Image 1
Image 2
Image 3

Hanya Merasa Dekat ...doang



Mazmur 62:2-3 menyebutkan “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.” Jika di lihat dari tokoh Perjanjian Lama yaitu Abraham pada waktu usia 80-an, ia dan istrinya masih belum mendapatkan anak. Istrinya Abraham yang bernama Sara berkata “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Tetapi pada usia 90-an Abraham bisa mendapatkan putra dari Sara.

Ada banyak orang berbicara dekat dengan Tuhan, bergaul dengan Tuhan tetapi ketika kondisi sulit, Abraham pun bisa goyah. Abraham tidak memegang janji Tuhan, melainkan ia menafsirkan ulang dengan mencari cara mudah untuk bisa mendapatkan anak. Tetapi justru berbeda dengan yang dialami oleh Daud, dimana di dalam hidupnya ia mengalami jatuh bangun tetapi ia tetap dekat dengan Tuhan.

Di sisi lain ada orang-orang di dalam hidupnya merasa dekat dengan Tuhan, misalnya seperti orang farisi berdoa dengan teratur, mengikuti ajaran Taurat dengan taat dan bahkan semua ritual agama dipegang teguh. Orang farisi berpikir bahwa mereka sudah dekat dengan Tuhan pada waktu melakukan semua ritual dan aturan-aturan yang dibuat oleh manusia. Tetapi ketika Tuhan datang kepada mereka dan memberikan juruselamat yang luar biasa, kedekatan yang mereka rasa dengan Tuhan tidak menolong mereka melihat bahwa Tuhan sedang datang dengan anugerah yang luar biasa.

Anugerah yang datang ke dalam dunia yang mengoyahkan semua kepercayaan orang farisi dari segi tata agama, ritual dan organisasi. Misalnya seperti pada waktu Yesus berkata bahwa diri-Nya dan Bapa adalah satu (Yoh. 10:30). Jadi, seseorang bisa merasa dekat dengan Tuhan, tetapi ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan maka “kedekatan dengan Tuhan” ternyata tidak menjawab kenyataan hidup yang dijalani.

Cara seseorang bisa dilihat dekat dengan Tuhan atau tidak yaitu melalui tindakan yang dilakukan seperti:

  1. Jika seorang suami mencintai istrinya pada waktu sakit dan tidak bisa melakukan apa-apa.
  2. Jika seorang istri bisa mencintai suaminya ketika tidak memiliki uang sama sekali.
  3. Jika seorang anak yang sudah berhasil tetapi masih menyediakan waktu untuk orang tuanya yang sudah tua. 

Dari sini dapat dilihat, bahwa kedekatan manusia dengan manusia lain bukan hanya dalam bentuk perasaan melainkan dalam tindakan nyata, keputusan, dan respon terhadap keadaan.

Seseorang dekat orang lain dapat dilihat pada waktu susah hubungan justru menjadi lebih erat karena bisa saling mengandalkan satu dengan lain. Hal yang sama seharusnya dialami seseorang pada waktu ia merasa dekat dengan Tuhan maka pada saat ada perjalanan yang tidak enak maka kita harus berhenti bertanya “kenapa?” Karena semua yang terjadi tujuannya adalah untuk mengenal berapa dalam kedekatan dengan Tuhan. Pada saat masa sulit seseorang bisa tetap percaya bahwa semua yang terjadi adalah baik dan tetap mengandalkan Tuhan bahkan lari kepada Dia ketika hati sudah ingin menangis, maka pada saat seperti inilah orang dinyatakan sudah benar-benar dekat dengan Dia.

Dekat dengan Tuhan bukan hanya merasa dekat dengan Dia, tetapi di dalam kondisi paling sulit masih menyadari bahwa satu-satunya sumber kekuatan dan kemampuan dalam menghadapi masalah berasal dari Dia. Walaupun kadangkala dimasa-masa sulit seseorang tidak mengerti maksud Tuhan. Tugas anak-anak Tuhan pada waktu mengalami kesulitan bukanlah untuk mengerti mengapa semua hal buruk terjadi, melainkan menerima apa yang sudah terjadi.

Jadi, kedekatan dengan Tuhan dapat dilihat ketika mau tetap mengandalkan Dia, mempercayakan pada Dia ketika semua tidak berjalan diluar pikiran manusia.




Sumber: 

  • Hanya Merasa Dekat ...doang oleh Pdt. Robby I Chandra
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=OHbnw4fNnFY
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th




Lebih baru Lebih lama