Pertanyaan:
1. Bisakah kita tetap bersukacita, ketika diterpa masalah?
Jawab: Dalam 1 Tesalonika 5:16, 18 menyebutkan bahwa “Bersukacitalah senantiasa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Jadi sesungguhnya di dalam masalah apapun kita bisa bersukacita, kalau kita menghidupi firman Tuhan. Hal ini adalah sebagai fokus agar bisa memiliki keyakinan bahwa pertolongan Tuhan akan selalu ada. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan jika kita yakin dengan Dia sepenuhnya. Dengan keyakinan itu akan membuat kita bersukacita dalam menghadapi pergumulan hidup.
Pertanyaan:
2. Ketika apa yg kita rencanakan meleset, apakah sukacita tetap ada?
Jawab: ketika suatu rencana yang diimpikan ternyata tidak terealisasi di dalam kehidupan ini, kita harus memiliki sikap yang dewasa bahwa tidak semua yang kita inginkan, semua yang kita sudah diplanningkan, sudah didoakan, sudah usahakan, dan sudah kerja keras, aduh ternyata kok meleset? Apakah masih ada sukacita? Jika kita hanya berbicara aduh apes nih, nasib, payah, kata-kata tersebut yang akan membuat kita kemudian hilang sukacita. Pada akhirnya akan membawa kita kepada sunggut-sunggut, tidak berdaya ataupun lemah karena ucapan kita sendiri kepada diri sendiri. Ucapan-ucapan yang negatif yang kita lontarkan kepada diri sendiri akan membuat diri kehilangan semangat dan sukacita. Namun ketika memilih untuk tetap bersyukur maka itu akan membuat kita bisa bersukacita, misalnya wah kok bisa begini, apa yang mesti bisa saya lakukan? kita memilih jalan A keliru coba jalan B, ternyata masih belum juga sempurna coba jalan C dan harus lebih sabar dan belajar. Memilih untuk memberikan pikiran dan tindakan-tindakan positif agar bisa memotivasi diri untuk tetap bersyukur.
Pertanyaan:
3. Bagaimana menghadapi atasan yang selalu menyalahkan kita dan akhirnya membuat kehilangan sukacita?
Jawab: Harus menghormati atasan walalupun kita selalu disalahkan, karena firman Tuhan mengajarkan untuk menghormati pimpinan. Tetapi bila anda memang sudah tidak merasa ada ketenangan dan justru semakin kehilangan sukacita, anda harus mencoba membuka diri mencari tempat pekerjaan yang lain. Sambil terus belajar menghormati atasan dan belajar untuk mengemukakan pendapat, ketika memang merasa sudah benar yang dikerjakan dan sesuai dengan apa yang diminta tetapi masih dipersalahkan. Kita punya hak untuk berbicara jika memang hal tersebut tidak sesuai, namun yang terpenting adalah emosi yang datar ketika menyampaikan. Jangan meluapkan emosi yang menantang. Setelah sudah dibicarakan namun belum ada perubahan dari atasan maka mulailah membuka diri untuk mencari lowongan kerja yang baru. Hal terpenting pastinya jangan lupa untuk mencari tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Sumber:
- HADAPI MASALAH DENGAN SUKACITA, Oleh Krisna Dewi Maharti
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=PeDlzQwDMck
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th