Mengapa dalam pelaksanaan perjamuan kudus memilikki perbedaan-perbedaan? Perjamuan kudus sering disebut sebagai sakramen perjamuan kudus. Sakramen adalah tanda daripada anugerah keselamatan yang kelihatan, sehingga menghadirkan anugerah Tuhan yang tidak kelihatan. Artinya dengan karya Kristus yang sudah terjadi 2000 tahun yang lalu yaitu tanda keselamatan yang diberikan kepada manusia maka dinyatakan dengan mengingat pengorbanan Yesus Kristus lewat roti dan anggur. Sakramen menurut Jhon calvin adalah tanda yang kelihatan dari hal-hal yang mulia atau kudus, serta firman Tuhan yang kelihatan. Jadi sakramen adalah kehadiran Allah di dalam kehidupan umat manusia.
Ada beberapa pandangan teologis tentang perjamuan kudus, yaitu:
1. Pandangan gereja Katolik dan Ortodoks
Gereja Katolik dan Ortodoks mempercayai bahwa di dalam perjamuan kudus realitas atau hakekat roti dan anggur diubahkan menjadi tubuh dan darah Kristus, lewat yang namanya kosentrasi. Roti dan anggur tetap bentuknya tetapi kemudian Tuhan mengubahnya menjadi tubuh dan darah Kristus, perubahan ini disebut transsubstansi. Gereja katolik dan ortodoks memang tidak menjelaskan bagaimana perubahan tersebut terjadi karena hal tersebut disebut misteri, yaitu karya Allah diluar pengertian manusia.
2. Pandangan Martin Luther
Menurut Martin luther tubuh dan darah kristus hadir di dalam bentuk roti dan anggur yang dikenal dengan istilah sacramental union yaitu persatuan sacramental atau dikenal dengan istilah konsubstansi artinya Kristus hadir didalam perjamuan kudus. Jadi tubuh dan darah Kristus hadir dalam bentuk roti dan anggur.
3. John Calvin
Menurut calvin di dalam melaksanakan perjamuan kudus, ketika memakan roti dan anggur Kristus hadir secara rohani dalam tindakan sacramental tersebut. Roti dan dan anggur adalah tanda tetapi kehadiran Kristus tak terpisahkan secara rohani. Artinya Kristus hadir secara rohani bukan di dalam roti dan anggur tetapi melalui perjamuan kudus sehingga kita disebut melakukan persekutuan dengan tubuh dan darah Kristus secara rohani.
4. Ulrich Zwingli
Menurut Zwingli perjamuan kudus pada waktu kita makan roti adalah sebuah simbol atau yaitu peringatan akan wafatnya Yesus Kristus.
Diatas adalah 4 pandangan yang berbeda tentang pelaksanaan perjamuan kudus. Nah yang sebenarnya adalah kita tidak mengakui roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Roti dan anggur juga bukan lambang semata-mata karena jika hanya lambang kita bisa melakukannya tanpa harus memiliki komitmen yang sungguh-sungguh terhadap segala yang telah dilakukan Kristus. Tetapi dalam pandangan Alkitab perjamuan kudus memiliki keistimewaan yaitu kehadiran Kristus secara rohani di dalam pelaksanaan perjamuan kudus. Oleh karena itu kita harus merayakan perjamuan kudus dengan penuh penyesalan, pengujian dan penuh hikmat, sehingga tidak dilakukan dengan sembarangan.
Sumber:
- Perjamuan Kudus, Apakah Makna dan Kegunaannya? Oleh Pdt. Daniel Ronda
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=50PS-yVGemQ
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th