan menjadi orang percaya kepada firman Tuhan.
Selang beberapa waktu kemudian pria ini bertemu dengan seorang misionaris yang memberikan Alkitab lengkap, lalu ia cepat-cepat membaca sampai akhirnya ia menemukan bahwa Allahnya Daud memperkenalkan diri didalam Tuhan Yesus Kristus. Singkat cerita pria ini menjadi orang percaya kepada Yesus Kristus. Di dalam satu persekutuan kemudian pria ini bersaksi bahwa dia dulu tinggal di dalam kegelapan, lalu ia menemukan firman Tuhan dan sehingga itu menjadi penerang di dalam kehidupannya.
Di dalam Alkitab, firman Tuhan seringkali digambarkan sebagai terang (Maz. 119-105). Di dalam Markus 4:21-25 berbicara tentang pelita yang menerangi dan hal ini juga menunjuk kepada Kristus pribadi Allah. Tetapi disini konteksnya setelah perumpamaan tentang penabur maka dapat dilihat penabur berbicara tentang firman Tuhan. Jadi, pelita di dalam Mark. 4:21-25 menunjuk kepada firman Tuhan. Maka di dalam Mark. 4:21-25 Tuhan menghendaki orang percaya agar bersikap benar terhadap firman Tuhan. Bagaimana sikap yang benar terhadap firman Tuhan berdasarkan Mar. 4:21-25?
1. Menghidupi firman Tuhan
Orang percaya bisa memiliki sikap yang benar terhadap penerang atau pelita yang menggambarkan akan firman Tuhan jikalau menghidupi-nya. Di dalam ay. 21 menjelaskan bahwa jika lampu atau pelita diletakkan dibawah gantang, maka tidak akan menerangi sekitarnya. Pelita di dalam Perjanjian Lama digunakan sebagai salah satu isi dari kemah Bait suci atau kemah Allah (Kel.25:37). Pelita di dalam hal ini bisa menunjuk kepada Allah ataupun kepada Mesias yang dijanjikan tetapi juga menunjuk kepada firman Tuhan. Sementara di dalam konteks Markus 4:21-25 menunjuk kepada firman Tuhan yang menerangi atau berbicara tentang sang terang yaitu Yesus Kristus.
Jikalau orang percaya memiliki akan firman Tuhan maka itu artinya orang percaya memiliki kekayaan rohani yang besar dan perlu untuk menghidupi-nya. Jikalau seorang anak Tuhan tidak menghidupi-nya, itu artinya ia menyia-nyiakan harta kekayaan rohani yang Tuhan berikan. Beberapa waktu yang lalu di Amerika, polisi menemukan sebuah rumah yang orang pikir kosong, tetapi ternyata ada seorang pengemis yang meninggal di tempat tersebut. Pada waktu tempat tersebut di-geledah ditemukan ada banyak uang, surat-surat berharga dan kemudian polisi menyimpulkan ini suatu peristiwa yang aneh. Sebetulnya orang hidup dan memiliki harta yang demikian banyak tetapi hidupnya miskin. Demikian juga di dalam kehidupan ini jika Tuhan telah mempercayakan penerang hidup ini yaitu firman Tuhan, tetapi tidak menghidupi-nya maka sesungguhnya orang yang demikian hidup di dalam kemiskinan rohani.
2. Mempelajari Firman Tuhan
Di dalam ay. 22 menyebutkan bahwa tak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Kutipan di dalam Injil Matius dan Lukas tentang kata-kata seperti ini berbicara bahwa di dalam pengadilan Tuhan semua hal akan disingkapkan dan tidak ada yang akan tidak disingkapkan. Tetapi didalam Markus berbicara tentang kebenaran firman Tuhan yang akan menyingkapkan inti kebenaran firman Tuhan yang berbicara tentang Yesus dan karya keselamatan-Nya.
Sumber:
- Bersikaplah Benar Terhadap Penerangmu oleh Pdt. Paulus Surya
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=QVQBPCciOh8&t=137s
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th