Image 1
Image 2
Image 3

10 Hukum Kekristenan Progresif (Hukum #8)


Hukum Kekristenan progresif yang ke 8 menyebutkan membawa damai lebih penting daripada kekuasaan. Penolakan kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan atau kuasa daripada gereja. Sementara membawa damai diartikan dengan Kekristenan yang memiliki natur menekankan kedamaian atau hidup dalam damai. Benar, seringkali gereja tidak kelihatan karateristik atau keinginan untuk menghadirkan kedamaian.

Oleh karena gereja kelihatannya sulit untuk membawa damai maka orang-orang Kristen yang progresif memberikan solusi dan menekankan terlalu berlebihan, dimana mereka mengkritik pemimpin di dalam gereja yang terlalu otoriter dan juga menganggap Alkitab sebagai pistol yang menyerang jemaat-jemaat awam.

Hal yang salah dari Kekristenan progresif adalah memang ada yang otoriter tetapi bukan berarti otoritas itu tidak penting. Maka ada 4 hal yang keliru yang disampaikan oleh hukum ke 8 yaitu sebagai berikut:

1. Menegakkan otoritas tidak sama dengan menjadi otoriter.

Kekristenan progresif mengindentifikasi bahwa gereja kadang-kadang menjadi otoriter tetapi bukan berarti otoritas tidak boleh ada di dalam gereja. Otoritas dan kuasa tidak bisa dipisahkan karena apapun organisasi selalu ada pimpinan. Jadi, permasalahannya bukan tidak boleh ada otoritas tetapi bagaimana otoritas dilakukan, diberlakukan dan diwujudkan dengan lebih baik. Dengan kata lain, para pemimpin gereja harus bisa melayani dengan kerendahan hati seperti Yesus melayani.

2. Menegakkan otoritas dalam gereja mencakup mengajarkan ajaran yang sehat dan Alkitabiah

Hal yang salah di sini adalah Kekristenan progresif mengritik salah satunya jika seorang pemimpin mengajarkan doktrin yang benar dan memisahkan orang-orang yang keliru. Dengan kata lain, ketika seseorang mengajarkan doktrin yang benar mereka sama saja menjadi otoriter. 

3. Menegakkan otoritas dalam gereja mencakup mendisiplin anggota jemaat yang keliru

Hal yang seringkali dilakukan para pemimpin adalah ketika menegur jemaat tidak menggunakan bahasa yang baik. Maka seharusnya sebagai pemimpin pada saat menegur maka lidah harus bisa menyampaikan dengan baik dan benar.

4. Membawa dan menghadirkan damai mencakup mengajarkan doktrin dan Injil yang benar (2 Kor. 5:19)

Damai yang sejati hanya bisa di dapatkkan di dalam Yesus Kristus yang adalah Tuhan yang menebus dosa manusia.




Sumber:

  • 10 Hukum Kekristenan Progresif (Hukum #8) oleh Pdt. Wilson Jeremiah
  • Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=5XXRIVMc9-8
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama