Suatu kali ada tiga ibu yang membanggakan anaknya yang sudah pemuda. Satu ibu mengatakan ‘wah anak saya itu kalau orang-orang panggil dia, tidak memanggil nama saja tetapi bos karena dia pimpinan dalam suatu perusahaan.’ Ibu yang kedua tidak mau kalah ia menyombongkan anaknya dan berkata ‘anak saya pastor dan orang-orang memanggilnya father.’ Tetapi kemudian ibu yang ketiga tidak mau kalah menyombongkan anaknya ‘anak saya itu tingginya 180 cm tegak, tinggi dan banyak perempuan-perempuan yang melihat. Setiap perempuan yang melihatnya berkata 'oh my God.’ Kata-kata ini sebenarnya kurang tepat dikalangan orang percaya, tetapi untuk meninggikan diri bahwa anaknya sejajar dengan Allah sendiri. Upaya meninggikan diri sering kali ada di dalam diri orang-orang termasuk orang percaya.
Salah satu tokoh penting pernah mengatakan bahwa pintar, kaya, berbakat sebetulnya netral. Tetapi pada waktu seseorang merasa diri hebat karena lebih pintar, hebat dan lebih kaya dari orang lain dan inilah benih kesombonga yang harus diatasi. Semua yang dimiliki setiap orang baik itu kehebatan, kekayaan dan kepintaran merupakan anugerah Tuhan.
3. Jangan seperti orang-orang Sodom dan Gomora (ay.7)
Peringatan yang ketiga berhubungan dengan menghindari hidup dalam percabulan dan kepuasan-kepuasan yang tidak wajar. Jika melihat latar belakang Sodom dan Gomora dalam Kej. 19, maka kita mengerti maksud kepuasan yang tidak wajar yang menunjuk kepada praktek homoseksual. Kej. 19 mencatat bahwa satu kali ada malaikat Tuhan dalam bentuk pria yang begitu ganteng. Kemudian pada waktu ada dirumah Lot maka orang-orang Sodom dan Gomora ingin memperkosa dua malaikat tersebut. Pada saat itu Lot berusaha menyelamatkan 2 laki-laki ini dan bahkan menawarkan 2 anak perempuannya tetapi ditolak.
Sebagai orang-orang percaya kita harus memiliki sikap kepada orang-orang homoseksua, pertama kita harus peduli kepada pelaku homoseksual, karena kita tahu diri sendiri tidak lebih baik dari mereka, kita juga ornag berdosa. kedua mengasihi mereka yang melakukan homoseksual meskipun perbuatan tersebut tidak sesuai dengan firman. ketika menyampaikan bahwa praktik homoseksual sesuatu yang tidak dibenarkan oleh Alkitab, tetapi terlebih dahulu diri kita sendiri harus sadar bahwa kita tidak lebih baik dari mereka.
Kehidupan orang-orang Sodom dan Gomora adalah hidup di dalam percabulan menunjuk kepada suatu kehidupan baik dalam pikiran, pembicaraan, perbuatan, bersangkut paut dengan percabulan. Di dalam Tuhan Yesus Kristus sebenarnya ada kekuatan untuk kita diselamatkan dari dosa-dosa ini dan untuk kita boleh bertumbuh mengatasi dan menang terhadap dosa.
Satu kali ada seorang gadis bercerita kepada seorang bapa yang belum lama dikenalnya. Dia bercerita bahwa ayahnya sejak percaya dan menerima Tuhan Yesus ternyata hidupnya berubah. Lalu pria yang mendengar cerita anak gadis ini tidak percaya dan berkata ‘tidak ada orang yang hidupnya benar-benar berubah, karakter itu kalau rusak ya rusak.’ Kebetulan pria ini mengenal papa anak gadis ini. Kemudian anak ini berkata 'dulu ayah saya berjudi dan mabuk-mabukan setelah mengenal Yesus Kristus, dia mendapat kekuatan untuk meninggalkan semua itu. Dulu mama saya sering dipukuli oleh papa, di dalam Tuhan mama mendapat kekuatan mengatasi semua itu’. Ini menunjukkan bahwa di dalam Yesus Kristus, jika seseorang benar-benar bersandar kepada-Nya maka sekalipun hidup kita tidak sempurna tetapi kita bisa mengatasi berbagai masalah dalam hidup bahkan dosa sekalipun.
Sumber:
• TIGA PERINGATAN SERIUS DARI YUDAS Oleh Pdt. Paulus Surya
• Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=x4VAu5zCyLg
• Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th