Kebanyakan orang kita tahu dan mungkin mengalami sendiri dampak yang sangat merusak dan berbahaya dari hutang uang. Ada beberapa dampak dari hutang uang yaitu sebagai berikut:
1. Dampak Ekonomi
Dampak secara ekonomi sudah pasti berpengaruh jikakalau kita punya hutang uang. Secara ekonomi dalam kehidupan keluarga rumah tangga, hutang akan membuat kita merasakan seringkali kurang puas terhadap pendapatan atau penghasilan. Karena kita tahu sebagian dari pendapatan itu harus digunakan untuk membayar hutang.
2. Dampak secara psikologis
Hutang bisa menjadi salah satu tekanan psikologis di dalam diri seseorang. Hutang juga dapat membuat orang menjadi depresi karena mengalami satu tekanan di dalam diri sendiri. Kita tidak bebas, tidak bahagia secara lepas karena seperti ada beban di pundak yang harus dipikul.
3. Dampak Secara Sosial
Hutang juga bisa memberikan dampak negatif dalam kehidupan sosial khususnya hubungan kita dengan keluarga, sahabat ataupun teman rekan kerja. Berapa banyak diantara kita mengalami banyak keluarga yang hancur karena masalah hutang. Mungkin ada anggota keluarga yang memberi kita hutang dan menuntut satu pelunasan yang harus segera dilunasi. Tanpa peduli dengan situasi hidup kita atau sebaliknya mungkin orang yang berhutang ke keluarga kita dan orang yang berhutang tidak segera melunasi hutang lalu terjadilah satu pertengkaran bahkan tidak tertutup kemungkinan terjadinya permusuhan di dalam keluarga.
4. Berdampak secara rohani
Tidak heran juga jika hutang uang bisa berdampak secara rohani di dalam kehidupan iman kita. Kita tidak bisa memberikan satu kesaksian yang baik, apalagi kalau sebagai orang-orang yang percaya kita tidak membayar hutang atau menunda-nunda melunasi hutang. Hutang menjadi satu batu sandungan walaupun kita mungkin orang Kristen yang baik tetapi utang membuat kesaksian hidup menjadi tidak baik. Hutang juga bisa membuat kita bergumul untuk memberikan persembahan di gereja atau untuk pekerjaan Tuhan.
Ada begitu banyak dampak hutang uang di dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang terkadang tidak bisa lepas dari berhutang. Apalagi di dalam budaya sekarang meminjam uang menjadi seperti gaya hidup dan justru dibuat menjadi sesuatu yang dianggap normal. Maka yang menjadi pertanyaan adalah jikalau demikian apakah sebenarnya hutang uang sejalan dengan prinsip Alkitab?
Di dalam Alkitab ada banyak ayat tentang meminjamkan uang atau harta. Misalnya di dalam Keluaran 22:21-27 dimana Musa memberikan satu hukum atau bahkan dari Tuhan sendiri sebenarnya memberikan hukum bagaimana memberikan hutang kepada bangsa Israel dan kepada orang di luar Israel orang atau orang asing. Hal ini terus diulangi lagi di dalam Imamat 25 dan diulangi di dalam Ulangan 23 bahkan di dalam Mazmur, Amsal dan kitab nabi-nabi yang memberikan peringatan tentang hutang
Praktek meminjamkan uang masih berlaku di dalam Perjanjian Baru. Bahkan Tuhan Yesus sendiri mengingatkan para pendengarnya di Matius 5: 25-26 untuk segera melunasi hutangnya selama masih ada kesempatan dan jangan menunggu sampai di bawah ke pengadilan. Artinya dari ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa praktik hutang, meminjam uang atau meminjamkan uang sesuatu yang tetap dijalankan baik di dalam Perjanjian Lama maupun di dalam Perjanjian Baru. Intinya praktek meminjamkan uang atau meminjam uang ada di dalam Alkitab dan Alkitab tidak menyatakan hal tersebut sebagai sesuatu yang berdosa atau sesuatu yang salah. Tetapi Alkitab memberikan peringatan-peringatan yang cukup keras agar kita tidak berhutang. Jadi utang boleh dijalankan tetapi sebaiknya tidak berhutang.
Amsal 22:7 tidak melarang untung berhutang, tetapi perlu diketahui jika berhutang kita menjadi seperti budak bagi orang lain. Situasi antara yang meminjamkan uang dan yang berhutang di dalam Alkitab diingatkan bisa menjadikan hubungan seseorang menjadi buruk dan itu sebabnya di dalam Perjanjian Lama Tuhan memberikan hukum yang namanya hukum Yobel (Ul. 15). Ditahun Yobel ini diingatkan kepada bangsa Israel bahwa pada tahun yang ke-50 budak harus dibebaskan, utang harus dibebaskan untuk mereka yang tidak dapat melunasi. Alasan Tuhan menambahkan peraturan ini karena hutang bisa menjadi satu beban yang sangat merusak baik di dalam kehidupan sosial maupun di dalam kehidupan pribadi.
Sumber:
- Bebas Hutang Adalah Bagian Dari Iman | Pdt. Kalvin Budiman
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=wMvlqculyzw
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th