Saat kelahiran Yesus ada banyak hal yang
menunjukkan bahwa Dia adalah manusia biasa dimana Ia lahir dengan normal,
dibungkus dengan lampin, dibaringkan dalam palungan karena tidak ada tempat
dirumah penginapan, sebab kehamilan Maria yang dikarenakan oleh Roh Kudus. Bayi
Yesus adalah bayi manusia biasa saja, tidak seperti seorang pendiri agama
tertentu yang ketika lahir sudah dapat berjalan dan berbicara.
Di dalam Lukas 2:50 menjelaskan bahwa Yesus semakin
bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada
pada-Nya. Setelah Yesus dibaptis Ia berpuasa selama 40 hari 40 malam, sebagai
manusia ia merasakan lapar. Di dalam pelayanan-Nya Yesus pernah merasa sangat
letih dan haus setelah lama berjalan. Yesus juga bisa menangis karena sedih
hati (Yoh. 11:35). Paulus menuliskan bahwa Kristus telah mengambil rupa seorang
hamba dan menjadi sama dengan manusia (Fil. 2:7) dan telah menderita karena
pencobaan seperti manusia lainnya (Ibrani 2:18).
Setelah kebangkitan Yesus Ia masih tetap bertubuh
manusia dan kepada para murid-Nya Ia berkata: Lihatlah tangan-Ku dan
kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada
daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” (Luk. 24:39).
Yesus juga merupakan Allah yang sejati karena Ia
dikandung dalam rahim Maria, bukanlah karena hubungan suami istri tetapi karena
karya Roh Kudus (Luk. 1:35). Malaikat Gabriel berkata kepada Maria bahwa Yesus
akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang maha tinggi. Tuhan Allah
akan mengaruniakan kepada Yesus tahta Daud dan Ia akan menjadi raja atas kaum
keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan
(Luk. 1:32-33).
Pada saat Yesus lahir, terjadi hal yang sangat
menakjubkan yaitu malaikat Tuhan memberitakan kepada para gembala di Efrata
bahwa yang lahir adalah Juruselamat yakni Yesus Tuhan (Luk. 2:11). Pada saat
Yesus dibaptis, Allah Bapa mengatakan “inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan” Mat. 3:17. Pernyataan ini diulangi lagi saat Yesus
dimuliakan di atas gunung Mat. 17:5.
Yesus melakukan puluhan mukjizat yang tercatat di
dalam Alkitab, salah satunya Ia membangkitkan Lazarus yang sudah mati selama 4
hari dan telah dikuburkan. Tanda-tanda ajaib ini membuktikan bahwa Yesus adalah
Mesias, Anak Allah yang hidup (Mat. 11 & Yoh. 3). Simon Petrus oleh kuasa
Ilahi mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup (Mat. 16). Nubuat Yesus
tentang kematian dan kebangkitan-Nya digenapi secara sempurna. Kebangkitan-Nya
dari kematian meneguhkan bahwa Ia adalah Anak Allah.
Berdasarkan wahyu Ilahi rasul Yohanes menuliskan
bahwa Yesus adalah Sang firman yang telah menjelma menjadi daging. Oleh karena
itu, Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah Allah yang harus dipuji sampai
selama-lamanya. Maka, Kristus adalah manusia sejati yang mengalami perkembangan
jasmani dan rohani seperti halnya manusia yang lain. Namun perbedaannya Yesus
dikandung dengan tidak berdosa karena benihnya bukan dari Yusuf melainkan dari
Roh Kudus. Rahim Maria hanya dipinjam untuk mengandung Yesus yang adalah Sang
firman Allah.
Di dalam Alkitab menyatakan bahwa Yesus adalah
Allah sejati, yang bersama-sama dengan Allah Bapa menjadikan segala yang ada
dan menopangnya. Tuhan Yesus adalah satu pribadi dengan dua natur yaitu natur
manusiawi dan natur Ilahi. Hal ini tentunya melampaui pikiran dan logika
manusia.
Sumber:
- Yesus Sebagai Allah dan Manusia oleh Pdt. Roby
Setiawan
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=7IndfKIHebU&t=463s
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th