Image 1
Image 2
Image 3

MATERI PA: Mengapa Allah Dalam PL Nampak Jauh Berbeda Dengan Allah Dalam PB? Bagian 3

Gambar/Illustrasi: EKATERINA BOLOVTSOVA from Pexels

Karakter Yang Sama Bagian 3: Allah yang tegas, adil dan benar

Oleh: Samuel Sugiarto


TUJUAN:

Memahami bahwa Allah di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Allah yang sama.

 

PENDAHULUAN

Halo rekan-rekan sekalian. Pada bagian pertama dan kedua kita sudah melihat contoh-contoh nyata daripada kebaikan Allah dalam Perjanjian Lama. Seharusnya hal itu menolong kita bahwa Allah di dalam PL bukanlah Allah yang jahat atau kejam atau berbeda dengan Allah dalam Perjanjian Baru.

 

Sekali lagi, semua asumsi tentang Allah yang “jahat” atau “berbeda” didasarkan pada pembacaan Alkitab yang serampangan atau tidak tuntas. Kiranya dengan metode diskusi dan pendalaman Alkitab kal ini, semakin memantapkan kita untuk meyakini bahwa kita tidak salah untuk percaya kepada Allah.

 

Karakter Yang Sama: Allah yang tegas, adil dan benar

 

Kali ini kita akan melihat dari kisah Yunus yang sudah sangat terkenal. Yunus yang kemudian menjadi seorang nabi Tuhan, kemudian masuk di perut ikan. Yunus arti namanya adalah tulus. Tapi apa yang dilakukannya? Alih-alih mengikuti perintah Tuhan, justru ia menyimpang dari perintah Tuhan tersebut.

 

Tetapi apa yang Tuhan lakukan? Tuhan yang bisa membuang Yunus dan yang bisa membangkitkan orang lain, tapi justru Tuhan terus-menerus mencari Yunus sampai ketika Yunus sudah pergi jauh dari hadapan Tuhan, Tuhan tetap jumpai Yunus.

 

Tuhan bisa datang langsung kepada Niniwe untuk mempertobatkan, Tuhan yang tetap mencari Yunus, mau memakai Yunus nabi yang memberontak dan terbatas. Maka bukankah dari kacamata itu kita melihat bahwa Tuhan itu penuh kasih karunia. Sehingga sekali lagi Perjanjian Lama penuh gambaran Allah itu Maha Kasih. Demikian juga di dalam Perjanjian Baru digambarkan Yesus adalah Allah yang penuh kasih karunia, mengampuni orang berdosa sampai rela mati di kayu salib.

 

Tapi jangan lupa, Allah dalam Perjanjian Baru juga tetap Allah yang benar, adil dan tegas terhadap dosa. Setidaknya lihatlah contoh di bawah ini yang menunjukkan Allah di dalam Perjanjian Baru adalah Allah yang tegas, adil dan benar:

 

Kisah Ananias dan Safira sebuah dosa yang disepelekan di zaman sekarang berbohong yang tidak merugikan siapapun. Ananias dan Safira tidak dirugikan, jemaat yang menerima berkat juga tidak dirugikan. Namanya sumbangan kok diberikan sebesar apa terserah. Maka ketika dia berbohong bahwa dia berkata yang diserahkan semua tapi tidak diserahkan semua, tidak ada satu orang pun yang dirugikan, kecuali satu pribadi yaitu Tuhan. Karena kesucian-Nya yang dilanggar. Apa dampaknya? Ananias dan Safira dihukum mati. Itu menunjukkan bahwa Allah tegas. Allah yang tidak kompromi terhadap dosa.

 

Kalau kita membaca dalam Kisah Para Rasul, kita juga dapati hal tersebut ketika umat Tuhan diperintahkan, karena itu Aku mengutus untuk Yerusalem, ke seluruh Yudea, ke samaria sampai ke ujung bumi. Tapi apa yang gereja mula-mula lakukan? Kumpul di Yerusalem bersekutu terus. Persekutuannya tidak salah tapi mereka tidak melakukan mandat penginjilan Tuhan untuk pergi dan menjadi saksi Kristus. Apa yang Tuhan lakukan? Dia menghajar dengan cara Ia izinkan penganiayaan.

 

Sehingga sekali lagi gambaran Allah Perjanjian Lama dan gambaran Allah Perjanjian Baru gambaran Allah yang sama. Allah yang juga sama sampai sekarang di dalam kehidupan kita. Allah yang penuh kasih karunia, Allah yang baik. Hari ini kalau kita bisa menikmati kehidupan kita sampai saat ini itu bukti Allah itu Maha Baik, bahkan dosa kita sudah diampuni itu adalah bukti kasih karunia Allah yang terbesar. Tapi bukankah di dalam kehidupan kita kita juga bisa jatuh dan gagal. Maka ketika kita jatuh, di waktu itulah Allah yang benar, Allah yang adil akan menyatakan kebenaran dan keadilan.

 

Sehingga kalau kita berdosa dan kita menerima konsekuensi itu bukan bukti Allah itu jahat. Itu bukti bahwa Dia Allah yang benar dan adil. Tapi bukankah kita semua tahu walaupun kita lemah, walaupun kita berdosa, walaupun kita ditimpakan hukuman untuk menanggung konsekuensi dosa kita, tetapi tidak pernah setimpal dengan apa yang kita kerjakan. Karena apa? Allah tetap berkasih karunia. Kkarena kalau setimpal harusnya kita sudah binasa, karena kalau harusnya setimbang kita enggak ada lagi dalam dunia ini seperti Ananias dan Safira.

 

Tetapi Tuhan menjaga kita dengan kasih, memberikan pengampunan ketika kita kembali jatuh dan gagal. Firman Tuhan berkata Dia adalah Allah yang setia dan adil yang mengampuni setiap dosa anak-anak-Nya. Biasanya kalau kita hari Minggu kita datang ke gereja beberapa gereja selalu membuka dengan doa pengakuan dosa dan ditutup dengan berita anugerah yaitu berita dari Allah. Maka kita percaya itulah Allah yang dalam Perjanjian Lama yang juga Allah dalam Perjanjian Baru yang juga terjadi sampai saat ini. Allah yang sama yang kemudian bekerja di dalam kehidupan setiap kita.

 

Pokok Doa:

1.  Berdoa untuk pemerintah di daerah masing-masing agar menjunjung keadilan dan kebenaran ketika bertugas.

2.  Berdoa untuk gereja agar dapat menyatakan keadilan bagi tiap orang.

 

Sumber:

·           Mengapa Allah Dalam PL Nampak Jauh Berbeda Dengan Allah Dalam PB? oleh Samuel Sugiarto.

·           Youtube BARA Digital Ministry:

·           https://www.youtube.com/watch?v=DxJ8yVdN2WU

·           Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

 

Penyusun:

Febbi Timotius

 

 

Lebih baru Lebih lama