Image 1
Image 2
Image 3

Kebangunan Rohani: Apa Tanda-Tandanya? Part 2



Ketiga aspek kebangunan rohani sangatlah penting untuk menandai sebuah kebangunan rohani yang sejati yaitu ada kehadiran Tuhan melalui sabda, umat merespons dengan pertobatan dan penyesalan diterjemahkan dalam tindakan nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan 3 ciri ini kita bisa memahami bahwa sebuah peristiwa atau momentum kebangunan rohani sebenarnya tidak terikat pada tempat tertentu. Tetapi kebangunan rohani bisa terjadi di mana saja, baik di dalam komunitas yang besar ataupun di dalam hidup personal. 

Jadi jika ingin mengalami kebangunan rohani bukan berarti kita harus datang kepada KKR. Banyak KKR yang tidak berujung kepada kebangunan rohani hanya manifestasi-manifestasi fisik yang dilihat dan ditekankan, namun tidak ada firman, pertobatan dan langkah nyata dalam mewujudkan pertobatan. Tuhan tidak hanya bekerja melalui KKR dengan pembicara yang terkenal atau nama besar, tetapi Ia juga bisa berbicara kepada umat-Nya di dalam ibadah di gereja atau komunitas kecil yang biasa-biasa saja.

Kebangunan rohani adalah sarana dari Allah atau upaya Allah agar umat-Nya mampu hidup sebagai saksi-saksi-Nya di dalam dunia. Kebangunan rohani bukan sesuatu yang kemudian hanya dinikmati dengan segala sensasinya dan setelah itu oleh orang percaya merasa superior dan lebih rohani dari orang lain. Kebangunan rohani adalah sebuah peristiwa dimana Tuhan bertindak menyatakan firman-Nya, merespon dengan pertobatan dan menjalani pertobatan itu dalam hidup sehari-hari. Dengan demikian sebagai orang percaya menjadi saksi dari kebaikan dan kemurahan Yesus Kristus.

Hakikat dari sebuah kebangunan rohani ada firman, ada pertobatan yang dinyatakan secara terbuka dan ada kesaksian melalui perubahan hidup sehari-hari. Ada kalanya orang menanyakan apakah kalau kebangunan rohani lalu akan terjadi manifestasi yang aneh-aneh misalnya orang gemetar, jatuh atau melakukan hal-hal yang tidak terpahami?

Bagi sebagian orang kehadiran Tuhan akan direspon dengan gestur, dengan emosi misalnya menangis, berlutut menyembah atau melakukan menifestasi-manifestasi tertentu yang tidak bisa dipahami. Hal yang demikian bisa saja terjadi tetapi hal-hal yang demikian itu, bukan hal yang esensial. Tuhan tidak ingin hanya sekedar mengoncangkan tubuh kita, atau menumbangkan diri kita dialtar, Dia bukan sekedar membuat air mata mengalir dan menetes, tetapi Ia ingin mengubah hidup umat-Nya melalui firman-Nya. Oleh karena itulah Tuhan berkenan menyatakan kehadiran-Nya dan inilah yang paling esensi dari kebangunan rohani.

Kebangunan rohani yang sejati bukan hanya sebuah perasaan tetapi sebuah pengalaman yang mengubahkan dan pengalaman tersebut kita bawa pulang serta mewujudkannya di dalam kehidupan sehari-hari dengan cara memberitakan kepada orang lain. Jadi yang hikiki adalah baik dengan atau tanpa tanda-tanda yang supranatural tetapi kita bisa melihat sesuatu hal sebagai sebuah tindakan Tuhan di dalam membangunkan kerohanian umat-Nya. Oleh karena Tuhan berkuasa, berdaulat dan Roh-Nya terus bekerja sehingga Ia bisa membangunkan kerohanian umat-Nya lewat ibadah apapun yang kita selenggarakan, lewat acara apapun sebagai bagian dari disiplin rohani.





Sumber:

  • Kebangunan Rohani: Apa Tanda-Tandanya? Oleh Pdt. Wahyu Pramudya
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=IkRGxU1VqQA
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama