Pada waktu Yusuf memimpin ekonomi di Mesir, dia tidak melakukan tindakan yang semena-mena terhadap penderitaan orang lain. Tetapi Yusuf juga sangat tegas di dalam menjalankan peraturan ekonomi di Mesir dan berlaku adil terhadap rakyat Mesir. Yusuf bukan hanya sekedar menjadi pemimpin ekonomi yang lembek atau sekedar memberi uang melainkan dia mengajarkan rakyat Mesir untuk tetap tekun bekerja dengan berhikmat. Artinya Yusuf memberitahukan dan mengajarkan orang Mesir bagaimana bertahan dan menghadapi masa kelimpahan dan masa kekurangan. Ada beberapa hal yang diajarkan Yusuf kepada orang Mesir sebagai berikut:
- Yusuf memberikan benih-benih gandum kepada rakyat Mersir dan juga mengajarkan untuk memberikan dua puluh persen dari penghasilan kepada negara. Yusuf mengajarkan juga jika kekeringan melanda semakin hebat, orang Mesir boleh menukarkan ternak dengan gandum. Jika orang Mesir tidak memiliki gandum dan ternak Yusuf menghimbau untuk memberikan tenaga mereka membantu negara. Intinya ditengah-tengah kondisi apapun Yusuf mengajari orang Mesir untuk tetap tekun setia, dan mengelola apa yang menjadi bagian mereka dengan baik. Yusuf bisa mengajarkan orang Mesir karena pengalaman hidup yang pernah dialaminya dan tentunya dari Tuhan yang memberikan hikmat.
- Yusuf mengajarkan rakyat Mesir untuk berhemat dimasa kelimpahan. Banyak orang dimasa kelimpahan membeli barang sebebas-bebasnya. Tetapi Yusuf mengajarkan rakyat Mesir cara menabung dan membuat rencana untuk menghadapi masa kekeringan.
- Dari kisah Yusuf ini kita belajar tentang ekonomi yang bersifat siklus seperti musim. Yusuf mengajarkan hikmat untuk membuat planning dan manajemen didalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak baik dan segera datang di Mesir. Dari sini bisa dilihat bahwa kondisi ekonomi silih berganti yaitu akan baik dan bisa buruk. Pergantian ekonomi ini dikehendaki oleh Tuhan terjadi dan tugas kita adalah menyiapkan diri untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak baik.
- Allah Prihatin dengan kemiskinan. Allah menempatkan Yusuf sebagai pemimpin ekonomi dengan tujuan untuk memelihara hidup suatu bangsa yang besar khususnya bangsa Israel, yang dipakai oleh Tuhan untuk menurunkan juruselamat di dunia ini (Kej.50:20). Salah satu bentuk pemeliharaan Tuhan adalah Yusuf menjadi pemimpin ekonomi di Mesir, karena dengan menjadi pemimpin ekonomi dia bisa menyelamatkan bangsa Mesir dan bangsa Israel serta kehidupan banyak orang. Kepedulian Allah terhadap kemiskinan bukan berarti Dia memberikan setumpuk uang kepada kita melainkan Ia nyatakan dalam bentuk yang lain yaitu hikmat untuk mengelola pemberian Allah dengan bijaksana.
Banyak orang yang bertanya mengapa di dunia ini masih ada kemiskinan jika memang Allah peduli dengan kemiskinan manusia?
Kisah Yusuf menunjukkan bahwa permasalahan terjadi kemiskinan di dunia ini seringkali bukan terletak pada Allah yang tidak peduli kepada manusia atau bukan Allah yang tidak baik. Tetapi kisah Yusuf menunjukkan bahwa Allah memberikan kepada kita modal yang berlimpah-limpah yang ada di dalam dunia ini. Artinya semua kebutuhan hidup di dunia ini Tuhan sudah sediakan misalnya makanan, air, udara, sandang, papan dan kebutuhan pokok. Berabad-abad manusia memetik buah dan hasil sawah yang tidak pernah habis. Sumber yang Tuhan sediakan didalam dunia ini cukup untuk sebanyak mungkin orang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Masalah kemiskinan sesungguhnya terletak kepada manusia yang serakah, egois, tidak mau berbagi dan juga tidak mau mengelola sumber-sumber yang Allah berikan untuk kepentingan banyak orang seperti yang telah Yusuf lakukan. Yusuf melakukan segala tugasnya sebagai pemimpin ekonomi bukan untuk kepentingan kelompok, keluarga tetapi untuk semua orang. Di zaman ini kita perlu mendoakan agar muncul orang-orang seperti Yusuf yang punya hati dan pemikiran untuk membagikan kesempatan mengelola sumber daya alam yang Allah sudah sediakan secara merata dan adil bagi banyak orang.
Sumber:
- Pelajaran Ekonomi Alkitabiah Dari Yusuf Oleh Pdt. Kalvin Budiman
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=eW3P87z2xIw
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th