Image 1
Image 2
Image 3

The Blessed People Part 3 Bagian 2



Maka ada dua hal dukacita yang dimaksudkan di dalam artikel ini yaitu sebagai berikut?

a. Dukacita berkaitan dengan diri sendiri

Orang yang miskin dihadapan Allah digambarkan orang yang tidak memiliki apa-apa, sehingga ia sangat bergantung kepada Tuhan. Itu sebabnya orang yang seperti ini sangat peka dengan kondisi dirinya, khususnya dihadapan Allah. Orang yang seperti ini tidak memiliki sesuatu yang dibanggakan dihadapan Allah karena ia sadar bahwa dirinya tidak layak dan Tuhan adalah segala-galanya.

Maka dengan demikian orang yang miskin dihadapan Allah tidak heran jika ia mengalami dukacita Ilahi. Dukacita yang dialami oleh seseorang yang menyadari keberadaan dirinya khususnya secara spiritual akan membuatnya sadar bahwa ia gagal, rusak, lemah dan kurang. Jadi, orang yang seperti ini bukan hanya sekedar tidak memiliki apa-apa tetapi bahkan ia sadar bahwa dirinya memiliki banyak dosa sehingga membuatnya berdukacita yang disertai dengan penyesalan bahkan ratapan akan dosa.

Yesus berkata hanya orang yang miskin dihadapan Allah yang akan dihibur dan merasakan bahagia yang sejati. Dukacita yang seperti ini membuat seseorang kepada titik kehancuran hati. Alkitab mengajarkan bahwa Allah suka dengan orang yang hancur hatinya karena Ia dekat dengan orang-orang yang remuk jiwanya dan patah hatinya. Orang-orang yang dipakai menjadi alat kemuliaan Tuhan dimulai dengan pengalaman yang hancur hati.

b. Dukacita melihat kondisi dunia dan sekelilingnya

Dukacita murid yang sejati bukannya hanya melihat keberdosaan diri sendiri melainkan juga dukacita karena melihat kondisi dunia dan sekeliling. Misalnya seperti Nehemia yang berkabung dan menangis ketika mendengar apa yang terjadi di Yerusalem, dimana kota yang harusnya menjadi kota Allah tetapi sekarang hancur karena keberdosaan manusia. Yesus juga di dalam kitab Injil dicatat beberapa kali menangis ketika melihat orang-orang yang ada di dalam pelayanannya (Yoh. 11:35; Luk. 7). Rasul Paulus juga disebutkan di beberapa bagian dicatat bahwa di dalam pelayananya penuh dengan uraian air mata.

Bagaimana juga dengan orang Kristen saat ini melihat dunia dengan berbagai macam pergumulan dan kejahatan. Mari tanyakan pada diri sendiri kapan terakhir kali kita menangis untuk dunia ini? Jika seseorang berkata dekat dengan Tuhan maka jika Tuhan menangisi dunia yang jahat ini, adakah hatimu digerakkan oleh Tuhan dengan dukacita Ilahi? Hanya orang yang dekat dengan Tuhan, bisa merasakan hati Tuhan dan disebut sebagai orang-orang berbahagia dan diberkati.

 



Sumber:

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th 

Lebih baru Lebih lama