Gambar/Ilustrasi: rec.or.id |
Daniel dan bersama tiga temannya diasingkan ke Babel bersama dengan orang-orang pilihan di Yerusalem (Daniel 13:1-30). Tuhan membuang bangsa Israel karena mereka melawan Dia sehingga kemudian mereka di buang ke Babel. Daniel dan teman-temannya mendapatkan posisi yang penting di dalam pemerintahan Babel.
Di dalam Daniel 2 ditemukan bahwa nama asli dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Raja Nebukadnezar sengaja mengubah nama Daniel dan teman-temannya supaya mereka kehilangan identitas. Tetapi apa yang dilakukan oleh raja Nebukadnezar tidak membuat Daniel dan teman-temannya kehilangan identitas. Dimanapun Daniel dan teman-temannya berada, mereka tetap mengingat bahwa mereka adalah anak Tuhan dan tahu bagaimana seharusnya memuliakan nama-Nya.
Adapun nama yang sudah diubah oleh Nebukadnezar yaitu sebagai berikut:
- Daniel artinya pemimpin milik Allah, diubah menjadi Beltsazar artinya pemimpin dewa Bel)
- Hananya artinya belas kasihan YHWH, diubah menjadi Sadrakh artinya perintah dari Dewa bulan.
- Misael artinya siapakah Allah, diubah menjadi Mesakh artinya siapakah yang seperti aku?
- Azarya YHWH menolong, diubah menjadi Abednego artinya hambanya dewa Nebo.
Di dalam pasal 3 Daniel dan teman-temannya disuruh untuk menyembah patung tetapi mereka menolak. Patung didirikan supaya orang-orang Babel dapat menyembah dan juga sebagai lambang penyembah raja atau kaisar. Jika seseorang tidak menyembah patung maka Daniel dan teman-temannya sama saja tidak menghargai raja. Maka ketaatan teman-teman Daniel membuat mereka harus menerima akibat negatif di dalam kehidupan yaitu:
a. Mereka dilaporkan oleh orang lain yang tidak lain adalah bangsanya sendiri (ay. 12).
Seringkali di dalam komunitas ada orang-orang tertentu yang mencari muka, dia tidak peduli jika akan ada konsekuensi buruk yang akan dihadapi oleh orang lain. Hal yang sama juga yang dilakukan oleh orang yang melaporkan Hananya, Misael dan Azarya, dimana ia tidak berpikir bahwa bangsanya akan mengalami hukuman yang berat. Orang-orang Yahudi yang melapor kepada raja bahwa Hananya dan teman-temannya tidak menyembah patung adalah orang yang menyembah patung.
Akan ada orang-orang Kristen ditengah tekanan kekristenannya akan muncul atau tenggelam mengikuti dunia. Ini akan dibuktikan oleh tantangan hidup yang terjadi.
b. Sandrakh, Mesakh dan Abednego dihukum raja (ay. 19)
Hukuman yang raja berikan kepada Hananya, Misael dan Azarya karena tidak menyembah patung adalah dengan cara dilemparkan ke dalam api. Dari sini dapat dilihat bahwa Hananya, Misael dan Azarya tetap mengingat identitasnya sekalipun tidak ada keluarga yang melihat, mereka tetap memuliakan nama Tuhan.
Dengan demikian, mengikut Tuhan tidak pernah jalannya selalu mulus. Janji Tuhan bukanlah jalan bebas hambatan tetapi jalan bersama-Nya. Jadi, jika ada rohaniwan yang berkata jika taat pasti mendapat berkat, bebas dari hambatan dan masalah akan selesai. Maka ini adalah pengajaran yang salah dan jangan dipercaya.
Pada waktu orang percaya setia maka yang terjadi adalah Allah dimuliakan dan pada waktu orang percaya berdosa maka Allah yang dipermalukan. Ketika seseorang ingin memuliakan nama Tuhan, maka muliakan Dia dengan hidup yang selaras dengan firman Tuhan dan membiarkan Injil untuk menguasai pikiran dan keputusan yang diambil.
Sumber:
- Memuliakan Tuhan Dalam Hidup oleh Pdt. Albert Kurniawan
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=w4snNTlT26s
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th