Sebagai orang-orang percaya pasti memiliki kerinduan untuk boleh mengalami damai sejahtera dari Allah setiap hari di dalam kehidupannya. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mengalami damai sejahtera Allah di dalam segenap kehidupan?
Menurut Alkitab damai sejahtera adalah bagian dari buah roh (Galatia 5:22-23). Sementara buah roh adalah bukti dari kehadiran Roh Kudus di dalam kehidupan orang percaya. Jadi, jika berbicara buah Roh bukanlah yang natural dari diri sendiri tetapi buah dari kehadiran Roh Kudus yang diam di dalam hati setiap orang percaya. Ini mau menunjukkan bahwa bukan diri sendiri yang menjadi sumber daripada buah Roh, melainkan karya Allah.
Dengan demikian, tidak mungkin orang percaya bisa mengalami damai sejahtera terlepas dari kehadiran Tuhan di dalam kehidupan. Paulus menggunakan istilah buah karena ia mau menyatakan bahwa buah Roh akan muncul melalui sebuah proses sehingga setiap orang harus bersabar dalam mengalaminya. Orang yang hidup di dalam buah Roh akan mengalami hidup di dalam damai sejahtera.
Seringkali yang menjadi pergumulan adalah seseorang bisa berbicara damai sejahtera tetapi tidak mengalami kehadiran Roh Kudus yang penuh di dalam kehidupannya. Oleh sebab itulah setiap orang percaya harus menyerahkan diri untuk terus menerus dipimpin dan dituntun oleh Tuhan.
Istilah damai sejahtera di dalam bahasa Yunani menggunakan istilah Eirene. Arti dasar dari damai sejahtera adalah peace yang artinya memiliki keyakinan dan rasa aman di dalam kebijaksanaan dan pengendalian Tuhan bukan diri sendiri. Damai sejahtera dapat menolong seseorang menggantikan kecemasan dan kekhawatiran yang disebabkan oleh diri sendiri. Damai sejahtera membuat setiap orang memiliki keyakinan dan rasa aman di dalam kebijaksanaan dan pengendalian Tuhan.
Eirene seringkali digambarkan sebagai seorang wanita muda yang membawa simbol-simbol perdamaian. Salah satu atribut yang paling dikenal adalah "Ploutos", dewa kekayaan, yang dia gendong dalam lengannya. Ini melambangkan hubungan antara perdamaian dan kemakmuran dalam perdamaian, pertanian dan perdagangan bisa berkembang, dan masyarakat menjadi makmur.
Istilah damai sejahtera dalam bahasa Ibrani ialah ‘shalom’ (Yunani: eirene). Kata ini bukan sekadar mengarah kepada ketiadaan perang dan pertentangan. Makna dasar ‘shalom’ ialah keserasian, keutuhan, kebaikan, kesejahteraan, dan keberhasilan di segala bidang kehidupan. Jadi, jika diperhatikan ini berbicara kedamaian dan ketentraman secara utuh.
Maka tidak heran ketika dosa masuk ke dalam dunia, ia menghancurkan damai. Manusia yang harus hidup berdamai dengan Allah dan sesama atau serasi dengan Allah dan sesama. Tetapi karena dosa menghancurkan kedamaian antara Allah, manusia dan alam sekitarnya. Damai yang diberikan Allah kemudian hancur karena dosa, namun di dalam Kristus orang percaya kembali memperoleh damai yang sejati (Roma. 5:10).
Sumber:
- Hidup Dalam Damai Sejahtera Oleh Pdt. Alexander Agust Elias Nanlohy
- ·Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=pRcYfROYbNs
- · Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th