Dua puluh tahun kemudian Hendry masih tinggal di rumah yang sama dan suatu hari ini menebang pohon dibelakang rumahnya dan pohon tersebut susah untuk ditebang karena terlalu besar. Hendry kemudian memutuskan untuk memakai sebuah dinamit untuk meledakkan pohon tersebut. Pada waktu dinamit diledakkan di pohon tersebut, Hendry tidak menyadari rupanya di pohon tersebut ada peluru yang dipakai 20 tahun yang lalu untuk menembak dia. Pada waktu dinamit meledak peluru tersebut meleset dan mengenai dadanya si Hendry. Maka seketika itu matilah Hendry dengan peluru yang ditembakkan ke dia 20 tahun sebelumnya.
Cerita ini mau menunjukkan kepada kita bahwa kematian berkuasa atas manusia karena di dalam Kej. 2:16 Tuhan Allah pernah berkata kepada Adam dan Hawa. Jika Adam dan Hawa tidak mentaati Tuhan maka yang terjadi mereka akan mati dan menguasai kehidupan mereka. Allah tidak menyebabkan kematian tetapi kematian adalah bagian dari ketetapan Allah. Allah mengatakan kepada manusia pertama bahwa mereka boleh makan semua buah di dalam taman Eden kecuali satu dan pada hari mereka memakannya maka mereka akan mati.
Kematian menjadi bagian di dalam kehidupan ini karena tindakan yang dilakukan oleh Adam dan Hawa. Kematian menjadi menguasai kehidupan ini bahkan kematian lebih hidup dari pada kehidupan itu sendiri. Kematian manjadi satu pola tragedi di dalam kehidupan ini. Kematian bukan sekedar efek samping kejatuhan manusia dari dosa, melainkan sebuah dampak kematian di dalam dosa yang sangat menekan kehidupan manusia. Oleh karena itu, di dalam Roma 7:24 rasul Paulus menggambarkan kehidupan orang berdosa sebagai manusia celaka karena membawa tubuh kematian. Artinya manusia hidup seperti membawa tubuh kematian di dalam kehidupan ini.
Beberapa penafsir mengatakan membawa tubuh kematian mengingatkan orang pada zaman pembaca rasul Paulus yang pertama seperti orang yang dihukum dan salah satu hukuman yang paling kejam yaitu seseorang dirantai dan diikat dengan mayat dibawa kemana-mana. Itu sebabnya Paulus di dalam Rom. 7:24 ia mengatakan bahwa “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Ini merupakan gambaran yang dipakai oleh Paulus untuk menjelaskan bahwa manusia membawa kematian. Tetapi kematian dan kebangkitan Kristus menghentikan kutuk atau hukuman tersebut.
Sumber:
- Kematiannya Menghidupkan Dan Kebangkitannya Mematikan, Oleh Pdt. Kalvin Budiman
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=LEr0oFVPSyg
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th