Kebangunan rohani dan kebaktian kebangunan rohani merupakan 2 hal yang berbeda. Orang sering menyelenggarakan kebaktian kebangunan rohani dengan harapan akan ada moment di mana Tuhan menjamah, memulihkan, dan Tuhan bekerja untuk membawa umat-Nya kembali kepada hati dan perasaan. Tetapi tidak setiap kebaktian kebangunan rohani akan berakhir dengan kebangunan rohani, bukan?
Manusia bisa mengupayakan kebaktian-kebaktian kebangunan rohani, tetapi manusia tidak pernah bisa mengupayakan sebuah kebangunan rohani. Kebangunan rohani seringkali terjadi dalam ibadah yang bukan kebaktian kebangunan rohani (KKR). Artinya seseorang bisa memiliki kebangunan rohani melalui ibadah rutin atau persekutuan doa. Jadi kita harus membedakan dengan jelas bahwa ada perbedaan kebangunan rohani dengan kebaktian kebangunan rohani. Tidak semua kebaktian rohani berakhir dengan sebuah kebangunan rohani.
Kebangunan rohani adalah tindakan Allah di dalam hak prerogative-Nya didalam kedaulatan dan kuasa-Nya untuk menjenguk dan menyapa umat-Nya, tetapi bukan berarti manusia tidak melakukan apa-apa. Dengan kata lain ada bagian yang menjadi wilayahnya Tuhan untuk sesuatu tetapi ada kesetiaan manusia untuk mengupayakan sebuah ibadah yang rutin dan ibadah yang berasal dari hati yang mencintai Tuhan. Orang percaya melakukan bagiannya yaitu berupaya beribadah dengan tulus dan setia, sedangkan jika Tuhan kemudian melakukan sebuah tindakan yang luar biasa, berkuasa dan berdaulat kita mensyukurinya.
Jika demikian apakah tanda kebangunan rohani yang sejati? Ezra 9 menuliskan sebuah catatan yang sangat menarik tentang kebangunan rohani yang dialami oleh orang Israel. Latar belakangnya adalah ketika orang Israel baru saja kembali dari tempat pembuangan. Ezra dan Nehemia meminta memimpin perjalanan orang Israel sampai di tanah Kanaan. Setelah orang Israel membangun tembok dan membangun berbagai hal yang dibutuhkan, maka terjadilah kebangunan rohani yang sejati oleh orang Israel. Jadi kebangunan rohani sejati menurut Alkitab ditandai dengan beberapa hal:
1. Kehadiran Tuhan dan sabda-Nya terasa begitu akrab dan hangat
Tuhan menyatakan kehadiran-Nya lewat firman-Nya, ada yang merupakan kehendak dan isi hati-Nya yang kemudian disampaikan kepada umat-Nya. Di dalam Ezra menjelaskan bahwa firman Tuhan di sampaikan bukan dikhotbahkan, melainkan firman Tuhan yang jelas memanggil orang ke dalam pertobatan sehingga inilah yang menjadi tanda kebangunan rohani sejati.
2. Ada respon dalam penyesalan dan pertobatan
Ketika firman diberitakan dan hadirat Tuhan dinyatakan maka ada respon berupa pertobatan yang dilakukan oleh orang-orang percaya. Jadi orang-orang yang hadir di dalam sebuah kebangunan rohani, mereka menyambut firman dengan tangis dan air mata oleh karena mereka menyadari telah menjalani kehidupan jauh dari firman Tuhan. Hal ini juga yang dialami orang Israel pada zaman Ezra, dimana orang Israel mengakui segala dosa dan kesalahan di masa lalu.
3. Kebangunan rohani akan membuat umat bertindak sesuai yang Tuhan kehendaki
Di dalam kitab Ezra disebutkan bahwa orang Israel telah melanggar firman Tuhan tentang pernikahan campur, dimana orang Israel menikahi orang yang tidak berasal dari orang Israel dan mereka mengakui hal itu di hadapan Tuhan dan membereskan dosa tersebut dengan tindakan nyata dihadapan Tuhan.
Sumber:
- Kebangunan Rohani: Apa Tanda-Tandanya? Oleh Pdt. Wahyu Pramudya
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=IkRGxU1VqQA
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th