Image 1
Image 2
Image 3

Yesus Sebagai Allah dan Manusia

Yesus: Allah dan Manusia, Misteri Kehadiran Ilahi dalam Kemanusiaan-Nya.


Saat kelahiran Yesus ada banyak hal yang menunjukkan bahwa Dia adalah manusia biasa dimana Ia lahir dengan normal, dibungkus dengan lampin, dibaringkan dalam palungan karena tidak ada tempat dirumah penginapan, sebab kehamilan Maria yang dikarenakan oleh Roh Kudus. Bayi Yesus adalah bayi manusia biasa saja, tidak seperti seorang pendiri agama tertentu yang ketika lahir sudah dapat berjalan dan berbicara.

Di dalam Lukas 2:50 menjelaskan bahwa Yesus semakin bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Setelah Yesus dibaptis Ia berpuasa selama 40 hari 40 malam, sebagai manusia ia merasakan lapar. Di dalam pelayanan-Nya Yesus pernah merasa sangat letih dan haus setelah lama berjalan. Yesus juga bisa menangis karena sedih hati (Yoh. 11:35). Paulus menuliskan bahwa Kristus telah mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia (Fil. 2:7) dan telah menderita karena pencobaan seperti manusia lainnya (Ibrani 2:18).

Setelah kebangkitan Yesus Ia masih tetap bertubuh manusia dan kepada para murid-Nya Ia berkata: Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” (Luk. 24:39).

Yesus juga merupakan Allah yang sejati karena Ia dikandung dalam rahim Maria, bukanlah karena hubungan suami istri tetapi karena karya Roh Kudus (Luk. 1:35). Malaikat Gabriel berkata kepada Maria bahwa Yesus akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang maha tinggi. Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada Yesus tahta Daud dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan (Luk. 1:32-33).

Pada saat Yesus lahir, terjadi hal yang sangat menakjubkan yaitu malaikat Tuhan memberitakan kepada para gembala di Efrata bahwa yang lahir adalah Juruselamat yakni Yesus Tuhan (Luk. 2:11). Pada saat Yesus dibaptis, Allah Bapa mengatakan “inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” Mat. 3:17. Pernyataan ini diulangi lagi saat Yesus dimuliakan di atas gunung Mat. 17:5.

Yesus melakukan puluhan mukjizat yang tercatat di dalam Alkitab, salah satunya Ia membangkitkan Lazarus yang sudah mati selama 4 hari dan telah dikuburkan. Tanda-tanda ajaib ini membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup (Mat. 11 & Yoh. 3). Simon Petrus oleh kuasa Ilahi mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup (Mat. 16). Nubuat Yesus tentang kematian dan kebangkitan-Nya digenapi secara sempurna. Kebangkitan-Nya dari kematian meneguhkan bahwa Ia adalah Anak Allah.

Berdasarkan wahyu Ilahi rasul Yohanes menuliskan bahwa Yesus adalah Sang firman yang telah menjelma menjadi daging. Oleh karena itu, Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Maka, Kristus adalah manusia sejati yang mengalami perkembangan jasmani dan rohani seperti halnya manusia yang lain. Namun perbedaannya Yesus dikandung dengan tidak berdosa karena benihnya bukan dari Yusuf melainkan dari Roh Kudus. Rahim Maria hanya dipinjam untuk mengandung Yesus yang adalah Sang firman Allah.

Di dalam Alkitab menyatakan bahwa Yesus adalah Allah sejati, yang bersama-sama dengan Allah Bapa menjadikan segala yang ada dan menopangnya. Tuhan Yesus adalah satu pribadi dengan dua natur yaitu natur manusiawi dan natur Ilahi. Hal ini tentunya melampaui pikiran dan logika manusia.


 

Sumber:

  • Yesus Sebagai Allah dan Manusia oleh Pdt. Roby Setiawan
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=7IndfKIHebU&t=463s
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th

Lebih baru Lebih lama