Pada bagian sebelumnya “Siapakah Yesus di Mata Orang-orang pada Zaman-Nya (1)?” menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang mengenal Yesus pada zaman-Nya dan meragukan bahwa Dia adalah manusia. Berkenaan dengan seluruh kemanusiaan-Nya ada sesuatu tentang Yesus yang berbeda dan perbedaan ini sangat rusial dan penting, maka seharusnya orang-orang pada zaman-Nya dikenali. Salah satunya adalah Yesus sebagai manusia sejati tetapi juga Allah yang sejati. Demikian juga pada zaman saat ini ketika membahas Yesus sebagai manusia sejati dan Allah sejati, kita fokus kepada satu hal penting dimana berkali-kali di Alkitab dikatakan Yesus anak Allah.
Dalam Matius 16:16-17 berbicara konteks ketika Yesus menanyakan kepada para murid-Nya menurut mereka siapakah Dia? Maka pada waktu itu ada jawaban dari Petrus dan berkata “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” ini merupakan suatu jawaban yang luar biasa, satu jawaban yang tepat. Tetapi yang membuat kita juga terkejut adalah didalam ay. 17 Yesus berkata kepada Petrus “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang disurga.” Di sini Yesus dengan jelas mengatakan bahwa pengenalan Petrus bukan karena kepintarannya, memiliki pemahaman rohani yang sangat dalam. Tetapi Petrus menerima wahyu Ilahi yang berasal dari Bapa di surga.
Gerald bray mengatakan Petrus mengakui Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup, tetapi Yesus dengan cepat memberi dia informasi bahwa pengakuan ini bukan akibat dari dedukasinya sendiri yang didasarkan pada bukti yang tersedia. Sebaliknya, Petrus dapat mengatakan apa yang ia katakan hanya karena Bapa sendiri telah menyatakan kepadanya. Mungkin hal ini menjadi suatu keheranan karena seorang murid yang begitu dekat dengan Yesus, menyatakan pendapatnya tentang Yesus dan dijawab dengan begitu luar biasa dan tepat. Yesus justru menyatakan bahwa pengakuan iman Petrus bukanlah pengenalan yang sejati dalam dirinya, tetapi berasal dari Bapa di surga.
Para murid telah melihat semua yang dilakukan Yesus, mendengar ajaran-Nya, melihat mukjizat-Nya, melihat Dia mengusir setan dan melihat Ia berjalan diatas air serta meredakan angin ribut, mereka mengaku Yesus Anak Allah (Mat. 14:33). Bukankah seharusnya pengakuan Petrus dan kawan-kawannya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup merupakan pengakuan berdasarkan pengalaman pribadi mereka akan Dia. Peristiwa ini terjadi sebelum Petrus menjawab didalam Mat.16.
Sepasang suami istri yang sudah hidup bersama walaupun pengenalan masih terjadi sampai akhir hidup, namun paling tidak sudah mengenal siapa suami dan istrinya setelah tinggal bersama selama bertahun-tahun. Maka alasan Yesus menjawab Petrus tentang semua yang dikatakan mengenai Yesus bahwa itu tidak berasal dari dirinya melainkan dari Bapa di surga, nampaknya ini tidak lepas dari penyangkalan Petrus 3 kali. Ini membuktikan jawaban Petrus bahwa Yesus adalah Mesias, bukanlah pengenalan dia akan Yesus Anak Allah yang hidup dan bukan merupakan keyakinan iman yang kuat dalam dirinya, sehingga ia berani menyangkal Yesus 3 kali.
Sumber:
- Siapakah Yesus di Mata Orang-Orang Pada Zaman-Nya (2)? Oleh Pdt. Bambang Wijanto
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=z0lK1RAodbg
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th