Jadi jika demikian kita melihat di dalam Alkitab bahwa ada kondisi-kondisi yang memperbolehkan utang, yaitu:
1. Situasi yang mengharuskan tidak mungkin tidak berhutang
Kondisi yang dimaksud adalah jikalau situasi memang mengharuskan tidak memungkinkan seseorang tidak berhutang, misalnya karena bencana alam, kehancuran keluarga atau negera, memulai suatu usaha. Dengan kata lain kita jangan berhutang untuk memulai gaya hidup, menikmati hidup atau iri hati karena tidak memiliki barang seperti yang dimiliki oleh orang lain.
2. Dari pinjaman ada hasil yang lebih besar
Hal ini diibaratkan seperti bangsa Israel membangun satu usaha yang baru untuk membangun negaranya sehingga ada hasil yang besar. Artinya orang Israel membangun bukan hanya sekedar kenikmatan pribadi.
3. Memiliki komitmen untuk melunasi hutang
Bagi orang-orang yang berhutang harus bisa memiliki komitmen untuk melunasi hutang secepat mungkin. Seseorang boleh berhutang tetapi harus bisa melunasi seperti yang dikatakan Yesus di dalam Mat. 5. Perlu juga diingat bahwa kita harus menghindari hal-hal yang tidak baik di dalam berhutang.
Jadi pada waktu kita meminjam uang, kita harus benar-benar membutuhkan pinjaman tersebut, bukan hanya sekedar keinginan atau dorongan untuk berhutang. Alkitab menjelaskan beberapa hal kapan berhutang menjadi sesuatu yang berdosa yaitu:
- Memiliki gaya hidup diluar batas kemampuan atau ada juga orang yang berhutang untuk jaga image supaya dimata orang lain kita menjadi orang terpandang, berhutang karena ada perasaan iri hati kepada orang lain. Maka semua keinginan-keinginan yang demikian sebenarnya berdosa dan salah. Hal yang seperti ini diatasi dan diselesaikan lebih dulu sebelum kemudian kita jatuh di dalam meminjam uang kemudian berhutang dan tidak bisa melunasi hutang tersebut.
- Meminjam uang untuk sesuatu yang resikonya sangat tinggi. Meminjam untuk sesuatu yang resikonya sangat tinggi artinya kita meminjam uang dengan jumlah yang banyak dan digunakan untuk berjudi.
- Menunda-nunda untuk melunasi hutang atau mengulur-ngulur waktu dan bahkan kemudian kita melupakan untang kita.
Hutang di dalam Alkitab seringkali dianalogi sebagai hutang dosa. Jikalau hutang dosa sudah dilunasi di dalam Kristus, maka kita bukan lagi orang-orang yang berhutang di dalam dosa karena Kristus sudah menebus kita. Oleh karena itu, sebaiknya sebagai orang percaya kita menerapkan prinsip yang sama yaitu prinsip tidak ada utang lagi di dalam keuangan.
Sumber:
- Bebas Hutang Adalah Bagian Dari Iman | Pdt. Kalvin Budiman
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=wMvlqculyzw
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th