Salah satu keajaiban Tuhan yang ada di dalam dunia ini yaitu benih tanaman atau biji-bijian. Benih tanaman mengandung sesuatu hal yang kecil dan sederhana namun mengandung satu potensi yang sangat luar biasa. Di dalam satu benih terkandung satu potensi untuk menjadi tanaman atau pohon yang menghasilkan buah-buahan yang cukup banyak. Allah yang menciptakan adalah Allah yang melipatgandakan di dalam dunia ciptaan-Nya, khususnya melalui satu benda yang sangat kecil.
Hukum pelipatgandaan bukan hanya berlaku di alam ciptaan Tuhan, tetapi juga berlaku di dalam 3 hal yang Alkitab sebutkan yaitu di dalam rohani, talenta dan materi. Allah memakai pola dan prinsip yang sama atau hukum pelipatgandaan di dalam kehidupan kerohanian, talenta dan materi. Pelipagandaan yang dilakukan Allah pada alam ciptaan atau tanaman juga merupakan sesuatu hal yang terjadi didalam kerohanian, talenta dan materi.
1. Kerohanian
Di dalam Mat. 13 Tuhan Yesus menceritakan 3 macam perumpamaan yang berkaitan dengan benih dan pelipatgandaan. Ketiga perumpamaan di dalam Mat. 13 yaitu perumpamaan tentang seorang penabur, perumpamaan tentang ilalang diantara gandum, dan perumpamaan tentang biji sesawi. Di dalam 3 perumpamaan tersebut benih yang dimaksud merupakan benih firman Tuhan atau kabar baik. Jika benih firman Tuhan ditaburkan dan jatuh pada tanah yang subur, maka akan menghasilkan berlipatganda.
Roma 1:16 rasul Paulus menyebutkan bahwa Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan pertama-tama orang Yahudi dan kemudian orang Yunani. Jadi Injil mempunyai satu prinsip yang sama seperti benih yang akan menghasilkan uang dan berlipatganda. Injil menyelamatkan banyak orang dan ini sama prinsipnya seperti benih yang terjadi di dalam alam ciptaan Tuhan yaitu jika ditaburkan akan menghasilkan buah.
Allah yang melipatgandakan menerapkan hukum pelipatgandaan bukan hanya di dalam ciptaan tetapi juga di dalam hal rohani. Di dalam Alkitab menjelaskan bahwa firman atau Injil harus selalu ditaburkan. Jika orang percaya tidak menaburkan kabar baik maka tentu tidak akan terjadi pelipatgandaan, sama seperti benih kalau tidak ditaburkan maka tidak akan berlipat ganda atau berkembang.
Kita perlu mengingat bahwa Tuhan Yesus memberitahukan iblis suka meniru caranya Tuhan yaitu ketika Tuhan melipatgandakan benih-benih yang baik sedangkan iblis juga akan selalu menaburkan benih yang tidak baik sama seperti perumpamaan tentang ilalang diantara gandum. Iblis juga suka memanfaatkan benih-benih yang tidak baik yang sudah ada dalam diri manusia yaitu benih-benih kebencian, kemarahan, perpecahan, dan hal-hal yang buruk lainnya. Jika benih yang kurang baik ini disebarkan di dalam dunia dan itu akan menghasilkan berlipaganda yang tidak baik. Oleh karena itu, sebagai orang percaya kita harus rajin menaburkan benih yang baik di dalam dunia ini yaitu firman Tuhan.
Sumber:
- Allah Maha Melipatgandakan, Oleh Pdt. Kalvin Budiman
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=hJdo_WkqtVY
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th