Image 1
Image 2
Image 3

Melangkah Dengan Cara Baru Part 2


 Pertanyaan:

3. Bagaimana cara membedakan iman yang buta dengan iman yang sejati?

Jawab: Kalau orang melangkah dengan iman seperti Yosua yaitu tabutnya di depan, dimulai dengan diam terlebih dahulu. Dimana orang Israel berhenti dan tidak melakukan apa-apa selain merenungkan. Alasan orang Israel di sunat ketika hendak berperang karena di antara orang Israel ada yang masih muda di padang pasir dan tidak sempat di sunat. Ada saat-saat mengenal kehendak Tuhan dimulai dengan diam. Jika orang yang memiliki iman buta artinya dia mencoba segala sesuatu dan kemudian berpikir ya sudahlah hasilnya gimana terserah. Iman yang sejati bukanlah demikian, tetapi ketika kita melalui keberhasilan yang luar biasa, kegagalan atau ketidakpastian, itu adalah saat Tuhan mau kita jeda atau berhenti sebentar. Berhenti, merenung, melihat masa lalu dan bicara kepada Tuhan. Mungkin kita akan berkata, Tuhan saya tidak mengerti mengapa ini terjadi dan saya tidak mengerti apa yang Engkau inginkan tetapi saya ingin kehendakMu. Memiliki keinginan dan kerinduan mendahulukan kehendak Tuhan hal itu yang menjadi paling utama, soal bagaimana suara Tuhan apakah susah atau tidak itu adalah nomor sekian. Tetapi yang paling utama adalah kita memiliki kerinduan untuk mendengar suara Tuhan dan jika jawaban Tuhan tidak sesuai dengan kehendak kita, maka kita akan berkata: Tidak apa-apa selama Engkau bersama saya dan masih berbicara dengan saya, saya jalani. Ini adalah tipikal orang yang benar-benar mencari Tuhan.


Pertanyaan:

4. Ketika suara mayoritas tidak seperti yang ingin kita inginkan, apa yang harus dilakukan?

Jawab: Di dalam Alkitab yang paling penting bukanlah suara mayoritas melainkan suara Tuhan. Mungkin Tuhan memilih beberapa untuk mencari kehendak Tuhan bersama-sama, misalnya murid-murid Tuhan Yesus. Murid-murid Tuhan Yesus mencoba  memahami apa yang mesti dilakukan bersama. Untuk mengetahui kehendak Tuhan memang bukanlah hal yang mudah dan akhirnya kita kadang bertanya kepada orang yang lebih tua yang memiliki pengalaman dan bertanya kepada teman yang memiliki pengalaman banyak dan sebagainya. Pada saat itu kita melihat pengalaman-pengalaman teman-teman yang di dalam Tuhan bisa membuat kita kuat dan memberikan penghiburan.

Mengetahui kehendak Tuhan hanya bisa didapatkan di dalam Alkitab dan berbicara dengan Dia. Anak-anak Tuhan yang memiliki pengalaman bersama dengan Tuhan akan membuat kita mengerti bahwa inilah kehendak-Nya. Memang tidak mudah mencari kehendak Tuhan, tetapi jika kita terbiasa mencari kehendak Tuhan itu akan menjadi hal yang indah.  Keindahan itu mungkin kita kalah pintar, kalah kaya, kalah sosial tetapi dalam kedekatan kita dengan Tuhan dan mengalami suara Tuhan itu keindahan yang nilainya tidak tertandingi.





Sumber:

  • Melangkah Dengan Cara Baru, Oleh Pdt. Robby I Chandra
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=PRGiroYQWEI&t=344s
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama