Di dalam kitab 1 Yohanes 4:7-9 mengajarkan bahwa kasih berasal dari Allah, dan Allah sendiri adalah kasih. Jika seseorang tidak mengasihi, berarti ia tidak mengenal Allah yang adalah kasih. Oleh karena itu, sumber utama kasih adalah Tuhan, dan kasih itu sendiri merupakan manifestasi dari keberadaan-Nya. Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada manusia dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia ini, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat hidup melalui-Nya. Kisah cinta yang paling romantis dalam sejarah kehidupan manusia adalah ketika Allah, yang begitu besar, rela menjadi manusia yang terbatas dan hina, serta menanggung hukuman yang hina, semata-mata atas nama cinta.
"Jatuh cinta, mulai dari mana?" Dalam konteks ini, dapat dilihat bahwa konsep cinta dan kebutuhan akan cinta adalah hal yang mendasar dalam kehidupan manusia. Terkadang, seseorang merasa jatuh cinta tanpa menyadari kapan dan dari mana perasaan itu datang. Hal ini dapat terjadi karena adanya kerinduan bawaan dalam dirinya untuk mencari dan memberikan kasih. Mengenali kasih Allah sebagai sumber utama kasih dapat menjadi pijakan awal dalam menjelajahi konsep jatuh cinta. Namun, untuk dapat memberikan dan menerima cinta dengan baik, penting untuk memahami bahwa kebutuhan akan kasih itu ada di dalam diri manusia, karena manusia diciptakan sebagai makhluk yang serupa dengan Allah dan memiliki sifat kasih dalam diri. Ketika seseorang memahami bahwa kasih itu berasal dari Tuhan dan ia memiliki kebutuhan bawaan untuk memberikan dan menerima cinta.
Sebelum seseorang memikirkan untuk jatuh cinta, penting untuk mengenal dan merasakan kasih Allah sebagai langkah awal. Jika tidak, ada kemungkinan ia hanya akan menjadi pribadi yang egois dalam hubungan cinta, mengharapkan pihak lain memenuhi kebutuhannya tanpa kesadaran akan keberadaan kasih yang berasal dari Tuhan. Jatuh cinta bukan hanya tentang menerima, tetapi juga tentang memberikan dengan tulus, sejalan dengan ajaran kasih yang berasal dari Tuhan.
Penting untuk merenungkan pengalaman kita dalam merasakan kasih Tuhan yang sempurna. Kepenuhan kasih ini menjadi tolak ukur bagi perjalanan cinta kita ke depan. Dengan merasakan penerimaan dan kasih Tuhan, kita dapat memulai hubungan cinta dengan keyakinan yang kokoh bersama pasangan yang kita pilih.
Sebelum menjelajahi hubungan cinta dengan orang lain, kita perlu mengenali diri kita sendiri. Bagaimana kita mengalami kasih Tuhan? Apakah kita sungguh-sungguh merasa diterima dan dikasihi oleh-Nya? Pengenalan diri ini membantu kita membawa keberlanjutan kasih Tuhan ke dalam hubungan kita. Mengenali panggilan dan tujuan kita dalam Tuhan membantu menentukan arah hubungan cinta kita. Pasangan yang sejalan dengan panggilan kita dapat membawa kita lebih dekat kepada Tuhan, sehingga kita dapat tumbuh bersama dalam perjalanan cinta yang penuh berarti.
Sumber:
- · Jatuh Cinta, Mulai Dari Mana? Oleh Anita Sieria
- · Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=KXyJAn0eFxU&t=1156s
- · Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th