Pada artikel ini menuliskan tentang ucapan bahagia yang keenam yaitu kepada mereka yang bermurah hati (Matius 5:7). Orang yang miskin dihadapan Allah ialah orang yang sadar hidupnya hanyalah anugerah, itulah sebabnya ia memiliki kemurahan hati. Sebenarnya seseorang dapat memiliki kemurahan hati hanya ketika ia sungguh menyadari hidup hanyalah anugerah semata. Artinya ia menyadari bahwa dirinya tidak mungkin bisa hidup jikalau bukan Tuhan yang memberikan anugerah kepadanya.
Akar kata benda dari “murah hati” adalah eleos yang artinya rahmat atau belaskasihan. Menarik sekali, Tuhan Yesus menyebutkan rahmat sebagai sesuatu yang dikehendaki Tuhan dengan mengutip kita Hosea 6:6. Tuhan Yesus hendak mengatakan bahwa inilah yang dikehendaki-Nya ialah korban persembahan. Tetapi jikalau persembahan dan korban sembelihan tidak didasari dengan belas kasihan maka persembahan dan korban sembelihan tidak ada artinya.
Akar kata kerja dari “murah hati” adalah eleo yang artinya mengasihani. Di Injil Matius muncul beberapa kali disampaikan bahwa mereka yang memohon belas kasihan Yesus. Menariknya di dalam Matius 18:33 Tuhan memakai kata eleo dalam perumpamaan tentang pengampunan. Seseorang yang menerima kemurahan, kasih dan pengampunan adalah seseorang yang diminta untuk menjadi pemberi atau penyalur kemurahan kepada orang lain.
Penerima dan pemberi kemurahan harus dijadikan satu artinya mereka yang berbagi kemurahan adalah mereka yang terlebih dahulu menerima kemurahan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Tuhan mengkehendaki kemurahan dalam diri anak-anakNya karena mereka terlebih dahulu menerima kemurahan dari Dia. Dengan kata lain, orang yang tidak bisa menyatakan kemurahan mungkin saja karena seseorang itu belum menerima kemurahan atau orang yang demikian bukan murid yang sejati. Sebab murid sejati adalah murid yang telah menerima kemurahan Tuhan, itu sebabnya ia bisa menyatakan kemurahan.
Salah satu karakter manusia yang tidak sesuai dengan kekristenan adalah pelit. Sebab orang yang pelit pada umumnya adalah orang yang merasa bahwa apa yang dimilikinya adalah hasil usahanya sendiri dan merasa keberatan apabila membagikan apa yang dia miliki dengan orang lain. Tetapi orang Kristen adalah orang yang menyadari bahwa semua yang dimiliki itu anugerah Tuhan sehingga ia tidak akan berberat hati untuk berbagi dengan orang lain.
Kegagalan menghayati anugerah adalah suatu hal yang serius. Dalam Injil Matius kegagalan memahami dan menghayati anugerah nampak dalam kehidupan para pemimpin agama yang legalis pada waktu itu yaitu mereka yang sombong rohani, suka menghakimi orang lain. Hukum Tuhan harusnya menolong seseorang memahami keterpurukan diri yaitu dosa sehingga membutuhkan anugerah Tuhan.
Hal inilah yang harus menjadi peringatan bagi setiap orang percaya yaitu ketika sulit untuk mengampuni orang lain dan sulit berbagi kemurahan maka sangat mungkin disebabkan karena ia kurang menghayati, menyadari kasih karunia Tuhan. Apabila saat ini kita merasa kurangn bahagia di dalam diri maka perlu mengevaluasi apakah kita sudah menghayati kemurahan Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kiranya kita semua adalah orang-orang yang penuh kemurahan sehingga kita terus merasakan kemurahan Tuhan lebih lagi dalam hidup ini. Amin.
Sumber:
- The Blessed People Part 6 | Irwan Pranoto
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=RkC23eaqbLU
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th