Seringkali setelah selesai natal orang biasanya merasakan penyakit holiday syndrome. Penyakit holiday syndrome adalah penyakit dimana seseorang merasa kesepian, kelelahan, jenuh dan tidak mendapat apa-apa dari peristiwa natal. Bahkan banyak orang yang juga mengeluh karena seringkali kisah natal seperti tidak berubah-ubah atau pengulangan kisah-kisah dari Yesus. Maka, melalui artikel ini akan menjelaskan apa arti natal sesungguhnya bagi umat manusia.
Dalam kitab Lukas setiap orang percaya akan melihat bahwa Yesus adalah anak manusia sejati. Yesus adalah Allah yang sejati menjadi manusia yang sejati dan bersolidaritas kepada manusia. Di dalam kitab Lukas memberikan kisah-kisah yang sangat menarik seperti kisah para gembala dan 4 lagu yang menyambut kelahiran Kristus salah satunya nyanyian Maria.
1. Maria menguasai Kitab Perjanjian Lama
Pada zaman Maria orang-orang menafsirkan seorang yang menikah diusia yang sangat muda. Maria sendiri pada saat bertunangan dengan Yusuf ia masih dalam usia remaja. Namun walaupun Maria masih remaja ia memiliki kemampuan mengingat, menghafal dan menghayati semua Alkitab di dalam Perjanjian Lama. Bahkan Maria mengabungkan di dalam 1 Samuel 2 yaitu kisah Hana dengan Mazmur-Mazmur misalnya Mazmur 113.
2. Maria Memuji Tuhan dengan jiwanya
Lukas 1:46 menyebutkan ”Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,” Jika melihat kontrasnya maka kadang-kadang nyanyian yang dinyanyikan pada saat natal atau kebaktian minggu, seringkali orang menyanyi dengan mulut tetapi tidak dengan hati. Melalui artikel ini, mengingatkan orang percaya bahwa untuk meneladani Maria pada saat ia memuji Tuhan dengan jiwanya. Maria memuji Tuhan bukan hanya mulutnya saja tetapi juga dengan jiwanya sendiri.
Dalam Lukas 1:46 menyebutkan bahwa “Hatiku bergembira karena Allah, juruselamatku.” Menurut penafsir kata-kata ini menggambarkan kerapuhan daripada Maria karena mengalami pergumulan yang berat. Sekalipun Maria menyebutkan dirinya orang berbahagia tetapi sadar bahwa dirinya membutuhkan penyelamat. Maria seorang yang percaya kepada Tuhan namun menghadapi kegelapan dimana ia hamil sebelum menikah. Hal ini bisa mengancam kehidupan Maria dimana ia bisa dipermalukan, mendapatkan hukuman mati yaitu dirajam batu. Maka jangan membayangkan nyanyian Maria lahir daripada kegembiraan seperti orang yang tidak memiliki beban. Maria pada saat menulis lagu ini, mungkin saja ia berteriak di dalam hatinya dengan air mata. Namun dari sinilah Magnificat itu yaitu nyanyian keberanian karena Maria mencari Tuhan sebagai kekuatannya ditengah penderitaan dan pergumulannya. Melalui hal ini menyadarkan Maria bahwa sesungguhnya ia adalah orang yang tidak berdaya tetapi ia hanya mampu karena ada Tuhan yang menyelamatkan.
3. Maria menyebutkan sifat-sifat Allah
Lukas 50:52 menyebutkan 3 sifat Allah yaitu kemahakuasaan-Nya, kekudusan-Nya dan Rahmat-Nya. Maria menyebutkan sifat-sifat Allah karena pada waktu ia disebut sebagai wanita yang diberkati, ia tidak memfokuskan pada dirinya tetapi mengingat tentang siapa Tuhan. Maria ingin memperkenalkan Yesus yang datang ke dalam dunia melalui rahimnya adalah Allah Maha Kuasa yang bisa melakukan perbuatan-perbuatan besar.
Sumber:
- Magnificat, Nyanyian Pujian Maria (Luk 1:46-56) Pdt. Daniel Ronda
- Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=qR8XExVzKjA
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun:
Shinta Lestari Zendrato, S.Th