Image 1
Image 2
Image 3

MATERI PA: Mengapa Allah Dalam PL Nampak Jauh Berbeda Dengan Allah Dalam PB? Bagian 2

 

Gamba/Illustrasi: Francesco Ungaro from Pexels

Karakter Yang Sama Bagian 2: Kebaikan-Nya

Oleh: Samuel Sugiarto

 

TUJUAN:

Memahami bahwa Allah di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Allah yang sama.

 

PENDAHULUAN

Halo rekan-rekan sekalian. Masih ingat pada bagian pertama? Bahwa karakter Allah tetap sama dalam PL maupun PB? Ya benar, kebaikan dan kasih karunia-Nya dalam hidup manusia adalah tetap sama.

 

Kali ini kita akan bersama belajar tentang sebuah pertanyaan yang kerap muncul dalam kekristenan. Mungkin pertanyaan ini juga muncul di antara persekutuan-persekutuan di gereja masing-masing. Nah kali ini Bara membahasnya bersama dengan Pak Samuel. Dirangkum dalam beberapa bagian, sehingga rekan-rekan bisa memahami dengan lebih jelas.

 

Sekali lagi pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang cukup sering ditanyakan oleh banyak orang baik orang dari kalangan teman-teman Kristen tersendiri maupun juga dari teman-teman non-Kristen. Mengapa Allah di PL itu berbeda dalam konteks ini berbeda itu seperti apa?

 

Karakter Yang Sama: Kebaikan-Nya

 

Perhatikan Hakim-hakim 2:11-17

11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal. 12 Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN. 13 Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret. 14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. 15 Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. 16 Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu. 17 Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut.

Bukankah kalau kita membaca beberapa ayat ini kita bisa mendapatkan gambaran siapa yang jahat dan siapa yang baik. Hakim-hakim menuliskan  bahwa umat Israel yang dilepaskan Allah dari Mesir. Dan begitu ajaib cara-Nya melepaskan mereka. Sepuluh Tulah yang luar biasa, Allah kerjakan di hadapan mata orang Israel dan di hadapan mata orang Mesir. Mereka berjalan keluar dengan dituntun Allah dari anugerah demi anugerah.

 

Biasanya saya suka buat guyonan seperti ini, tahukah teman-temandi manakah seaworld pertama di dalam dunia? Ya, ketika orang Israel berlajan di tengah lautan, ketika Allah membukakan lautannya, nah itu adalah seaworld pertama tanpa kaca. Kalau kita pergi ke seaworld semua pakai pelindung kaca kalau enggak ada kaca itu namanya kita nyebur dalam air, bukan masuk seaworld. Tapi ini tanpa kaca orang Israel bisa berjalan di dalam tanah yang kering dan itu merupakan sebuah perkara yang luar biasa.

 

Atau contoh yang lain, tahu dari mana konsep delivery servis yang kita kenal sekarang? Kapankah delivery servis pertama kali terjadi? Dan itu paling jauh dan paling murah karena free ongkir. Yakni dari surga ke bumi! Yaitu ketika orang Israel tidak punya makanan Allah mengirimkan roti mana dari surga sampai ke dunia. Bukankah itu cara Allah MENGASIHI umat-Nya dengan luar biasa?

 

Tapi apa yang dikatakan kitab Hakim-hakim? Bahwa umat Tuhan menyimpang, meninggalkan, bahkan menduakan Tuhan yang sudah berbuat demikian rupa. Tidak heran kalau Tuhan memberikan disiplin. Bukankah itu terjadi tak kala kita memiliki anak? Anak kita yang sudah dikasih demikian rupa kemudian melakukan sesuatu yang jahat saya yakin orang tua yang baik akan memberikan penghajar dan pendisiplinan. Sehingga hajaran dan disiplin bukan bukti Allah itu jahat tapi bukti Allah itu baik. Barang siapa tidak menghajar anaknya dia adalah orang tua yang jahat.

 

Kita bisa melihat bahwa Tuhan itu adalah Bapa yang luar biasa ketika anak jahat, ketika anak berbuat nakal dihajar dilakukan sesuatu untuk menolong dia bertumbuh, mengenal kebenaran itu sendiri. Perhatikan ayat ke-16, setelah kemudian Tuhan itu menyatakan penghukuman yang merupakan konsekuensi logis dari perbuatan orang Israel, Tuhanlah yang membangkitkan hakim-hakim untuk menyelamatkan mereka. Perhatikan, tidak dituliskan umat Tuhan ini berseru-seru terlebih dahulu. Walaupun di dalam bagian-bagian selanjutnya memang dituliskan umat Tuhan berseru-seru. Tapi Tuhan yang berinisiatif pertama membangkitkan para hakim untuk menolong dan melepaskan. Kesimpulannya Allah itu jahat atau baik?

 

Kalau kita terus baca dalam perjalanan orang Israel selalu rutenya begini; Allah sudah berbuat baik, umat-Nya nakal, lalu Tuhan mendisiplin, Tuhan menghukum, umatnya protes menjerit-jerit lalu Tuhan bebaskan, Tuhan lepaskan bahkan dengan cara yang ajaib. Kalau kita baca kita hakim-hakim, beberapa tokoh luar biasa, seperti tokoh Samson yang terkenal dengan kekuatan yang luar biasa yang Tuhan bangkitkan. Tapi apa yang terjadi? Umat setelah dilepaskan kembali – hanya sekian tahun tahun – setelah itu kembali tidak taat lagi. Pola itu berulang-ulang, selalu kemudian dimulai dengan Tuhan kembali memberikan anugerah dan kasih karunia-Nya. Tuhan kembali menolong, Tuhan tidak menghukum untuk selama-lamanya. Tuhan membukakan jalan keluar untuk mereka.

 

Kalau kita bayangkan saja orang menyakiti kita sekali dua kali tiga kali mungkin kita berkata SP3 sudah cukup.  Coba baca Perjanjian Lama, berapa kali umat itu menyimpang dan beberapa kali Allah memberikan kasih karunia. Maka kalau kita baca teliti seperti ini kita akan dapati, jawabannya itu Tuhan itu betul-betul baik luar biasa.

 

 

Pokok Doa:

1.  Berdoa untuk orang yang merasa tidak mengalami kebaikan Allah.

2.  Berdoa untuk gereja agar dapat menyatakan kebaikan dalam kemanusiaan sehingga orang-orang merasakan kebaikan Alllah.

 

Sumber:

·           Mengapa Allah Dalam PL Nampak Jauh Berbeda Dengan Allah Dalam PB? oleh Samuel Sugiarto.

·           Youtube BARA Digital Ministry:

·           https://www.youtube.com/watch?v=DxJ8yVdN2WU

·           Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

 

Penyusun:

Febbi Timotius

Lebih baru Lebih lama