Di dalam diri manusia terdapat tiga hal yaitu perbuatan, motivasi di dalam tindakan dan dampak dari perbuatan. Di dalam diri anak juga terdapat tiga hal yaitu pikiran, motivasi dan aksi atau perbuatan. Jadi, setiap kali seorang anak melakukan sesuatu, maka orang tua harus melihat apakah yang dilakukan anak tersebut hanya sebuah aksi atau ada motivasi dari perbuatanya tersebut. Jika orang tua hanya melihat dipermukaan bahwa anaknya berbohong maka mereka tidak tahu apa yang ada di dalam hati seorang anak.
Firman Tuhan mengatakan jagalah hatimu dalam segala kewaspadaan. Maka orang tua harus fokus dengan apa yang ada di dalam hati anaknya. Pada saat seorang anak berbohong sebenarnya itu adalah kemajuan di dalam perkembangan kecerdasannya. Ada penelitian mengatakan bahwa anak-anak yang mampu berbohong merupakan anak-anak yang lebih cerdas di dalam kemampuan verbalnya dan menganalisa berpikir. Maka pada saat anak berbohong sebenarnya ada sisi positif dimana kecerdasannya berkembang dan mencapai level yang lebih maju.
Ada beberapa alasan mengapa anak-anak berbohong yaitu sebagai berikut:
1. Berbohong karena takut dan malu
Anak yang berbohong karena takut dan malu biasanya karena anak tidak mau berkonflik dengan orang tua, guru disekolah atau guru sekolah minggu. Dengan kata lain, anak-anak tidak mau orang tua atau gurunya kecewa dengan tindakan salah yang mereka lakukan sehingga memilih untuk berbohong. Jika hal yang demikian terjadi, maka orang tua jangan memarahi anak karena jika seorang anak dimarahi dalam situasi yang demikian akan memperbesar alasan bagi dia untuk terus berbohong kedepannya.
2. Berbohong untuk mendapatkan perasaan mengontrol sesuatu
Orang tua biasanya ketika anak buka mata dari tidurnya sudah memberikan banyak tugas, sehingga anak tersebut tidak ada kesempatan untuk dirinya sendiri memiliki kendali dan keinginan melakukan sesuatu. Nah, anak biasanya berbohong demi mendapatkan perasaan untuk bisa mengontrol sesuatu atau keadaan. Maka sebagai orang tua seharusnya sesekali memberikan kesempatan atau pilihan-pilihan agar anak bisa memilih dari pilihan-pilihan yang telah ditawarkan kepadanya.
3. Berbohong karena daya imajinasi
Anak-anak kecil memiliki daya imajinasi yang tinggi dan mereka biasanya sulit membedakan antara fantasi atau mimpi. Maka orang tua mesti memahami bahwa ada anak-anak yang berbohong karena daya imajinasi yang dituturkan kepada orang dewasa disekitarnya. Jika anak melakukan hal demikian, maka sikap yang harus dilakukan orang tua adalah mendengarkan dan mengikuti cerita yang dibuat oleh anak tersebut. Kemudian jika ada kesempatan orang tua bisa menjelaskan atau bertanya kepada anak apakah itu sungguh-sungguh terjadi atau hanya ada di dalam pikiran anak.
Sumber:
- Oh Tidak, Anakku Berbohong! Oleh Anita Sieria
- Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=B0dcvUgVUbs
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th