Demikian juga kita melihat para murid yang lainnya melarikan diri pada waktu Yesus ditangkap. Ini membuktikan bahwa para murid belum mengenal Yesus sebagai Anak Allah yang hidup. Dapat dikatakan orang-orang yang terdekat dengan Yesus sulit mengenali Dia sebagai Anak Allah. Para murid lebih memahami kemanusiaan Yesus bukan keilahiannya. Kesimpulan yang diberikan Gerald mengatakan ini menunjukkan peralihan dari kepercayaan kepada Yesus sebagai orang-orang agung, yang memiliki hubungan khusus dengan Allah kepada menerima Dia sebagai Anak Allah yang memiliki hubungan intrinsik dan tidak terhapuskan dengan Bapa dalam ke-Allah-an, bukanlah hal yang alamiah atau tidak dapat dielakan.
Satu hal yang harus dipahami bahwa para murid meyakini akan Yesus Anak Allah karena Bapa memberikan wahyu-Nya secara khusus kepada mereka. Allah yang telah memberikan kepada para murid pemahaman-Nya bukan karena akibat dari pengenalan secara diri sendiri yang mereka lakukan. Oleh kerena itu, orang-orang pada zaman Yesus mereka mengetahui Yesus sebagai Anak Allah hanya karena pemberitaan atau pemberitahuan dari Allah Bapa serta mukjizat yang dilakukan Yesus.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:
- Lukas 1: 35 membicarakan kelahiran Yesus. Maria tahu bahwa Yesus anak Allah karena pemberitahuan dari Allah melalui malaikat-Nya.
- Mat. 3:17 membicarakan pada waktu Yesus dibaptis. Yohanes mengetahui bahwa Yesus adalah Anak Allah ada pemberitahuan dari Allah Bapa bahwa Yesus yang dibaptis adalah Anak Allah yang dikasihi Allah.
- Mar. 14:36 konteksnya adalah pada waktu Yesus bergumul ditaman Getsemani. Pada waktu Yesus bergumul, Ia datang kepada Bapa-Nya karena memiliki hubungan dan relasi yang intim.
- Mark. 14:61-62 berbicara pada waktu Yesus dihadapan Mahkamah Agama. Yesus menjawab ketika imam bertanya tentang diri-Nya dan berkata Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak manusia duduk disebelah kanan yang Mahakuasa. Yesus menyatakan dengan jelas dihadapan para imam.
- Luk. 23:34 berbicara pada waktu Yesus sudah berada di atas kayu salib dan Ia berkata “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Jadi di sini Yesus mengatakan bahwa Dia adalah Anak Allah. Dan kemudian di dalam Luk. 23:46, dimana Yesus berseru dengan suara nyaring “Ya Bapa, kedalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Setelah Yesus berkata demikian Ia menyerahkan nyawanya dan meninggal. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus memberitahukan diri-Nya sebagai Anak Allah.
Pada waktu Yesus mengakui bahwa diri-Nya adalah Anak Allah ada yang menolak dan tidak mengakui (Yoh. 19:7 & Mar.14:61-64). Pada waktu itu Yesus ada dihadapan Pilatus dan pemuka agama Yahudi, mereka menolak pernyataan Yesus sebagai Anak Allah. Oleh karena Yesus mengakui diri-Nya sebagai Anak Allah maka Dia harus dihukum mati.
Yesus bukan manusia biasa yang diangkat menjadi Anak Allah, tetapi sebelum beringkarnasi Yesus adalah Anak Allah (Yoh. 8:23). Allah mengutus Yesus Anak-Nya kepada manusia untuk menebus manusia dari dosa. Yesus beringkarnasi ke dalam dunia untuk melaksanakan misi Allah Bapa yaitu mati di atas kayu salib dan bangkit pada hari yang ketiga. Yesus mati di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia dan Dia bangkit untuk memberikan jaminan kehidupan yang kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Oleh karena itu, suatu anugerah yang mencengangkan bagi kita dan sesuatu yang luar biasa karena setiap orang percaya diselamatkan melalui Anak Allah yang diutus oleh Bapa untuk datang ke dalam dunia. Yesus Anak Allah juga dikatakan Imanuel, Allah yang beserta dengan orang percaya saat ini dan sampai selama-lamanya.
Sumber:
- Siapakah Yesus di Mata Orang-Orang Pada Zaman-Nya (2)? Oleh Pdt. Bambang Wijanto
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=z0lK1RAodbg
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th