Saat ini kita masih dalam suasana tahun baru dan tema saat ini masih kelanjutan tema minggu lalu yaitu bagaimana kita mesti memiliki sikap hati memasuki tahun 2023? Sejujurnya manusia tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di tahun ini, mungkin saja tahun ini memang akan berat, tidak mudah, sulit namun ada satu kepastian yang harus dimiliki yaitu Tuhan sudah menganugerakan kepada kita Firman-Nya, untuk kita boleh memasuki tahun ini sebagai anak-anak Tuhan dengan berbeda.
Ada tiga prinsip atau tiga sikap hati yang harus dimiliki oleh seorang anak Tuhan ketika ingin meninggalkan yang lama dan memasuki yang baru (Efesus 5:15-17). Konteks Efesus Paulus berbicara meninggal tentang meninggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru. Dalam konteks saat ini kita meninggalkan tahun yang lama memasuki tahun yang baru. Sikap hati seperti yang dinasehatkan oleh firman Tuhan?
1. Hidup di dalam anugerah
Minggu lalu sudah dibahas bagaimana prinsip anak Tuhan memasuki tahun yang baru yaitu prinsip anugerah (5:15). Di dalam Efesus 5:15 dikatakan bagaimana kita hidup memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup, jangan seperti orang bebal tetapi seperti orang arif. Sikap hati yang ditekankan oleh Paulus yaitu seorang anak Tuhan harus memiliki sikap hati yang melihat kehidupan ini sebagai anugerah Tuhan.
2. Melihat kehidupan ini sebagai bekal bagi perjalanan ke depan
Di dalam Efesus 5:16 Paulus menegaskan cara pandang manusia lama dan manusia baru khususnya dalam hal waktu. Dalam bahasa Yunani ada 2 kata yang biasa diterjemahkan mengenai waktu yaitu kronos dan Kairos. Kronos merujuk kepada lintasan waktu, yaitu seperti perjalanan waktu senin, selasa, rabu, kamis dan seterunya atau jam 1,2,3 dan seterusnya. Tetapi Kairos diterjemahkan sebagai kesempatan dan di dalam ayat 16 menggunakan kata Kairos. Kairos di dalam filsafat barat digambarkan sebagai sesuatu yang berjalan satu kali atau ibarat seseorang berdiri ditengah sungai yang airnya terus mengalir. Kairos juga seperti titik air yang menempel dikaki manusia dan titik air tersebut tidak pernah menempel dua kali karena air itu terus mengalir.
Paulus mengatakan pergunakanlah Kairos atau kesempatan yang ada karena hari-hari ini jahat. Paulus menyebut ‘hari’ itu sebagai sesuatu yang jahat ada 2 alasan yaitu pertama, karena hari itu berlangsung maju dan tak terulang sifatnya. Manusia sangat ingin memiliki hari-hari yang bisa diulang, misalnya seperti film yang bisa membuat hari bisa diulang. Namun pada kenyataannya hari tidak pernah bisa diulang, waktu itu terus berjalan maju. Waktu tanpa perasaan akan terus berjalan maju. Kedua, waktu juga akan ada saatnya untuk berhenti tanpa perasaan. Pada waktu itu terjadi tidak ada yang bisa mengubah waktu itu akan berhenti dan waktu tidak akan menunggu, mempedulikan permohonan, permintaan kita. Itulah sebabnya Paulus mengatakan karena hari-hari ini adalah jahat.
Sumber:
· Sikap Hati Menyambut Tahun 2023 Part 2 oleh Pdt. Irwan Pranoto
· Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=gxGFsP8GJoo&t=1605s
· Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th