Image 1
Image 2
Image 3

Pelajaran Ekonomi Alkitabiah Dari Yusuf Part 1



Kisah Yusuf merupakan kisah yang sangat menarik karena ada begitu banyak pelajaran hidup yang bisa dipelajari salah satunya pembelajaran mengenai mengelola ekonomi. Pada waktu Yusuf di Mesir dia dipercayakan oleh Firaun untuk menyimpan gandum pada masa kelimpahan selama 7 tahun untuk menghadapi 7 tahun masa kelaparan (Kejadian 41:25-27). Kesuksesan Yusuf dalam mengarahkan kehidupan ekonomi di Mesir, sekilas sepertinya kalau dibaca sederhana dan mudah. Tetapi untuk Yusuf sendiri sampai diposisi tersebut yaitu menjadi orang kedua di Mesir setelah Firaun, ternyata perjalanan hidupnya tidak mudah. Yusuf mengalami masa-masa kemiskinan, kelaparan, dan pembuangan. Namun dari perjalanan hidup Yusuf, lahirlah salah satu prinsip manejemen ekonomi dalam Alkitab yang sampai saat ini masih dipelajari.

Ada beberapa pembelajaran ekonomi yang berharga dari kisah kehidupan Yusuf yaitu sebagai berikut:

1. Yusuf pernah Mengalami Kemiskinan karena dibuang oleh Saudara-saudaranya

Jika melihat di dalam keseluruhan Alkitab ada 3 macam penyebab kemiskinan yaitu:

  • Kesalahan diri sendiri. Hal ini bisa berupa karena malas, kejahatan yang diakibatkan oleh diri sendiri, salah melakukan perhitungan, atau tidak mengelola keuangan dengan baik.
  • Perbandingan. Miskin dibandingkan dengan orang-orang yang lebih kaya dari kita dan ini disebut kemiskinan relative karena perbandingan.
  • Aspek eksternal. Aspek eksternal adalah kemiskinan yang terjadi karena sifatnya itu objektif bukan personal dan bukan perbandingan tetapi terjadi di luar diri kita, misalnya karena sistem ekonomi yang tidak adil, diakibatkan karena bencana alam atau kejahatan yang dilakukan oleh orang lain, penjajahan, dan masih banyak yang lainnya.

Di lihat dari ketiga kategori kemiskinan yang Alkitab ajarkan maka Yusuf mengalami kemiskinan bukan karena dua alasan yang pertama dan kedua melainkan karena aspek eksternal. Artinya Yusuf menjadi miskin karena orang lain membuatnya menjadi miskin dan dirugikan oleh saudara-saudaranya sendiri, temannya yang melupakan dirinya pada waktu di penjara, dan karena orang-orang terdekatnya. Tetapi melalui hal ini pelajaran ekonomi Alkitabiah pertama yang bisa dipelajari dari Yusuf yaitu ditengah-tengah kemiskinan yang dialaminya ia tetap setia kepada Tuhan.

Jadi pelajaran yang pertama yang bisa dipelajari adalah jangan putus asa ketika kita dalam kemiskinan seperti yang dialami Yusuf. Jangan kemudian melakukan hal-hal curang, licik dan mencoba mencari jalan pintas untuk lepas dari kemiskinan. Pada saat Yusuf di dalam kemiskinan ia tidak mencari jalan pintas tetapi dia tetap beriman, setia kepada Tuhan dan berharap hanya kepada Dia ketika semua pintu sepertinya tertutup.

2.Tuhan Memilih Yusuf untuk menjadi Pemimpin Ekonomi yang Bijak

Yusuf merupakan seorang pemimpin ekonomi yang bijak dan peka terhadap kesengsaraan serta penderitaan orang lain. Kita perlu berdoa agar ada pemimpin-pemimpin ekonomi di dalam negara Indonesia atau di dunia ini seperti Yusuf. Yusuf menjadi pemimpin ekonomi di Mesir bukan secara tiba-tiba dan bukan juga karena nepotisme tetapi karena dia diproses oleh Tuhan untuk menjadi orang yang sangat bijaksana di dalam hal ekonomi dan hatinya peka terhadap kesengsaraan orang lain. 





Sumber:

  • Pelajaran Ekonomi Alkitabiah Dari Yusuf Oleh Pdt. Kalvin Budiman
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=eW3P87z2xIw
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama