Maka ada dua hal dukacita yang dimaksudkan di dalam
artikel ini yaitu sebagai berikut?
a. Dukacita berkaitan dengan diri sendiri
Orang yang miskin dihadapan Allah digambarkan orang
yang tidak memiliki apa-apa, sehingga ia sangat bergantung kepada Tuhan. Itu
sebabnya orang yang seperti ini sangat peka dengan kondisi dirinya, khususnya
dihadapan Allah. Orang yang seperti ini tidak memiliki sesuatu yang dibanggakan
dihadapan Allah karena ia sadar bahwa dirinya tidak layak dan Tuhan adalah
segala-galanya.
Maka dengan demikian orang yang miskin dihadapan
Allah tidak heran jika ia mengalami dukacita Ilahi. Dukacita yang dialami oleh
seseorang yang menyadari keberadaan dirinya khususnya secara spiritual akan
membuatnya sadar bahwa ia gagal, rusak, lemah dan kurang. Jadi, orang yang
seperti ini bukan hanya sekedar tidak memiliki apa-apa tetapi bahkan ia sadar
bahwa dirinya memiliki banyak dosa sehingga membuatnya berdukacita yang
disertai dengan penyesalan bahkan ratapan akan dosa.
Yesus berkata hanya orang yang miskin dihadapan
Allah yang akan dihibur dan merasakan bahagia yang sejati. Dukacita yang
seperti ini membuat seseorang kepada titik kehancuran hati. Alkitab mengajarkan
bahwa Allah suka dengan orang yang hancur hatinya karena Ia dekat dengan
orang-orang yang remuk jiwanya dan patah hatinya. Orang-orang yang dipakai
menjadi alat kemuliaan Tuhan dimulai dengan pengalaman yang hancur hati.
b. Dukacita melihat kondisi dunia dan sekelilingnya
Dukacita murid yang sejati bukannya hanya melihat
keberdosaan diri sendiri melainkan juga dukacita karena melihat kondisi dunia
dan sekeliling. Misalnya seperti Nehemia yang berkabung dan menangis ketika
mendengar apa yang terjadi di Yerusalem, dimana kota yang harusnya menjadi kota
Allah tetapi sekarang hancur karena keberdosaan manusia. Yesus juga di dalam
kitab Injil dicatat beberapa kali menangis ketika melihat orang-orang yang ada
di dalam pelayanannya (Yoh. 11:35; Luk. 7). Rasul Paulus juga disebutkan di
beberapa bagian dicatat bahwa di dalam pelayananya penuh dengan uraian air
mata.
Bagaimana juga dengan orang Kristen saat ini
melihat dunia dengan berbagai macam pergumulan dan kejahatan. Mari tanyakan
pada diri sendiri kapan terakhir kali kita menangis untuk dunia ini? Jika
seseorang berkata dekat dengan Tuhan maka jika Tuhan menangisi dunia yang jahat
ini, adakah hatimu digerakkan oleh Tuhan dengan dukacita Ilahi? Hanya orang
yang dekat dengan Tuhan, bisa merasakan hati Tuhan dan disebut sebagai
orang-orang berbahagia dan diberkati.
Sumber:
- The Blessed People Part 3 oleh Pdt. Irwan Pranoto
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=rx_FOBtyEow
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th