Image 1
Image 2
Image 3

Mengapa Orang Suka Pamer Hidup Berkelimpahan Part 2


Salah satu motivasi memamerkan segala kelimpahan yang mereka miliki adalah untuk mendapatkan kepuasan di dalam hidupnya karena menarik perhatian orang lain. Namun ada satu bahaya besar yaitu mereka tanpa sadar sampai pada suatu titik dimana menjadi tawanan pamer diri sehingga memperbudak diri. Jika seseorang sudah diperbudak di dalam hal ini maka mereka selalu mendasarkan penilaian orang lain atas dirinya. Suatu saat atau bahkan tidak mungkin pada satu titik orang yang diperbudak di dalam memamerkan diri akan mengalami frustasi sebab kepuasan tidak diperoleh dan merasa semua yang dicapai atau dimilikinya adalah sia-sia.

Salomo seorang yang sangat terpandang dengan kekuasaan yang dimilikinya, dengan kekayaan yang dimilikinya dan memiliki istana yang terbaik tetapi ia berkata semuanya itu sia-sia (Pengkhotbah 5:9 TB2). Bagaimana dengan kita sebagai orang Kristen, dari manakah kita bisa memperoleh kepuasaan?

Sebagai orang Kristen kepuasaan hidup yang berkelimpahan bisa diperoleh seperti yang diajarkan Yesus di dalam Yohanes 10:10 (TB2). Orang percaya hanya bisa menerima hidup yang berkelimpahan yaitu pada saat menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat pribadi. Kelimpahan memiliki arti melampaui ukuran, berkelebihan, kuantitas yang begitu melimpah dan jauh melebihi apa yang diharapkan dan diantisipasi oleh seseorang. Kelimpahan di dalam Tuhan bukan dimaksudkan sebagai kelimpahan jasmani tetapi kelimpahan kepuasaan di dalam jiwa, spiritual dan hidup nyaman atau sukacita di dalam kekekalan bagi yang sudah di selamatkan.

Di dalam 1 Kor 1:26-30 menjelaskan Tuhan memilih orang percaya supaya mengalami pembenaran dan pengudusan di dalam kehidupan. Pada waktu kita dipilih sebagai orang percaya bagi orang dunia mengganggap kita orang lemah, bodoh tidak terpandang dan hina, namun dimata Tuhan kita berharga. Ay. 31 menegaskan kita jangan menjadi orang yang sombong tetapi harus bermegah di dalam Tuhan yang telah menolong kita. Karena kebesaran Tuhan, Ia memilih kita yang lemah, tidak terpandang, hina supaya kemudian kita memiliki hati yang tidak tergoyahkan oleh penilaian, kehebatan maupun penerimaan orang lain.

Jadi 1 Kor 1:26-30 menegaskan kepada kita bahwa jangan sampai hidup di dunia ini terobsesi oleh penilaian orang lain. Tetapi marilah kita mensyukuri kalau orang lain pun memandang kita rendah, hina dan tidak terpandang tidak apa-apa, karena kita tahu ada Tuhan yang menghargai kita. Tuhan Yesus sendiri juga menegaskan hidup yang berkelimpahan bukan berdasarkan apa yang dianut oleh dunia (Mat. 8:20 TB2). Alkitab menegaskan kekayaan, prestasi, posisi, kekuasaan, rumah mewah dan lain-lain bukan prioritas yang diberikan Allah kepada kita. Kelimpahan materi bukan bagian dari kehidupan berlimpah. Kehidupan berkelimpahan hanya bisa benar-benar dialami ketika mengalami anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita.

1 Kor. 2: 9 menjelaskan jika kita menjadi miliki Allah, Dia bisa menyediakan segala sesuatu yang diluar pemikiran, tidak terselami oleh pikiran manusia. Hal ini dikarenakan apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, tidak pernah timbul dalam hati manusia, semua disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.



Sumber:

  • Mengapa Orang Suka Pamer Hidup Berkelimpahan? Oleh Pdt. Bambang Wijanto
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=JL2tqErvmas&t=3s
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama