Pada masa kini jika seseorang ingin membuat perjanjian kerja pasti biasanya menggunakan cap, stempel dan materai. Maka berbicara cap, stempel dan materai berbicara kepemilikan yang sah. Di dalam zaman Alkitab juga demikian, biasanya binatang diberi cap supaya diketahui siapa pemiliknya. Dengan demikian, ketika suatu barang atau binatang diambil oleh orang yang bukan pemiliknya, maka pemilik aslinya akan protes dan tuntut.
Surat Efesus dikirimkan kepada orang-orang yang ada di daerah Efesus seperti kota-kota besar dalam budaya Yunani Romawi. Di dalam kotak-kotak penyembahan ada banyak penyembahan dewa, banyak sihir, tempat-tempat berhala, dan orang-orang pintar seperti ahli filsafat. Orang-orang Kristen di Efesus berasal dari budaya Yahudi dan juga dari budaya kafir. Dari hal ini dapat dilihat bahwa ada 2 kebudayaan yang berbeda. Orang Kristen yang berasa dari budaya Yahudi merasa bahwa dirinya sudah di sunat dan ini merupakan cap dari Tuhan sebagai bangsa pilihan. Sedangkan orang-orang yang bukan Yahudi merasa dirinya tidak ada apa-apanya seperti orang Yahudi.
Banyak orang mengatakan di dalam Efesus 1:13 membicarakan bahwa orang Kristen di Efesus sudah dicap oleh Tuhan dan telah sah dibawah proteksi Dia, sah sebagai bangsa pilihan, dan masa depan dijamin oleh Dia bahwa keselamatan adalah sepenuhnya anugerah-Nya. Jadi, hal ini mau menyatakan sekalipun jemaat di Efesus keturunan Yunani, orang Kreta, orang Siprus dimata Tuhan sama karena sama-sama bangsa pilihan dan harus bersatu.
Pada zaman jemaat di Efesus orang yang seringkali menggunakan stempel adalah budak. Budak pada masa itu seringkali menggunakan kalung seperti collar pendeta. Collar ini terbuat dari besi dan tidak mudah dilepas. Maka pada saat seseorang memakai kalung yang demikian, orang lain bisa melihat bahwa dia seorang budak. Jadi, budak kemanapun ia pergi tidak perlu lagi memperkenalkan diri karena orang sudah memperlakukannya budak karena melihat kalung yang dipakainya. Bahkan jika seorang budak lari dari tuannya, maka jidatnya akan ditato.
Jadi, orang-orang yang paling mengerti istilah cap, stempel dan materai adalah para budak. Pada saat para budak memakai cap atau collar membuat mereka menyadari dan mengingat bahwa hidupnya bukan miliknya tetapi dimiliki oleh tuannya. Tuan yang baik akan memperlakukan budaknya dengan baik, tetapi tuan yang jahat akan memperlakukan budaknya seperti benda yang sewaktu-waktu bisa dibuang.
Budak meyakini bahwa dengan menggunakan cap bahwa dirinya tidak memiliki masa depan dan tidak memiliki hak secara hukum. Dengan kata lain, jika seorang budak menikah maka anaknya bisa menjadi seorang budak seperti orang tuanya. Seorang budak tidak memiliki harapan. Orang yang menjadi budak jarang sekali bisa keluar dari perbudakan karena bisa jadi orang tua memiliki utang atau perang atas bangsa yang kalah. Jadi, surat Efesus berkata kepada orang-orang yang merasa tidak memiliki masa depan, yang hidupnya sudah dicap oleh masyarakat tidak berharga, tidak memiliki hak, dianggap rendah dan tidak punya harta tetapi dimata Tuhan kamu tetap orang yang sudah dimeteraikan dalam Roh Kudus dan dijaminkan bahwa dirinya berharga. Oleh karena itu, jangan merasa sendiri di dalam hidup terlepas dari latar belakang suku, budaya karena bagi Tuhan setiap manusia sama berharga dengan orang yang dianggap paling hebat.
Zaman sekarang setelah covid berlalu ada begitu banyak orang yang bekerja mati-matian sampai ada keluarga yang tidak lagi saling bertemu. Bahkan ada banyak orang yang memiliki kemandirian di dalam hidupnya tetapi merasa sendiri. Orang-orang yang demikian rohnya berkata bahwa dia sendiri, tetapi Roh Kudus justru berkata lain bahwa dirinya tidak sendiri ada Tuhan yang selalu bersamanya.
Roh kudus yang ada di dalam diri orang percaya yang membuat diri seseorang berharga. Walaupun ada roh-roh lain yang mengatakan bahwa dirimu tidak berharga karena tidak memiliki prestasi, tidak memiliki kemampuan, kalah, tidak memiliki masa depan tetapi Roh Kudus tetap berkata bahwa anak-anak Tuhan berharga terlepas dari semua yang dialami. Amin
Sumber:
- Mengingat Dua Macam Cap Khusus - Efesus 1: 13 -14 oleh Pdt. Robby I Chandra
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=8d69Zm-5nTQ
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th